35. Elounor

160 20 13
                                    

Louis pun melanjutkan,"May i take you to date, tonight?" jawab Louis yang akhirnya tersenyum.

Eleanor berdiri mematung didepan lelaki yang tersenyum padanya saat ini. Ribuan kupu-kupu serasa berterbangan diperut Eleanor. Senyuman yang manis merekah dibibirnya. Kemudian, Eleanor menangguk yakin.

Eleanor pov

"Emm, okay. So.. gue ganti baju dulu,"balas gue gugup.

Louis mengangguk.

"Lo tunggu gue didalem aja ya? yuk, masuk,"ajak gue sambil berjalan ke dalam rumah.

Louis pun mensejajarkan langkahnya dengan gue.

"Eum, Louis, gue ganti baju dulu ya,"ujar gue sambil menunjuk ke arah kamar.

Louis mengangguk,"Yaudah. Gue tunggu ya,"jawabnya sambil tersenyum.

Gue membalas Louis dengan senyuman. Dengan langkah yang cepat, gue menuju ke kamar gue.

Kaget. Itu yang gue rasain sekarang, sekaligus senang. Beribu kupu-kupu serasa berterbangan diperut gue. Senyum gue sedaritadi terus aja mengembang. Gue kaget karena dari gerak-gerik Louis, dia terlihat ngehindarin gue. Tapi gue senang karena dia ngajakin gue candle light dinner, dan kalo bisa dibilang ini kayak little surprise dari dia buat gue.

"Eh? Louis? ada apa lo kesini?" tanya Zayn yang membuat lamunan gue terbuyar.

Suaranya emang gede banget tuh orangg, sampe kedengeran ke kamar gue.

Ah, gak penting juga. Gue baru inget kalo sekarang gue harus cepet-cepet ganti baju santai gue dengan baju yang udah dibeliin Louis.

Gue membuka shopping bag Louis Vuitton yang diberikan oleh Louis. Gue terkejut saat melihat dress dan heels yang udah dibeliin Louis. Kenapa bisa pas banget ya sama selera gue?

Tanpa memikirkan hal-hal yang nggak penting, gue cepat-cepat mengganti baju gue. Selesai dengan pakaian, sekarang gue memoleskan make-up dan lipstick yang nggak terlalu tebal diwajah gue.

Messy bun boleh juga. Gue segera menata rambut panjang gue menjadi messy bun.

Gue menatap diri gue dicermin. Aduh ini aneh gak ya? Kalo keliatan aneh gimana ya? Gue gak boleh aneh nih didepan Louis.

Gue memakai heels yang udah dibeliin sama Louis. Kemudian berjalan keluar dari kamar. Gue segera menghampiri Louis yang sedang menunggu sekaligus mengobrol dengan Zayn.

Gimana manggilnya ya? Mereka kayaknya seru banget gitu sih ngobrolnya.

"Ekhm,"gue berdehem.

Dua lelaki yang sedang berbincang itu menoleh ke arah gue. Aduh, kok gue jadi kikuk gini ya?

Senyum Louis mengembang saat melihat kedatangan gue,"Eh? Ele? udah siap ya? Yuk, kita jalan sekarang aja deh,"ujar Louis kemudian melingkarkan tangannya dipinggang gue.

Gue mengangguk disertai senyuman.

"Zayn, gue jalan ya? bye,"ujar Louis pada Zayn.

"Jagain adek gue ya,"salam Zayn sebelum akhirnya kami keluar dari rumah.

Author pov

Zayn memperhatikan dua punggu itu yang semakin lama menjauh, dan menghilang dibalik pintu.

Zayn mengehela nafasnya kasar. Keromantisan Eleanor dan Louis memang tidak bisa dipungkiri lagi, membuat hati Zayn terasa tersayat-sayat. Namun apa bisa buat? ia hanya berperan sebagai seorang kakak yang harus menjaga adiknya, Eleanor.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora