Empat minggu kemudian semuanya menjadi sangat membingungkan bagi Jacqueline. Ketika Warren memberi tahu dirinya dan pria itu akan menikah, ia tidak pernah menyangka akan secepat itu Warren akan mengurus semuanya.
Ketika akhirnya demam Max turun malam itu dan Warren membawa Max pulang, Jacqueline mengira ia tidak dihubungi oleh Warren untuk setidaknya dua minggu kedepan. Namun ia salah. Pria itu menghubunginya keesokkan harinya dan ia masih dapat mengingat setiap kata – kata yang diucapkan pria itu kepadanya di telepon, "Jack, pengacara aku akan menghubungimu dan akan membayar hutang kamu secepatnya. Aku hanya menginginkan kamu untuk menandatangani surat perniakahan kita."
"Tunggu..."
Dan ada jeda ketika Jacqueline mengatakan kata – kata itu. Ia tidak tahu. Ia tidak yakin dirinya ingin menikah dengan Warren hanya karena hutangnya akan dibayar lunas oleh pria itu. "Seberapa lama kita akan menikah?"
"Satu bulan dan aku akan menceraikan kamu. Satu bulan cukup untuk membuat Catherine kembali."
"Pak..." Jacqueline ingin bertanya kepada Warren kenapa pria itu masih menginginkan Catherine ketika wanita itu sudah meninggalkannya untuk pria lain namun Jacqueline mengurungkan niatnya.
"Pak, apa Bapak tidak akan bertanya uang itu... untuk apa?" Jacqueline lalu merubah kata – katanya dan kali ini ia menunggu Warren untuk menjawabnya.
Tidak ada jawaban.
Untuk beberapa saat lamanya Warren tidak menjawab pertanyaan Jacqueline.
"Jack, yang saya pikirkan adalah diri saya dan keluarga saya. Kamu? Kamu hanya bagian bodoh dalam hidup kami. Jadi uang tiga puluh dua miliar bagi saya bukan apa – apa Jack."
Kata – kata itu disebutkan Warren empat minggu yang lalu.
Sekarang Jacqueline sedang menatap kertas didepannya. Kertas yang akan menandakan kalau dirinya dan Warren sudah menikah bila Jacqueline menandatanganinya.
"Dimana aku harus menandatanganinya?" Jacqueline menengadah dan menatap tiga pengacara Warren yang menunggunya.
"Di setiap halaman yang tertulis nama anda, ketika anda menandatanganinya Pak Warren akan mencairkan dana tiga puluh dua miliar ke rekening Adian Maison," seorang pengacara yang duduk di depannya menjelaskan kepada dirinya.
Ketika Jacqueline mulai menandatanganinya, ia berhenti dihalaman tiga dan bertanya kepada tiga orang pengacara dihadapannya, "Dan... um... kapan kita bercerai?"
"Pak Warren menjelaskan bahwa anda dan dirinya akan menikah dalam waktu tiga puluh hari setelah anda menandatangani surat – surat perjanjian ini. Tiga puluh hari adalah waktu yang cukup di mata hukum untuk pembatalan pernikahan. Dengan satu syarat..."
Jacqueline mengerutkan dahinya dan bertanya, "Ya?"
"Anda dan Pak Warren tidak berhubungan secara intim."
"Dan ini berdasarkan hukum?"
"Akan lebih mudah mengurus pembatalan pernikahan diantara anda dan Pak Warren dengan situasi yang masih netral," jelas pengacara yang lainnya.
Jacqueline tersenyum sinis dan berkata dengan blak – blakkan, "Aku dan Pak Warren tidak akan berhubungan apapun, apalagi berhubungan intim, aku bisa menjamin itu."
"Kalau begitu pernikahan ini akan semudah perjanjian bisnis Pak Warren yang lainnya," pengacara yang ketiga akhirnya berbicara dan tersenyum kepada Jacqueline selagi ia menyelesaikan halaman terakhir untuk ia tandatangani.
"Sepertinya begitu," Jacqueline mengangguk. Lalu ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Menciumnya saja aku tidak ingin, apalagi berhubungan intim. Tidak. Tidak akan pernah dengan Warren Tjahrir. Tidak di dunia ini. Tidak akan untuk selamanya."
Ketika akhirnya ia mendongak, ia merapikan berkas – berkas yang sudah ia tandatangani dan memberikannya kembali kepada ketiga pengacara tersebut.
"Selamat, anda sudah secara resmi dan sah menjadi Nyonya Tjahrir."Apapun yang sedang mereka lakukan sekarang, Jacqueline tidak yakin ia bisa menebak akhir dari cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EAT, ME
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang - Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the...