"Jacqueline?" panggil suara itu.
Samar – samar Jacqueline melihat cahaya putih yang sangat silau dan membuat matanya kembali menutup dan ia meringis karenanya. Jacqueline lalu mencoba untuk membuka matanya dan mengingat apa yang terakhir kali ia lakukan hingga sekarang ia hanya dapat melihat cahaya putih di pelupuk matanya.
"Jacqueline?" apa? Kenapa kamu memanggil namaku? Jacqueline sama sekali tidak mengerti kenapa namanya terus dipanggil.
"Kamu bisa mendengarku?" Jacqueline tahu ia bisa mendengar suara itu, namun ia tidak yakin ia mengerti kenapa orang yang berbicara kepadanya terus memanggil namanya dan bertanya apa ia bisa mendengarnya.
"Mengangguk saja kalau kamu bisa mendengarku," perintah suara itu dan Jacqueline tidak tahu apakah dirinya mengangguk atau tidak karena ia tidak merasakan apapun ditubuhnya.
"Jacqueline kamu sekarang sudah berada di rumah sakit," tapi kenapa? Kenapa aku berada di rumah sakit? Pikir Jacqueline dengan bingung.
Bukannya aku sudah mati?
Lalu ia teringat akan ingatan terakhirnya dan Jacqueline tahu siapa yang mengisi relung pikirannya sebelum ia pergi entah kemana... dan berakhir di rumah sakit.
"Jacqueline, coba kamu buka mata kamu sekarang, perlahan – lahan saja," kata suara itu yang Jacqueline turuti. Ia membuka matanya lagi, kali ini cahaya itu tetap membuat matanya bergeming dan menutup kembali, namun ia bisa melihat lebih banyak daripada sebelumnya.
"Jacqueline..." panggil suara itu.
Jacqueline lalu mengeluarkan kata – kata berikutnya walaupun suaranya terdengar begitu serak bagi dirinya sendiri, "Berhenti memanggilku, aku bisa mendengar dengan baik."
"Bagus, karena sekarang aku perlu kamu untuk menjawab beberapa pertanyaan. Bisa Jacqueline?"
Jacqueline mencoba membuka matanya lagi dan kali ini ia berhasil untuk tidak meringis dan menutupnya lagi, ketika Jacqueline menelengkan kepalanya ke samping dan ke arah suara itu, Jacqueline terkejut karena mendapati seseorang yang belum ia kenal sebelumnya berdiri dihadapannya sekarang, "Aku tidak mengenalmu," kata Jacqueline kepada wanita dihadapannya yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Memang belum, aku adalah psikiater rumah sakit ini, apa kamu bisa mengingat namamu sendiri? Dari jawabanmu tadi, kamu sepertinya tahu."
"Aku di rumah sakit?" tanya Jacqueline.
"Ya, tetanggamu yang membawamu ke rumah sakit Jacqueline, kamu ingat?"
Jacqueline mengerutkan dahinya dan berusaha untuk mencerna apa yang sebenarnya ia tidak mengerti. "Aku tidak mengenal tetanggaku sendiri," balasnya kepada psikiater perempuan itu.
"Kamu bisa memanggilku Faya, aku akan membantumu disini Jacqueline. Kamu mengalami pendarahan organ dalam yang fatal ditambah luka baru yang terjadi setelahnya. Tim bedah telah melakukan operasi gawat darurat untuk menyelamatkan..."
"Hari apa ini?"
"Selasa, ada apa?" tanya Faya kepadanya.
"Aku..." Jacqueline tidak mengingatnya dan ia tidak bisa berpikir, ia menatap keseliling ruangan dan berharap ia menemukan jawaban yang ia inginkan namun ia tidak bisa menemukannya. "Bagaimana caranya tetanggaku yang menemukanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EAT, ME
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang - Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the...