Keesokkan harinya ketika Warren terbangun dari tidurnya, ia tidak menemukan Jacqueline di sisi ranjangnya, dan dengan mata mengantuk mencari Jacqueline keseliling ruangan namun tidak menemukannya. Lalu Warren menyingkap selimutnya dan berdiri keluar dari ranjang, lalu dengan parau ia memanggil nama Jacqueline, "Jacqueline?"
Tidak ada. Perempuan itu tidak ada dikamarnya. Warren menatap jam yang terletak di nakas dekat ranjangnya dan sedikit terkejut ketika melihat kalau sekarang baru saja jam setengah enam pagi. Tidak mungkin Jacqueline kembali ke kamarnya karena biasanya wanita itu akan melakukannya dekat dengan jam Max terbangun. Ini terlalu pagi... pikirnya.
Lalu Warren teringat dengan pertanyaan aneh Jacqueline semalam mengenai sisi ranjang yang sekarang menjadi milik Jacqueline. Warren kembali mengerutkan dahinya dan mencari kaus putih, lalu memakainya sebelum keluar.
Udara pagi menembus ke dalam kulitnya dan hal pertama yang Warren lakukan adalah turun ke bawah untuk mencari Jacqueline. "Jack?" Warren memanggil namanya kembali namun sekali lagi ia tidak bisa menemukan perempuan itu walaupun sekarang ia sudah mengelilingi lantai bawah rumahnya dan membuka pintu ke semua ruangan.
"Tuan, ada bisa saya bantu?" tanya salah satu pelayannya yang sepertinya mendengar dirinya memanggil nama Jacqueline.
"Kamu lihat dimana Nyonya Jacqueline?" tanya Warren kepada pelayan tersebut.
"Eh... tidak Tuan," jawab pelayan tersebut dengan canggung sebelum Warren meninggalkannya. Warren mendesah dan ia kembali menaiki tangga menuju kamarnya untuk mengambil handphone-nya, namun ia berhenti ketika ia berada di depan kamar Max.
Warren membuka pintu kamar Max dengan perlahan dan ketika cahaya dari luar menerangi kamar tidur anaknya ia juga dapat melihat Jacqueline yang sekarang tertidur di sisi ranjang Max, memeluk anaknya dengan hangat seolah – olah Max sudah merasa nyaman berada di sisi Jacqueline dan juga sebaliknya.
Aku ingin wanita itu pergi dari hidupnya. Sekarang dan selamanya.
Karena ia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama...
Ia takut mengulang kesalahan yang sama...
*
"Kamu memanggilku?" tanya Jacqueline ketika ia memasuki ruang kerja Warren. Ia tahu kalau pria itu pasti mencarinya, tapi yang Jacqueline tidak tahu adalah pria itu yang marah kepadanya.
"Apa yang kamu lakukan di kamar Max?" tanya Warren dengan dingin.
"Apa maksud... kamu?" tanya Jacqueline dengan bingung karena pertanyaan Warren yang begitu tiba - tiaba.
"Kenapa kamu berada di kamar Max dan tidur di ranjang anakku Jack?" okay pria itu memanggilnya dengan nama singkatnya lagi, pikirnya.
"..."
"Karena kamu tidur di sisi kiri ranjang aku jadi kamu sekarang tidur dengan Max? Aku tidak mengizinkannya. Kamu akan tetap tidur diranjangku sampai..."
"Sampai kita bercerai?" tanya Jacqueline dengan sama dinginnya.
"Benar."
Jacqueline lalu berkata kepada Warren, "Kita akan bercerai satu minggu lagi, apa tidak sebaiknya kita mempercepatnya saja? Aku sudah mulai jenuh dengan permainan ini."
Warren lalu tersenyum dengan sinis, "Jenuh? Aku kira kamu menyukainya. Bagaimana kamu meneriakkna namaku setiap kali kita berada di ranjang. Admit it Jack, kita sama – sama menyukainya."
Jacqueline membalas Warren dengan sama sinisnya, "Hanya sex kan? Siapa yang tidak suka?"
"You know what, aku juga tidak menginginkannya lagi, semua ini. Apa yang tadi kamu bilang? Sex? Benar, aku bisa melakukannya dengan wanita manapun yang aku mau, bukan hanya diri kamu."
Jacqueline lalu dengan marah berkata, "Mungkin itu masalahnya, kamu selalu menganggap gampang dan kamu tidak pernah memikirkan betapa egoisnya diri kamu. Tidak semua wanita ingin diperlakukan seperti ini Warren."
"Dan kamu seharusnya mendapatkan perlakuan ini."
"Fine memang betul aku pantas mendapatkannya dan aku sudah bahagia dengan uang tiga puluh dua miliar yang kamu berikan. Sebaiknya kamu juga menemukan kebahagiaan kamu sendiri."
Warren mengangkat sebelah alisnya dan menantang Jacqueline, "Sekarang kamu menguliahiku Jack?"
"Tapi aku tidak sama dengan Bu Catherine. Kamu menganggap aku wanita murahan, fine, tapi setidaknya kamu tidak memperlakukannya sama dengan aku. Bukannya Bu Catherine wanita yang kamu cintai? Wanita yang kamu ajak menikah? Wanita yang melahirkan anak kamu?"
"..."
"Cukup aku saja yang kamu rendahkan, tapi tidak dengan Bu Catherine."
"..."
"..."
"Kamu sudah lelah, aku juga lelah. Kita akhiri saja, lagipula entah apa yang kita lakukan. Aku tidak perlu sex dari kamu, aku juga tidak peduli dengan Max, maaf kalau aku tidur diranjangnya hari ini, aku juga tidak perlu apapun lagi dari kamu, terimakasih atas uangnya."
"..."
"Satu minggu, kita urus saja surat – suratnya dari sekarang dan aku pindah hari ini, itu yang kamu mau?"
Tidak, jawab tidak, bisik hati kecil Jacqueline yang mengharapkan jawaban itu dari mulut Warren.
Tidak, ia ingin menjawab kata itu namun Warren terlalu takut.
"Ya."
Lalu ia menambahkan, "Asal kamu tahu, aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Ini caraku untuk mendapatkan Catherine kembali."
"Kalau aku Bu Catherine, aku tidak akan pernah menginginkanmu kembali. Tidak ketika aku tahu kamu meniduri perempuan lain untuk membalas dendam. Bu Catherine mungkin selingkuh, tapi tidak seperti ini caranya untuk mendapatkannya kembali. Sangat tidak elegan."
"Sayangnya kamu bukan dia dan tidak akan pernah menjadi Catherine, jadi jangan pernah kamu berbicara atas namanya. Kamu hanya wanita murahan yang tidur diranjangku untuk memuaskanku. Sekarang, aku sudah bosan denganmu. Aku sudah cukup menggunakan aset tiga puluh dua miliarku."
Entah apa yang mereka bicarakan hingga mereka berakhir ke titik pembicaraan ini.
Entah apa yang Warren harapkan.
Katakan yang sebenarnya.
Entah apa yang Jacqueline harapkan.
Berhenti menyakitiku.
"Apapun yang bukan barang kamu, tinggalkan dan hanya bawa uang sialan itu, aku ingin kamu pergi dari rumah aku hari ini juga."
"Tidak perlu hari ini, aku akan pergi sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
EAT, ME
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang - Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the...