TUJUH PULUH SATU

149K 15.9K 3K
                                    

Pria itu membalikkan badannya tepat ketika Jacqueline berpikir kalau mungkin ini terakhir kalinya ia akan melihat pria itu.

Warren membalikkan badannya dan Jacqueline menundukkan kepalanya, "Aku sudah selesai berbicara, kamu bisa pergi sekarang."

"Bagian mana dari semua ini yang sudah selesai Jack? Kalau kamu selesai, aku juga harus selesai?" tanya pria itu kepadanya.

Jacqueline mengangguk dengan polos dan berkata, "Please, sekarang kamu bisa pergi. Aku sudah menandatangani surat perceraian kita, kata – kata aku tadi, tidak berarti apa – apa"

"Mencintaiku tidak berarti apa – apa?"

"Karena kamu memilih dia, dan aku tidak pernah bermaksud lain dari kata – kataku. Aku hanya ingin mengucapkannya," kata Jacqueline yang berusaha untuk mengalihkan pandangannya dari Warren.

"Kamu mau tahu jawaban aku Jack?"

"..."

Warren mendesah dan berkata, "Aku membuat kesalahan terbesar ketika aku meniduri kamu dan membawa kamu ke hidup aku dan Max."

"..."

"Kamu yang mencintai aku, kamu mungkin salah dengan perasaan kamu."

Jacqueline lalu tersenyum dengan ironis, "Mungkin memang benar aku salah, tapi aku tidak takut. Aku tidak takut seperti kamu yang datang kesini dan tidak mengatakan apapun kepadaku."

Warren mengejutkan Jacqueline ketika untuk pertama kalinya pria itu akhirnya mengatakan perasaannya, "Aku tidak bisa mencintaimu. Tidak di dunia, tidak sekarang, dan tidak selamanya. Hanya kamu, itu masalahnya. Satu – satunya wanita yang tidak bisa aku cintai."

Jacqueline mengangguk dan tersenyum dengan lemah, "Aku tidak menginginkan cinta kamu."

"Itu yang ingin aku katakan. Aku akan membayar hutang kamu..."

"Jangan!"

"Setidaknya aku tidak akan membiarkan kamu mati dengan cara ini. Aku mengasihanimu."

"Hal tersedih di dunia ini adalah kamu yang mengasihani aku. Aku akan membayar hutang aku sendiri, tidak perlu. Kalau aku mati pun, kamu akan jauh lebih bahagia," jawab Jacqueline kepada Warren dengan nada lemah.

"Kalau kamu ingin membayar hutang kamu sendiri, aku akan terpaksa melaporkan Adian ke polisi Jacqueline," jelas Warren.

"Untuk apa? Adian adalah adikku dan hutang itu... adalah hutang ibuku... Berhenti mengasihani aku."

Warren mengepalkan tangannya dan menatap Jacqueline dengan marah,
"Kamu tidak mengatakan apa – apa selama ini."

"Tidak penting untuk kamu tahu," jawab Jacqueline.

"..."

"..."

"Kita akhiri disini, kamu dan aku."

"Kita tidak pernah memulai apapun."

Jacqueline menahan rasa sakit di perutnya karena ia berdiri terlalu lama dan berkata sekali lagi, "Kamu bisa mengambil surat perceraian kita di meja."

"Maafkan aku karena kamu harus menikah denganku."

"Maafkan aku karena kamu harus menikahiku," balas Jacqueline.

Jacqueline menatap Warren dan berkata, "Semoga kita tidak bertemu lagi. Sekarang ataupun nanti."

Warren membalasnya dengan berkata, "Itu yang aku harapkan."

Pria itu berjalan meninggalkannya, membawa berkas – berkas yang Jacqueline letakkan di meja dan ketika Warren berada di depan pintu, ia berhenti sejenak dan memanggil namanya, "Jacqueline, satu pertanyaan lagi."

"..."

"Sejak kapan?"

Jacqueline tahu kemana arah pertanyaan Warren dan ia menjawab, "Tidak tahu, karena cinta datang begitu saja dan aku tidak bisa mengontrolnya. Tapi bagaimanapun aku menjelaskannya kamu tidak akan mengerti bukan?"

...

...

*

"Kemana Pak?" tanya Rahmat dengan sedikit rasa takut dan sopan karena majikannya terlihat tidak senang ketika memasuki mobil dan menduduki kursi penumpang di belakang.

"..."

"Pak?" tanya Rahmat sekali lagi hanya untuk memastikan.

"Pulang Pak Rahmat," jawab Warren dengan dingin.

Rahmat lalu melajukan mobil, meninggalkan pelataran rumah sakit dan ketika ia sudah yakin majikannya tidak akan melakukan apapun lagi selain berdiam diri dengan kekesalannya sendiri, Rahmat mendengar suara kertas yang disobek majikannya.

Rahmat mengerutkan dahinya dan mendengarkan lebih banyak suara kertas disobek oleh majikannya. Ia tidak berani bertanya dan hanya menatap jalan dihadapannya. Mungkin majikannya mempunyai maksud sendiri merobek – robek kertas di dalam kegelapan mobil – mungkin setelah itu majikannya tidak akan marah lagi.

EAT, METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang