TUJUH PULUH ENAM

160K 15.7K 2.4K
                                    

Dua minggu kemudian...

"Saya telah melakukan semua yang telah anda inginkan Mr. Langham, menceraikan anak anda dan tidak bertemu lagi dengannya." Warren berkata dengan nada tegas dan mendominasi.

"Bagus karena anak saya tidak akan pernah menikahi pria seperti anda Mr. Tjahrir. Tidak lagi, dan tidak akan pernah saya izinkan." jelas Jacob Langham kepada Warren.

"Saya tidak melakukan ini untuk anda Mr. Langham," jelas Warren mengenai tindakannya. "Saya melepaskan Jacqueline bukan karena anda yang memintanya."

Dua minggu yang lalu Warren terkejut ketika mendapati Jacob Langham di kantornya dan ketika ia mengetahui kalau selama ini ayah Jacqueline masih hidup, ia semakin terkejut. Ia tidak pernah menyangka ayah Jacqueline adalah Jacob Langham – pria yang sangat berkuasa.

"Anda tidak mengerti dengan maksud saya mungkin Mr. Tjahrir, I'm not here to play any games with you. Saya tidak ingin melihat anak saya bersama dengan anda lagi dan ini adalah kali terakhir anda akan berurusan dengan keluarga Langham," kata Jacob yang terlihat begitu misterius bagi Warren.

Warren menatap pria yang sudah berumur lebih dari lima puluh tahun dihadapannya dan bertanya, "Anda tidak tahu mengenai hutang yang ditanggung oleh Jacqueline?"

Untuk sejenak Warren berpikir Jacob tidak akan mengatakan apapun, namun raut wajah pria itu berubah dan kemarahan tersirat di mata pria itu ketika menatap Warren, "Saya terlambat, tapi tidak akan lagi."

Warren mengerutkan dahinya dan bertanya, "Anda telat mengetahui keberadaan anak anda sendiri atau hutangnya?"

"Saya tidak tahu saya mempunyai seorang anak sampai saya mengetahui seseorang telah memakai nama belakang saya. Anda tahu mengapa saya tidak ingin anda bersama dengan anak saya?" tanya Jacob kepada Warren.

"Karena anda adalah..."

"Bukan, bukan karena posisi saya. Saya tidak menginginkan nama Langham keluar karena keluarga anda. Tidak sedikit hal – hal yang saya ketahui mengenai keluarga Tjahrir Mr. Warren," jelas Jacob.

Warren lalu berkata, "Saya tidak melihat anda dirugikan kalau Jacqueline bersama saya dan memiliki nama belakang saya. Afterall, Jacqueline adalah istri saya selama sebulan dan saya telah membayarkan hutangnya kembali."

Jacob mendengus dan tersenyum dengan pahit, "Saya kembalikan uang anda."

"Tidak perlu, saya tidak memerlukannya."

Jacob lalu mengalihkan pembicaraan kepada topik lain dan bertanya kepada Warren, "Saya dengar anda akan menikah dengan Catherine Nasverindra?"

"Saya sudah berhubungan lama dengannya dan memiliki anak dengannya," jawab Warren dengan jujur. Tidak ada alasan baginya untuk menyembunyikan hubungannya dengan Catherine walaupun sekarang ia bersama dengan ayah Jacqueline.

"Bagus, selamat bagi anda Mr. Tjahrir," jawab Jacob dengan datar. Lalu pria itu melanjutkan, "Jadi, tidak ada alasan lagi bagi anda untuk berhubungan dengan Jacqueline bukan?"

"Tidak, benar sekali. Tidak ada lagi alasan bagi saya untuk bertemu dengan anak anda lagi. Apa rencana anda setelah ini kalau saya boleh tahu?" tanya Warren dengan penasaran.

"Saya akan membawa Jacqueline pergi."

"Apa..." tanya Warren dengan ragu, namun ia melanjutkan, "Apa Jacqueline tahu?"

"Belum, tapi saya sudah memantaunya. Adian, Marcus, dan ibu Jacqueline akan saya berikan uang untuk menjauhi Jacqueline. Dalam waktu yang tepat, saya akan mengenalkan diri saya kepadanya."

Apa dia baik – baik saja? Hatinya ingin bertanya, namun Warren mengurungkan niatnya. "Baiklah," jawab Warren menanggapi kata – kata Jacob.

"Mr. Tjahrir, maaf, boleh saya memanggil anda dengan nama depan anda?" tanya Jacob dengan sopan dan Warren mengangguk kepadanya, "Warren, saya harap anda mengerti keluarga Langham tidak bisa menerima hal ini."

"Sepertinya saya cukup mengerti Jacob," Warren juga membalas Jacob dengan memanggil nama depan pria itu, "Tapi satu hal yang perlu anda ketahui, saya dan Jacqueline tidak pernah memulai apapun, hanya pernikahan bodoh yang berakhir satu bulan setelahnya. Aku dan Jacqueline, adalah cerita yang tidak pernah dimulai."

"Kalau begitu Warren, selamat atas pertunangan anda dan semoga anda berbahagia. Saya berterimakasih atas nama Jacqueline atas segalanya yang telah anda lakukan," ujar Jacob kepadanya.

Warren berdiri dan menjabat tangan pria itu yang sudah siap meninggalkan ruangan, "Jacob, seumur hidup Jacqueline, bagaimana Jacqueline bisa tidak mengetahui kalau anda adalah ayahnya? Anda adalah presiden negara ini."

"Pertanyaan yang bagus Warren, terkadang, kebohongan yang hebat dapat menutupi kebenaran dihadapan matamu sendiri," jawab Jacob sebelum ruangan itu terbuka dan belasan orang berseragam hitam mengikuti Jacob keluar. 

EAT, METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang