EMPAT PULUH TIGA

154K 13.6K 494
                                    

"Warren Tjahrir, apa yang sebenarnya kamu lakukan kepada Jacqueline?" Rachel Tjahrir menatap anaknya dengan marah dan berkata lagi, "Kamu akan berteriak seperti itu sementara Jacqueline terluka di depan kamu? Seperti itu kamu akan menjadi seorang pria?"

"Ya, sampai aku mendapatkan jawabannya," Warren tidak membalikkan badannya walaupun ia tahu ibunya sedang memasuki kamar tidurnya dan memarahinya dari belakang.

"Aku membawa handuk dan es batu baru Jacqueline," Rachel menurunkan nadanya kepada Jacqueline, "Apa yang terjadi nak dengan bibirmu? Did Warren hurt you in any way?"

"Tidak... Tidak... Bukan Pak Warren," Jacqueline dengan cepat mengelak dan mengatakan kalau bukan Warren yang melakukan hal ini kepada dirinya.

"Catherine sudah pulang Warren, aku menjelaskan kepadanya kalau Jacqueline sakit. Mama mengira Catherine sedikit terkejut karena kamu menaruh begitu banyak perhatian kepada Jacqueline," Rachel memberikan handuk berisi es tersebut kepada Jacqueline selagi berbicara kepada Warren yang sekarang berdiri dan menjauh dari ranjang.

Warren telah melepaskan jasnya dan melipat lengan kemejanya, lalu ia memasukkkan tangannya ke dalam saku celananya dan dengan dingin membalas ibunya, "Aku akan berbicara kepada Catherine."

Rachel menaikkan sebelah alisnya lalu mengalihkan perhatiannya dari Jacqueline kepada anaknya, "Untuk membuatnya kembali kepada kamu atau untuk menjelaskan keadaan Jacqueline seperti ini?"

"Apa penting untuk Mama tahu apa yang aku bicarakan dengan Catherine?"

"Ya, karena Mama adalah Mama kamu."

"Bisa Mama meninggalkan aku dengan Jack? Karena aku belum selesai menadapatkan jawaban darinya," Warren mengalihkan pembicaraan dan menginginkan Rachel untuk keluar sehingga ia bisa dapat kembali mengintrograsi Jacqueline.

"Warren, kamu saja yang meninggalkan ruangan ini bagaimana? Mama ingin berbicara dengan Jacqueline berdua. Seperti halnya Mama yang tidak boleh tahu apa yang akan kamu bicarakan dengan Catherine, kamu tidak berhak tahu apa yang akan Mama bicarakan dengan Jacqueline."

Warren mau tidak mau menuruti perintah ibunya dan berjalan keluar dari kamarnya sendiri, meninggalkan Jacqueline bersama dengan Rachel berdua.

"Jadi," setelah Warren menutup pintu kamarnya Rachel bertanya, "Apa yang terjadi Jacqueline?"

"Ak-Aku terjatuh Tante," jawab Jacqueline berusaha menutupi kebohongannya sendiri.

"Oh ya, terjatuh sampai bibir kamu lebam?" tanya Rachel.

"Iy-iya."

"Bukan Warren yang melakukan ini? Karena kalau Warren yang melakukan ini, aku tidak akan segan – segan..."

Jacqueline memotong kata – kata Racheld dan dengan cepat berkata, "Bukan Tante, bukan Pak Warren."

"Jacqueline, bantu tante okay, apa yang kamu lakukan sekarang dengan Warren?"

Jacqueline menatap Rachel dengan polos dan berkata, "Menikah dengannya, untuk mendapatkan Bu Catherine kembali."

"Dan apa keuntungan kamu dengan menikahi anakku yang kelewat bodoh itu?" tanya Rachel kepada Jacqueline.

"..."

"..."

"Uang?" tanya Rachel.

EAT, METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang