"Tapi aku bisa. Melepaskan kamu," gumam Jacqueline yang bergemetar dibawah pelukan Warren. Air yang membasahi tubuh mereka membuat Jacqueline semakin kedinginan dan sulit baginya untuk menatap pria itu sekarang.
"Kamu mencintai aku Jacqueline, kamu tidak mungkin..."
"Tidak mungkin apa? Meninggalkan kamu?" tanya Jacqueline kepada Warren. Tangannya ia pindahkan dari kemeja Warren yang basah kembali ke perutnya. Jacqueline meringis dan Warren dapat melihat wajahnya yang kembali pucat.
"Kita selesai disini Jack, kamu akan mati kedinginan," jawab Warren, lalu pria itu meneruskan, "Kita akan keluar sekarang."
"Tunggu," Jacqueline memegang kemeja pria itu dengan salah satu tangannya yang terbebas, "Aku tidak bisa berbohong terus... Setidaknya kepadamu."
Warren berhenti ditempatnya dan menatap Jacqueline, "Aku..." Jacqueline mulai menjelaskan namun kata – kata itu tidak keluar dari mulutnya dengan mudah. "Aku hamil."
Ketika Jacqueline menatap Warren, raut wajah pria itu tidak bisa terbaca dan Jacqueline menarik napasnya sebelum kembali berkata, "Tapi aku keguguran."
"..."
"Tapi," hal berikutnya yang Jacqueline katakan bukan hanya membuat Warren tidak mampu berkata – kata, tapi juga sangat terkejut, "Ini bukan anak kamu."
"Maksud kamu apa?" suara parau dan dalam pria itu membuat tubuh Jacqueline bergetar dan ia tahu kalau sekarang Warren akan melayangkan kemarahan pria itu kepadanya.
"Aku..." Jacqueline mencoba menjelaskan kata – katanya sendiri namun Warren sepertinya sudah mendapatkan kesimpulannya sendiri.
"Adian memperkosa kamu Jack?" tanya Warren dengan pahit, hampir saja ia ingin memukul sesuatu untuk meredakan kemarahannya namun ia tahu wanita dihadapannya terlihat takut dan pucat ketika ia mengeluarkan pertanyaan itu.
"..."
"Dan kamu tidak pernah mengatakan hal ini kepada aku sebelumnya? Kapan Jack? Kapan kamu tahu kamu hamil? Kapan Adian memperkosa kamu?"
Tidak, bukan seperti itu.
"Penting untuk kamu tahu?"
"Penting karena selama waktu itu aku suami kamu sialan!"
Jacqueline memegang lengan kemeja Warren dan menjawab pria itu dengan takut, "Kamu tidak bisa pergi saja dari hidupku?"
Tolong, pergi saja, sehingga aku tidak usah berbohong lagi.
"Kapan jahanam itu memperkosa kamu Jack? Ketika kamu tidak dengan aku?" Warren terus bertanya dan menginginkan Jacqueline untuk menjawabnya. Ia benar – benar marah dan tidak bisa percaya ketika mengetahui hal ini. Tidak, tidak Jacqueline-nya.
"Aku tanya sekali lagi, penting untuk kamu tahu?" tanya Jacqueline berusaha untuk membuat Warren cepat pergi meninggalkannya, namun semakin ia berusaha untuk melakukannya, sepertinya pria itu tidak akan pergi kemana – mana.
"Aku akan membunuh pria itu!" kata Warren dengan suara yang menggebu – gebu.
"Tidak usah!" Jacqueline menatap Warren dengan setengah takut karena pria itu mungkin mengetahui kebohongannya.
Warren mengerutkan dahinya dan bertanya, "Kamu masih membela binatang itu Jack? Wanita apa macam apa kamu?"
Jacqueline menangis dan kali ini benar – benar mengeluarkan air matanya dihadpaan pria itu, "Pergi saja bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EAT, ME
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang - Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the...