MWMHCL 24

4.4K 258 0
                                    

MALIQ POV

Aku baru saja pulang dari flightku, tiba-tiba andra kaka gue menelepon dan memberitahu bahwa mamih dan papih kecelakaan. Shock dan sempat gak percaya padahal dua hari yang lalu mereka sempat ke paris.

"Hallo maliq, pokoknya elo harus pulang karena papih dan mamih kecelakaan"ucap andra dari seberang sana.

Mendadak, aku langsung bangkit dari dudukku dan bergegas ke airport untuk membeli tiket pesawat amerika-indonesia, maliq juga mengambil penerbangan jam 9malam juga.

"Elo mau kemana bro?"tanya dems sahabat maliq.

"Gue mau pulang ke indonesia karena bokap dan nyokap gue kecelakaan"ucap maliq dengan lirih. Ia menahan airmatanya agar tak keluar.

"Elo harus tegar yah bro, semoga pelakunya cepat ditemukan soalnya tadi nonton berita kecelakaan bokap nyokap elo"tutur dems. Maliq hanya mengangguk.

Dems memberi kekuatan ke sahabatnya, ia juga kenal dengan bokap nyokapnya maliq. Setiap datang kesini pasti dems selalu diajak datang ke apartemen maliq. Sebenarnya dems juga merasa kehilangan sosok idolanya.

"Sana gih masuk, yang tabah yah bro"ucap dems sambil menepuk bahu maliq sang sahabat.

Maliq sudah menghilang dari hadapan dems, ia juga tak mempermasalahkan tentang pakaian pilot yang masih ia pakai saat ini.

Pesawat maliq sudah landas dan sampai ke bandara soekarno hatta. Maliq segera ke rumah terlebih dahulu mengambil mobil, sampainya dirumah maliq kaget ada bendera kuning dan banyak fans and sahabat keduanya.

"Bi, sekarang andra lagi dimana?"tanya maliq pada pembantu rumah ini.

"Di rumah sakit den"ucap mbok fie.

"Tolong ambilkan kunci mobil saya bi"pekik maliq dengan nada lemah.

Bi fie langsung berlari menuju ke kamar maliq, ia segera mengambil kunci mobil milik anak majikannya.

"Ini den"ucap bik fie sambil menyerahkan kunci mobil ke maliq.

Maliq langsung saja berlari ke arah garasi mobil miliknya, ia langsung menancap gas mobil.

Sampainya dirumah sakit, pandangan yang ku lihat keluarga besar dari papih dan mamih sedang menangis tersedu-sedu begitupun adik perempuanku dan daffa.

"Segera bawa mamih dan papih ke rumah almarhum, kami ingin segera menguburkannya"entah kenapa lidahnya bisa mengomong selancar dan tegas seperti ini.

"Baiklah, saya akan mengurusnya"ucap dokter itu.

"Lebih baik kalian pulang saja, biar maliq yang ngurus ini"ucap maliq dengan sopan.

Keluarga besarku sudah meninggalkan rumah sakit ini, kini maliq akan ke ruang administrasi.

Selesai membayar maliq menunggu peti jenazah, dua mobil ambulance sudah disiapkan diluar sana.

Andra datang, mereka berdua berbincang tentang hal ini. Lalu tak lama kemudian dokter datang dan diikuti semua suster membawa peti jenazah itu.

"Mari dok, kita langsung membawanya ke rumah duka"ucap maliq.

Maliq dan andra tak ikut di dalam ambulance karena maliq membawa mobil sendiri.

****************
"Mamihhhh papihhh"teriak isak distya. Distya orang yang selalu disayang oleh kedua orangtuanya.

"Sabar nak, dibalik semua ini pasti ada hikmahnya"ucap reva sambil mengelus punggung distya.

Erinka hanya diam saja didalam tangisnya, azrina sama seperti erinka, kayla dan thalihahpun selalu memeluk batu nisan kedua orangtuanya.

"Mam pih, kayla ikhlas. Kayla janji akan menjadi seperti mamih yang selalu baik ke semua orang, mamih lihat deh beribu orang yang mengantar mamih papih kesini, mereka sayang mamih papih"ucap kayla dengan lirih.

My Wife My Husband Celebrity Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang