Part 2

7K 433 45
                                    


~~~ ^_^ ~~~

“Kau…” Kedua bola mata Ji Ahn menatap tajam Kyuhyun. “Cho Kyuhyun si siswa tingkat akhir yang culun dan berkacamata. Siswa yang cerdas tapi tampak begitu bodoh dan pengecut hingga seluruh teman-teman sekelasmu selalu membully dan menjahilimu. Apa aku benar?” Senyuman miring tercetak jelas di bibir merah mudanya.

Tubuh Kyuhyun membeku mendengar serangkaian kalimat yang dilontarkan Ji Ahn. Tebakannya benar. Ini adalah gadis angkuh itu. “Ka-kau..”

~~~ *** ~~~

“Ka-kau.. Yoon Ji Ahn?” Ucap Kyuhyun tergagap,

Ji Ahn menepuk tangannya pelan. “Heol, kau masih mengingatku ternyata. Aku kira setelah pergi tanpa kabar, kau akan membuang aku jauh-jauh dari benakmu.”

Kyuhyun menormalkan mimik mukanya. Tidak. Dia tidak boleh terlihat lemah lagi di depan Ji Ahn. Selama ini dia sudah berusaha keras membangun image dinginnya setelah meninggalkan wanita itu. Kini dia harus mempertahankannya.

Kyuhyun berdehem pelan. “Tentu saja. Mana mungkin aku melupakan gadis angkuh yang menjadi kekasih pertamaku.”

“Dan cinta pertamamu.” Ucap Ji Ahn mengoreksi perkataan Kyuhyun.

“Tunggu,” Tuan Yoon menyela percakapan antara Kyuhyun dan Ji Ahn. “Jadi kalian pernah menjadi sepasang kekasih?” Dahinya berkerut menatap Ji Ahn dan Kyuhyun satu-persatu seolah meminta penjelasan.

“Ya, Appa.” Sahut Ji Ahn dengan lantang. “Appa ingat, aku pernah bercerita tentang siswa tingkat akhir yang culun dan dengan tidak tahu malunya mengungkapkan perasaannya padaku di depan teman sekelasnya dan seluruh siswa tingkat pertama. Inilah dia, Cho Kyuhyun.” Tatapan Ji Ahn begitu menusuk dan merendahkan. “Eoh, aku juga ingat dulu dia juga sering mengerjakan tugas sekolahku dan mangkir dari bimbingan belajarnya hanya untuk menuruti kemauanku. Haruskah sekarang aku berterima kasih padamu, Cho Kyuhyun?”

Ahra dan Yesung membulatkan matanya. Mereka menatap wajah Kyuhyun yang kini sudah berubah menjadi pucat pasi. Seolah mereka tengah menuntut sebuah penjelasan dari pria itu. Seluruh perkataan Ji Ahn benar-benar membuat pasangan suami istri itu terkejut. Mereka tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya. Karena sejak masih sekolah Ahra memang sudah tinggal di London. Jadi dia tidak mengetahui bagaimana keseharian Kyuhyun di Seoul.

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya. Ia tengah dirambati amarah yang luar biasa.

~~~ *** ~~~

Kyuhyun POV

Anak ini. Masih tidak berubah rupanya. Tidak bisakah dia diam saja? Atau minimal tidak membahas masa lalu kami. Demi Tuhan, itu hanya masa lalu. Lagi pula dulu aku begitu polos dan tidak tahu apapun. Aku hanya pemuda kasmaran yang ingin selalu membahagiakan kekasihnya. Tidakkah dia mengerti itu? Tidakkah dia menghargai semua usahaku itu? Kenapa sepertinya dia hobi sekali menjatuhkan harga diriku? Apakah aku sebegitu buruknya di matanya?

“Ji~ya, perhatikan ucapanmu.” Nyonya Yoon nampak menegur putrinya yang begitu angkuh itu. Sepertinya dia mulai menyadari perubahan ekspresiku. Begitu juga dengan reaksi terkejut Ahra Noona dan Yesung Hyung. Sedangkan Ji Ahn, jangan tanya lagi. Sepertinya dia memang tidak pernah memiliki rasa bersalah. Ck! Aku jadi heran kenapa aku begitu mencintai wanita semacam itu.

“Wae?” Tanya Ji Ahn seraya menatap Nyonya Yoon. Seolah protes dengan teguran Eommanya. “Aku benar, bukan?” Dia kembali menatapku seiring dengan pertanyaan yang ia lemparkan untukku.

Mau tidak mau, aku pun memaksakan senyumku. Jika tidak ingat aku membutuhkan perusahaan keluarga ini, ingin sekali aku beri pelajaran mulutnya yang berbisa itu. “Gwaenchana Nyonya, Ji Ahn benar. Dan kau juga tidak perlu berterima kasih padaku, Ji~ya. Aku melakukan itu semua hanya untuk membahagiakan kekasihku yang sepertinya begitu kesepian.” Aku meniru caranya berbicara. Oh, dan tidak lupa senyum miringnya. Aku juga menirunya. Mati kau, Yoon Ji Ahn! Kau pikir, aku tidak bisa berbicara sepertimu, eh?

The Third Is The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang