~~~ ^_^ ~~~
Ji Ahn memandangi wajah Kyuhyun yang saat ini sudah duduk di hadapannya. Pasangan suami istri itu tengah duduk berhadapan di kursi yang ada di dekat kolam renang rumah Kyuhyun. Sementara Tuan Yoon menunggu mereka di ruang tengah.
Ji Ahn tersenyum tipis melihat penampilan Kyuhyun. Sangat berantakan. Apa Inbyul dan Eunjin tidak memperhatikan pria itu? Pikir Ji Ahn.
“Kenapa kau berantakan sekali, eoh?” Ji Ahn mencoba memecah keheningan di antara mereka. Senyum palsunya pun ia pasang dengan baik untuk membuat topengnya semakin sempurna.
Kyuhyun tidak serta merta menjawab pertanyaan Ji Ahn. Sejenak ia pandangi wajah istri yang sangat dicintainya itu. Pria itu cukup bahagia melihat kedatangan istrinya. Tadinya ia mengira jika ini adalah mimpi. Karena seingatnya, ia tengah tertidur pulas. Namun ia salah, ini adalah kenyataan. Ini benar-benar istrinya.
“Aku minta maaf.” Sahut Kyuhyun dengan wajah sedikit menunduk. Tak dipungkiri jika saat ini rasa bersalah, bahkan malu begitu mendominasi hatinya. Mengingat apa yang sudah ia lakukan, sungguh rasanya Kyuhyun ingin menenggelamkan diri di sungai Han. Hanya saja, ia tak cukup berani melakukan itu. Karena selain itu adalah tindakan pengecut, pria itu juga tidak rela jika harus mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. Setidaknya ia ingin hidup bersama Ji Ahn lebih lama lagi, meskipun ia juga tidak tahu apakah akan bisa seperti itu atau tidak.
“Kurasa itu bukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang kutanyakan tadi.”
Kyuhyun memejamkan matanya sejenak. Ia tahu jika Ji Ahn tidaklah cukup bodoh untuk mengerti maksud dari permintaan maaf yang ia lontarkan tadi. Wanita itu sangat tahu. Namun nampaknya wanita itu tidak ingin tahu.
Kyuhyun pun mendongakkan kepalanya. Ditatapnya kedua bola mata coklat Ji Ahn. Meskipun Ji Ahn tengah berusaha keras untuk menyempurnakan topengnya, namun Kyuhyun tahu, wanita itu terluka. Hanya saja ia terlalu pintar untuk memungkirinya.
Kyuhyun meraih jemari Ji Ahn. Digenggamnya erat. Lalu ia cium sekilas punggung tangan wanita itu. “Aku sangat bodoh. Aku sudah menyakitimu. Aku benar-benar menyesal. Tolong.. maafkan aku.” Ucap Kyuhyun yang terlihat sangat frustasi. Ia cukup sadar akan kesalahannya.
Ji Ahn tersenyum simpul, berusaha menegarkan hati. Meskipun ia dapat melihat dengan jelas raut frustasi yang ditunjukkan Kyuhyun, namun ia tak boleh goyah. Bagaimanapun, tujuannya datang ke rumah itu adalah untuk mengakhiri semuanya. Ya, mengakhiri hal yang seharusnya tidak pernah terjadi. Dan memperbaiki semua kesalahan yang telah berhasil menciptakan kehancuran.
“Tidak apa-apa. Terkadang seseorang memang berlaku bodoh dan membuat kesalahan. Aku juga pernah seperti itu.” Ujar Ji Ahn. Dan lagi-lagi ia harus menekan hatinya serta menampilkan senyum yang sangat berlawanan dengan hatinya. Ah, Ji Ahn merasa seperti orang munafik.
“Tapi eommonim dan abeonim sangat marah padaku. Mereka-“
“Mereka hanya belum mengerti.” Potong Ji Ahn dengan cepat. Karena jika ia biarkan Kyuhyun melanjutkan perkataannya, pasti hal itu hanya akan semakin menggali rasa sakit di hati masing-masing saja.
“Ji~ya..” Erang Kyuhyun. Pria itu merasa tidak mengerti dengan jalan pikiran Ji Ahn.
Sebuah senyum kembali terukir di bibir Ji Ahn. Senyum miris lebih tepatnya. Hatinya terasa benar-benar ngilu. Susah payah ia berusaha untuk menampik semuanya. Menganggap semuanya baik-baik saja meskipun hanya sekejap. Namun Kyuhyun justru mengungkitnya.
“Kau tahu, aku merasa sedikit aneh.” Ujar Ji Ahn, berusaha mencairkan suasana yang terasa tegang, canggung dan aneh itu.
Kyuhyun mengerutkan dahinya. “Aneh?”

KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Is The First
Fiksi PenggemarMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...