Satu tahun lebih. Tepatnya 1 tahun 4 bulan 21 hari :D Sejak terakhir kali akika update ff ini :D
Jadi, ini akika lagi spaneng bin pusing karena nungguin novel another ending yang belum kelar cetak, mana penerbit belum kasih kabar. Jadi, sesuai saran dari si Reni Aviana, akika lanjutin ini ff kkkkkk Buat ngilangin kegelisahan, buat menghibur diri sendiri, buat menenangkan kalian yang nunggu novel juga :D
Just it kkkkkk
Thank you sudah bersabar :)
~~~ ^_^ ~~~
Ceklek
Ji Ahn berjingkat pelan ketika mendengar pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Pandangannya yang tadinya ia fokuskan pada layar ponselnya pun beralih ke depan sana, tepatnya ke arah sang suami yang baru saja memasuki kamar mereka.
"Mereka sudah tidur?" Tanya Ji Ahn ketika sang suami mulai merangkak naik ke atas ranjang yang juga ditempatinya.
"Hmm." Gumam Kyuhyun pelan. Ponsel yang ada di tangan Ji Ahn pun ia ambil, lalu diletakkannya di meja. "Berhenti memainkan ponsel dan ayo tidur. Kau dan kedua anak kita yang lain juga harus beristirahat." Ujarnya seraya membaringkan tubuhnya di samping Ji Ahn. Satu lengannya pun ia lingkarkan di perut besar sang istri.
"Mereka mau kau tidurkan?" Ji Ahn kembali bertanya seolah tidak yakin. Jika Injung, dia tidak khawatir. Namun Eunjin, putrinya yang masih balita itu biasanya sangat rewel jika bukan dirinya yang menidurkannya.
"Tentu saja." Sungut Kyuhyun. "Aku Appa mereka, tentu saja mereka akan mau aku tidurkan."
Ji Ahn hanya terkekeh pelan tanpa dosa. Ini adalah pertama kalinya Kyuhyun menidurkan kedua putri mereka seorang diri. Tak heran bukan jika Ji Ahn meragukannya?
"Oppa..." Ji Ahn merengek manja. Tubuhnya pun ia miringkan, lalu dibalasnya pelukan sang suami. "Jangan tidur, hum. Aku tidak bisa tidur." Ucapnya tanpa peduli apakah suaminya sudah mengantuk atau tidak. Di usia kehamilannya yang telah menginjak bulan kesembilan ini, Ji Ahn memang sudah mulai sulit tidur. Entah kenapa rasanya sangat tidak nyaman. Jadilah hampir setiap malam Kyuhyun harus rela begadang untuk menemaninya.
"Hmm." Gumam Kyuhyun lagi, dengan sedikit malas tentunya. Bukan ia tidak ingin menemani Ji Ahn begadang, hanya saja jika setiap malam seperti ini, tentu ini akan berpengaruh pada kegiatannya pada keesokan harinya, belum lagi jika ia memiliki pertemuan penting pada pagi harinya. Ya, seperti besok pagi. Sungguh rasanya sekarang Kyuhyun ingin memejamkan matanya walau hanya untuk 3 jam saja. Pasalnya besok pagi ia harus hadir dalam meeting bersama Presdir Jang dari Ni-Jang Industries untuk mewakili Yoon's Company. Sementara sekarang Ji Ahn justru tidak mengijinkannya tidur? Oh, matilah dia jika besok bangun terlambat.
Lambat laun, karena tidak ada suara sahutan dari Ji Ahn, mata Kyuhyun pun mulai tertutup secara perlahan, seiring dengan usapan tangannya di punggung Ji Ahn yang juga mulai berhenti. Ia mengira jika Ji Ahn terlah terlelap. Hingga kemudian...
"Oppa!"
Keinginan Kyuhyun untuk dapat memejamkan matanya dan terlelap pun terpaksa kandas. Pria itu kembali membuka matanya, bahkan berjingkat pelan karena dikejutkan oleh suara Ji Ahn.
"Kau tidur?" Wajah Ji Ahn mulai merengut, dicubitnya pelan pinggang suaminya.
"Tidak!" Bantah Kyuhyun dengan memaksakan kesadarannya.
"Bohong!" Sentak Ji Ahn. Kepalanya sedikit ia dongakkan, hingga dapat dipandangnya wajah Kyuhyun yang sudah dihiasi matanya yang memerah karena menahan kantuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/75076257-288-k868511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Is The First
Fiksi PenggemarMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...