Part 9B

6.4K 389 33
                                    

3 weeks later..

Ji Ahn menghembuskan nafas beratnya. Tubuhnya ia sandarkan pada sandaran kursi kebesarannya. Kepalanya menengadah ke atas, menatap langit-langit ruangannya yang berwarna putih tulang.

Ji Ahn merasa sangat lelah dan pusing. Ini sudah hampir sebulan proyek kerjasama dengan King Enterprise berjalan. Dan dialah yang menangani semua dari awal. Ya, dari awal rapat perancangan proyek besar ini.

Singkat cerita, sejak dihubungi Inbyul waktu itu, sejak itu pula dokter menyatakan jika Insoo mengidap penyakit difteri. Itu adalah penyakit yang menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan dan terkadang mempengaruhi kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri jenis Corynebacterium diphtheria dan Corynebacterium ulcerans. Bakteri difteri akan memproduksi toksin yang akan membunuh sel-sel dalam tenggorokan. Dan sel-sel yang mati itulah yang akan membentuk membran abu-abu pada tenggorokan. Selain itu, toksin juga dapat menyebar lewat darah dan menyerang jantung serta system saraf. Oleh karena itu, kemungkinan komplikasi sangatlah besar.

Insoo harus menjalani perawatan dalam ruang isolasi di rumah sakit. Itu yang dianjurkan dokter. Karena penyakit ini juga sangat menular dan termasuk dalam jenis infeksi serius yang dapat mengancam jiwa. Ji Ahn, Eunjin ataupun Injung tidak diijinkan untuk menjenguk Insoo. Hanya Kyuhyun dan Inbyul lah yang benar-benar bisa masuk ke ruang isolasi itu. Bahkan seluruh keperluan Injung pun diurus oleh Ji Ahn. Namun terkadang juga Kim ahjumma jika Ji Ahn benar-benar sibuk di kantor.

Ji Ahn memejamkan matanya. Dia merasa begitu pusing. Namun tiba-tiba, terlintas bayangan Kyuhyun di benaknya. Bagaimana kabar pria itu? Ji Ahn bahkan hampir tidak pernah bertemu dengannya. Seluruh pekerjaannya di kantor pun diambil oleh Ji Ahn. Kesibukan Kyuhyun dalam mengurus Insoo dan kesibukan Ji Ahn dalam menangani perusahaan membuat jarak di antara mereka semakin melebar. Semua fokus pada kesibukan masing-masing. Dan harus Ji Ahn akui, dia merindukan suaminya itu. Semua berjalan begitu cepat. Kyuhyun.. pria itu benar-benar sangat menyayangi Insoo sepertinya. Buktinya dia sangat fokus dalam proses perawatan putrinya itu.

Ji Ahn membuka matanya. Pandangannya tertuju pada ponselnya yang tergeletak di atas meja. Seharian ini Kyuhyun tak menghubungi ataupun mengirim pesan padanya. Haruskah dia menghubungi pria itu lebih dulu? Menanyakan kondisi Insoo misalnya. Meskipun sebenarnya tujuannya hanyalah untuk dapat mendengar suara pria itu.

Setelah meyakinkan hatinya, Ji Ahn pun mengambil ponselnya. Kemudian wanita itu mendial nomor Kyuhyun.

Sekian detik telah berlalu. Suara panggilan tersambung pun terdengar. Ji Ahn menunggu. Lumayan lama memang. Namun ia mencoba berpikir positif. Mungkin saja Kyuhyun sedang di kamar mandi atau sibuk merawat Insoo.

Suara operator pun terdengar. Ji Ahn menghela nafasnya sejenak. Lalu kembali mendial nomor itu. Dan suara panggilan tersambung pun kembali terdengar. Namun tak berapa lama kemudian, suara panggilan terputuslah terdengar. Panggilannya diputus? Apa Kyuhyun benar-benar sedang sibuk? Atau dia sedang mengemudikan mobil?

Pikiran-pikiran buruk mulai menggelayuti pikiran Ji Ahn. Namun lagi-lagi wanita itu berusaha menampiknya. Dia sudah terlalu lelah memikirkan urusan kantor. Jangan sampai pikiran buruk itu juga memenuhi pikirannya dan berujung pada suasana hatinya yang semakin memburuk.

Ji Ahn melihat jam di layar ponselnya. Ah, sudah pukul 9 malam rupanya. Ya, akhir-akhir ini Ji Ahn memang sering bekerja hingga over time seperti ini.

Ji Ahn merenggangkan tubuh lelahnya. "Ah, aku akan pulang saja." Ia pun mematikan laptop di hadapannya. Lalu mengambil tas dan berjalan keluar ruangan.

~~~ *** ~~~

Inbyul melirik ponsel Kyuhyun yang tergeletak di atas meja. Ponsel itu bergetar sejak tadi. Hingga akhirnya Inbyul pun memberanikan diri untuk mengambil ponsel itu. Dan saat itu juga, ia melihat nama Ji Ahn di layarnya.

The Third Is The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang