"Aku tidak mau." Sahut Ji Ahn lagi. Kedua tangan Kyuhyun yang ada di wajahnya pun ia turunkan. Kedua bola matanya menatap lurus mata pria itu, membalas tatapannya dengan penuh kegelisahan karena perasaan campur aduk di hatinya.
"Kenapa?" Tuntut Kyuhyun. Ia mulai tidak mengerti dengan istrinya itu.
"Tiga kamar di lantai atas itu." Ji Ahn menarik nafasnya dalam-dalam. Suaranya pun mulai terdengar bergetar. "Itu semua adalah lambang ketidakadilanmu padaku. Dan rumah ini adalah saksi bagaimana aku menjalani hari-hari beratku selama menjadi istrimu. Aku tidak mau menginjakkan kakiku di tiga kamar itu." Ucap Ji Ahn dengan penuh penekanan. Oh, rasa sakit yang dulu selalu menyelubunginya selama di rumah itu pun mendadak menyeruak begitu saja. Ia belum melupakannya, dan mungkin tidak akan pernah lupa. Semua ketidakadilan, semua hal menyakitkan, bahkan penghinaan yang begitu rendah sekalipun, semuanya masih terekam dengan baik di benak Ji Ahn. Benar-benar tidak mudah untuk melupakan semuanya meskipun kini hubungannya dan Kyuhyun telah membaik.
Kyuhyun tertegun.mendengar serentetan kalimat Ji Ahn. Ah, kini ia mulai mengerti. Dan ia pun juga merasakan sakit di hatinya, hal yang dilontarkan Ji Ahn itu adalah sebuah kenyataan. Ya, kenyataan yang menamparnya dengan keras.
Kyuhyun mengulurkan tangannya, membawa Ji Ahn ke dalam pelukannya. "Baiklah, kita tidur di kamar lamamu saja, hum."
"Jika nantinya pernikahan kita masih berlanjut, aku tidak ingin kembali lagi ke rumah ini. Dan ini adalah terakhir kalinya aku menginap di sini."
Kyuhyun melepaskan pelukannya di tubuh Ji Ahn dengan cepat. Pria itu cukup tersentak dengan perkataan istrinya. "Ji~ya..." Lirihnya seraya memandang wajah Ji Ahn dengan seksama. Nampaknya wanita itu benar-benar belum bisa lepas dari masa-masa sulit mereka. Wanita itu sangat tersakiti.
"Aku ulangi sekali lagi, aku tidak ingin tinggal di rumah ini!" Tekan Ji Ahn di setiap katanya. Egonya pun mulai berjalan. Entah akan bagaimana jadinya rumah tangganya nanti. Namun demi Tuhan, Ji Ahn benar-benar tidak ingin kembali ke rumah itu. Kenangan yang ada di rumah itu terlalu menyakitkan. Dan tidak sepatutnya untuk diingat, apalagi dikenang.
"Ya, aku akan menjual rumah ini." Akhirnya Kyuhyun pun mengalah. Mendadak hatinya diselubungi ketakutan. Apabila ia memaksakan kehendaknya untuk tetap berada di rumah itu, bukan tidak mungkin jika Ji Ahn justru tidak ingin bersamanya. Lagipula sekarang ia sudah kembali ke perusahaan. Jadi ia akan mengikuti keinginan Ji Ahn. Ya, entah itu tetap tinggal di rumah utama keluarga Yoon atau membeli sebuah rumah untuk istrinya itu. Ji Ahn adalah prioritasnya. Dan Kyuhyun akan mengutamakan keinginan wanita itu.
Bibir Ji Ahn pun melengkung, membentuk senyuman tipis. Lalu lengannya ia lingkarkan di pinggang Kyuhyun, memeluk suaminya itu dengan manja. "Maaf membuatmu harus mengambil keputusan ini."
"Tidak apa-apa. Ini untuk wanita yang aku cintai." Ujar Kyuhyun. Pria itu mengangkat tubuh Ji Ahn, menggendongnya dan mulai berjalan menuju kamar lama wanita itu. "Jangan berbicara lagi. Kau harus tidur." Satu kecupan pun ia labuhkan dengan lembut di bibir Ji Ahn.
"Hmm." Gumam Ji Ahn seraya membenamkan wajahnya di dada Kyuhyun. Tangannya pun berpindah, melingkar di leher pria itu. Sejujurnya Ji Ahn merasa sedikit lega. Perlahan namun pasti, Kyuhyun berada dalam genggamannya, menjadi miliknya seutuhnya. Namun terkadang terbesit pula di benak wanita itu, Inbyul juga masih istri Kyuhyun. Jadi ia tidak boleh egois. Apalagi kini wanita itu tengah berkabung.
~~~ *** ~~~
Ji Ahn berdiri seraya melipat kedua tangannya di dada. Kedua bola matanya menatap lurus ke arah objek di depannya, tepatnya ke arah foto keluarga yang nampak sangat bahagia di sana. Seorang suami beserta kedua istri dan kedua anaknya. Ya, itu adalah foto keluarga Kyuhyun sebelum dirinya bergabung menjadi anggota keluarga itu. Namun ketika sudah menjadi anggota keluarga pun fotonya juga tidak terselip di sana. Tidak ada foto keluarga lagi. Bahkan jika di sisi kanan dan kiri foto keluarga dengan frame besar itu ada dua frame berisi foto pernikahan Kyuhyun dengan Inbyul dan Eunjin, foto Ji Ahn tetap tidak ada di sana. Ya, foto pernikahannya dengan Kyuhyun yang bahkan menyebar di seluruh media cetak dan elektronik tidak juga terpajang di kumpulan pajangan foto yang ada di depannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Is The First
Hayran KurguMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...