~~~ ^_^ ~~~
"Berkas perceraian." Kyuhyun dan Inbyul menjawab pertanyaan Ji Ahn dengan begitu kompak.
Saat itu juga, ketiga orang itu merasa tersentak. Ya, Kyuhyun, Ji Ahn dan Inbyul, mereka bertiga tidak menyangka akan hal itu.
"Kau menggugatku?" Kyuhyun seolah tidak percaya dengan apa yang dilakukan Inbyul. Ia kira dirinyalah yang akan kebingungan bagaimana cara membuat Inbyul untuk menandatangani berkas perceraian mereka yang telah disiapkan oleh Pengacara Kim. Namun lihatlah, justru kini wanita itu juga menyiapkan berkas yang sama.
"Kau juga." Sahut Inbyul pelan. Meskipun sudah dapat menebak jika pernikahannya dan Kyuhyun akan berakhir mengenaskan seperti ini. Namun, entahlah. Inbyul masih saja sangat shock. Kyuhyun benar-benar berniat untuk menceraikan dirinya. Dan kini hal itu sukses membuat hatinya seolah dihancurkan dalam sekali pukulan. Entah siapa yang akan menggugat atau menjadi tergugat, bagi Inbyul rasanya tetap sama. Ia tetap akan hancur.
Sementara Ji Ahn, bibir wanita itu terkatup rapat. Melihat mata Inbyul yang memancarkan luka dan mata Kyuhyun yang memancarkan rasa bersalah, mendadak hati Ji Ahn pun merasa ngilu sendiri. Ia sangat tahu bagaimana rasanya menghadapi sebuah situasi dimana nasib pernikahan berada di ujung tanduk. Ia tahu bagaimana rasanya ketika harus menekan rasa sakit yang seolah menyayat hati sendiri ketika harus menandatangani berkas perceraian. Karena beberapa waktu yang lalu, ia pun juga seperti itu. Meskipun pada kenyataannya kini perceraian itu tidak pernah benar-benar terjadi. Entah situasi macam apa ini. Ji Ahn tidak mengerti. Dan sejujurnya, dalam relung hatinya yang paling dalam, Ji Ahn merasakan rasa bersalah yang menampar dirinya dengan keras. Ia merasa tengah berada di posisi orang yang paling jahat. Ia bahkan berada di tengah-tengah pasangan suami istri yang akan segera mengakhiri pernikahan mereka.
"Ini adalah bentuk perjanjianku dan Ji Ahn Eonni. Ini adalah bentuk pengorbananku untuk putriku yang bahkan telah meninggalkanku. Meskipun aku tidak siap, tapi aku akan memaksakan diri. Aku telah berjanji. Dan aku akan menepatinya. Aku sudah tidak berhak atas dirimu, Oppa." Ujar Inbyul kemudian. Suaranya yang bergetar begitu menggambarkan bagaimana rapuhnya dia saat ini, seolah ia memang sudah sangat menyerah pada hidup dan takdir yang digariskan untuknya.
Kyuhyun masih terdiam. Kini ia mulai mengerti kenapa Inbyul begitu menghindar darinya. Karena wanita itu telah terikat janji. Karena pernikahan ini telah ia gadaikan demi bisa mendapatkan perawatan untuk putrinya. Kyuhyun menghembuskan nafasnya pelan. "Maafkan aku, Inbyul~ah. Maaf membuatmu memilih jalan itu. Tapi berkas perceraian ini," Kyuhyun menggantung kalimatnya sejenak, mencoba menghirup udara lebih. "Aku juga terikat janji. Ini adalah bentuk perjanjianku dengan Abeonim. Ini adalah bentuk keegoisanku untuk menjadikan wanita yang aku cintai sebagai satu-satunya dalam hidupku."
Dan akhirnya rasa bersalah yang menggumpal di hati Ji Ahn pun ia ekspresikan melalui air matanya yang perlahan menetes dari pelupuk matanya. Sudah ia duga jika ada campur tangan ayahnya dalam masalah ini. "Appa mengancammu?"
"Tidak." Sahut Kyuhyun. Pandangannya masih lurus menatap dua amplop coklat di meja. "Abeonim hanya memberiku pilihan. Dan aku memilih untuk menjadi sedikit egois dengan mempertahankanmu."
Menyusul Ji Ahn, air mata Inbyul pun pada akhirnya juga jatuh. Hatinya tertohok mendengar Kyuhyun yang memilih Ji Ahn. Pria itu mengatakannya secara gamblang, tanpa keraguan sedikitpun. Dan seolah luka di hatinya semakin menganga, Inbyul pun menjerit dalam diamnya. Harusnya dari awal ia sudah bisa mempersiapkan diri untuk yang seperti ini. Harusnya hatinya sudah kebal. Namun apa, kenyataannya ia tetaplah merasakan sakit yang luar biasa.
Setelah mencoba menenangkan diri, Kyuhyun pun meraih kembali amplop coklat yang tadi diletakkannya di meja. Ia buka amplop itu. Lalu dikeluarkannya beberapa kertas dari dalam sana beserta sebuah bullpoin. "Aku yang akan mengurus ini." Ucapnya kemudian. Dan tanpa ragu sedikipun, pria itu membubuhkan tandatangannya di atas materai, tepatnya di kolom namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Is The First
FanfictionMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...
