~~~ ^_^ ~~~
"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, aku harap rasa cintamu pada putriku bukan hanya sebatas tanggung jawab dan omong kosong belaka. Pikirkan semuanya baik-baik. Setelah itu, temui aku di ruang kerjaku. Ada yang harus kubicarakan denganmu."
Serentetan kalimat Tuan Yoon itu membuat tubuh Kyuhyun membeku seketika. Pria itu merasakan sebuah tamparan luar biasa melalui perkataan itu. Hanya sebatas tanggung jawab dan omong kosong belaka? Ya Tuhan, dia bahkan rela melakukan apapun untuk Ji Ahn.
Kyuhyun pun mencoba meyakinkan hatinya. Dan dengan keteguhan hati yang kuat, pria itu meraih ponsel di saku celananya. Tangannya menggeser layar ponsel itu dan mendial nomor seseorang. Hingga akhirnya tak berapa lama kemudian, terdengar nada panggilan tersambung.
"Noona..." Sahut Kyuhyun pada wanita di ujung sana.
"Ya Tuhan, apa kau belum berangkat juga?" Erang Ahra. Nada bicaranya terdengar begitu khawatir.
"Maaf, Noona. Aku tidak bisa kesana. Aku-"
"Apa?" Pekik Ahra yang dibuat terkejut oleh perkataan adiknya.
Kyuhyun menghela nafasnya pelan. "Tolong kau urus semuanya, Noona. Aku benar-benar tidak bisa."
"Kyu, Eunjin akan melahirkan. Dia-"
"Rumah tanggaku dan Ji Ahn yang menjadi taruhannya, Noona!" Kyuhyun nampak begitu frustasi. "Abeonim mempertanyakan kesungguhanku, Noona. Rumah tanggaku dipertaruhkan jika aku pergi. Tolong mengertilah. Ji Ahn sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja." Nada suara Kyuhyun terdengar semakin melemah.
Sementara Ahra masih terdiam di ujung sana. Sesungguhnya ia juga sangat bingung. Ini pilihan yang berat.
"Lagipula disana juga ada orang tua Eunjin, bukan? Untuk kali ini, tolong mengertilah, Noona."
"Baiklah." Ujar Ahra akhirnya. "Aku akan mengurusnya."
"Ya, terima kasih."
"Ya. Aku juga akan menjenguk Ji Ahn jika urusan disini sudah selesai."
Tut.
Kyuhyun memejamkan matanya sejenak. Pria itu menghirup nafas beratnya. Keadaan ini sangat mencekik, benar-benar membuatnya tak bisa bergerak, bahkan juga bernafas dengan baik pun tidak. Semua serba sulit dan membingungkan. Sepertinya Tuhan benar-benar sedang mengujinya.
Setelah cukup tenang, Kyuhyun pun memutar tubuhnya. Lalu menaiki tangga dan kembali ke kamar Ji Ahn.
Ceklek
Kyuhyun membuka pintu kamar Ji Ahn. Pandangannya pun segera ia lempar pada wanita yang tengah berada di ranjang. Kepala wanita itu menunduk, pipinya basah dan tubuhnya bergetar. Dia menangis. Ya, Kyuhyun tahu itu. Seketika hati pria itu pun merasakan perih yang luar biasa. Istrinya pasti menangis ketika ia meninggalkan kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Is The First
Hayran KurguMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...
