Part 11B

5.8K 367 22
                                    

Seketika Tuan Yoon melebarkan matanya ketika Siwon menyebut nama Ji Ahn. mendadak hatinya gelisah. Apakah itu sesuatu yang penting? Mengingat Siwon juga merupakan dokter pribadi putrinya itu. "Baiklah, kita bicara di belakang saja."

Siwon pun akhirnya mengikuti langkah Tuan Yoon yang membawanya ke bagian belakang rumah Sehun. Hingga kini mereka berhenti dan duduk di kursi kayu yang berada di taman belakang rumah itu.

"Jadi, sesuatu apa itu, Siwon~ah?" Tanya Tuan Yoon dengan tidak sabar. Ia takut jika ada sesuatu yang buruk dengan kesehatan Ji Ahn.

Siwon tidak langsung menjawab pertanyaan Tuan Yoon. Pria tampan itu justru membuka tas kerja yang sedari tadi di bawahnya. Lalu diambilnya sebuah foto buram yang mirip dengan hasil USG. Dan diserahkannya foto itu pada Tuan Yoon.

"Apa ini?" Tanya Tuan Yoon untuk kesekian kalianya ketika menerima foto yang diberi Siwon. Dia tidak cukup paham dengan hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran seperti itu. Kegelisahannya pun semakin menjadi-jadi. Ia benar-benar takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada putrinya. "Kesehatan putriku baik-baik saja, kan?"

Siwon tersenyum tipis. "Untuk saat ini aku tidak bisa benar-benar memastikan apakah dia baik-baik saja atau tidak, ahjussi. Kejiwaan Ji Ahn sedikit terguncang karena masalah rumah tangganya. Dia depresi. Bahkan dia pernah mengkonsumsi obat penenang."

Mata Tuan Yoon terbelalak. "Putriku.." Suaranya tercekat. Depresi? Putrinya sampai depresi? Tuan Yoon mulai kesulitan mengatur nafasnya sendiri.

"Akhir-akhir ini kondisinya memang tidak cukup baik, ahjussi. Tapi kau tidak perlu khawatir. Ji Ahn adalah wanita yang kuat. Dan dibalik itu, aku juga punya kabar baik."

"Kabar baik?"

Siwon mengangguk. "Yang kau pegang itu." Ia kembali tersenyum. "Itu adalah foto pertama pewaris keluarga Yoon."

Tuan Yoon yang belum paham dengan maksud Siwon pun mengamati foto buram itu dengan seksama. "Pewaris keluarga Yoon?" Gumamnya. Namun detik berikutnya, matanya kembali menatap Siwon. "Pewaris keluarga Yoon? Ini.. ini artinya-"

"Selamat, ahjussi. Ji Ahn mengandung. Dan kandungannya berusia sekitar minggu." Jelas Siwon.

"Eoh, Ya Tuhan.." Gumam Tuan Yoon lagi. Mata tuanya nampak bersinar. Bahagia di tengah kemelut hatinya yang diselubungi sakit. Ya, saat ini itulah yang Tuan Yoon rasakan. "Aku akan dipanggil harabeoji."

Siwon mengangguk. "Ji Ahn belum mengetahui ini, ahjussi. Kau adalah orang pertama yang kuberitahu." Ujarnya lagi.

"Tidak apa-apa. Nanti aku yang akan memberitahu berita bahagia ini padanya." Sahut Tuan Yoon.

"Lalu.. apakah kau akan memberitahu Kyuhyun juga, ahjussi?" Tanya Siwon dengan sangat hati-hati. "Bagaimana pun dia adalah-"

"Tidak." Potong Tuan Yoon dengan cepat. Kebahagiaannya luntur seketika saat nama Kyuhyun disebut. Amarah dalam hatinya kembali bangkit. "Itu hanya akan menghambat perceraian Ji Ahn dengannya."

"Tapi, bukankah orang yang-"

"Jangan katakan ini pada siapapun, Siwon~ah. Aku hanya ingin putriku terlepas dari belenggu menyakitkan dalam pernikahannya." Pinta Tuan Yoon dengan setengah memohon. Ia tahu jika ini tidak adil untuk cucunya kelak. Namun tidak apa-apa. Pasti nanti dia akan mengerti.

"Baiklah." Ucap Siwon pelan. Dia tidak memiliki hak untuk menentang. "Tapi, jika memungkinkan tolong pastikan jika Ji Ahn tidak depresi berlebihan, ahjussi. Karena dia sedang mengandung. Dan kondisi fisiknya juga tidak cukup baik. Aku takut itu akan mempengaruhi kandungannya."

Tuan Yoon pun mengangguk pelan. "Ya, kau benar."

"Jika diijinkan, besok aku akan membawanya menemui dokter Kwon untuk memeriksakan kandungannya lebih lanjut. Karena aku tidak ahli dalam hal itu."

The Third Is The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang