suara derap langkah kaki memenuhi Lorong rumah sakit menuju ruangan salah satu dokter tertampan di Robecha Hospital.
setelah dirasanya dia sudah menemukan ruangan orang yang dia Cari. secepatnya Alfa memutar knop pintu. dan mendapati temannya yang sedang berbicara dengan seorang suster yang terlihat sedang malu-malu.
"Sibuk" Seorang lelaki dalam balutan jas putih itu. menatap Alfa heran. ada apa sahabatnya ini mengunjunginya.
"nanti kita bahas lagi" Seorang suster disamping lelaki berjas putih mengangguk patuh dengan wajah merekah sempurna mendapati dirinya berada dalam satu ruangan dengan dua lelaki tampan.
tidak mau mati karena terpesona. dengan cepat wanita itu pamit pergi. setelah mendengar bunyi pintu yang ditutup tergesa. Alfa Langsung mengambil tempat di sofa panjang di dalam ruangan sahabatnya.
tidak heran kenapa lelaki dengan Marga William itu betah disini. ruangan ini bahkan jauh dari bau obat-obatan yang menusuk hidung. dia tidak heran mengingat pemilik rumah sakit ini masih mempunyai kekerabatan dengan William.
"Ngapain lo kemari" Alfa menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. tidak langsung menjawab pertanyaan sahabatnya.
sampai lelaki itu duduk didepannya dengan dua botol jus ditangannya.
"Gue lagi pusing" Balas Alfa setelah mendapati tatapan Menuntut dari sahabatnya.
lelaki dengan name tag Dimas William itu menatap tak minat.
"lo mau konsultasi" Alfa mengangguk.
Dimas menatap jengkel."yang lo butuh itu Psikiater bukan dokter bedah kayak gue. mau gue bedah lo" Dimas greget sendiri mendapati Alfa yang malah tenang-tenang saja sambil meminum jus jeruk yang dia berikan
" Lo spikiater gue" Dimas menggeleng cepat. bisa mati muda dia kalau harus mengurusi Alfa.
'gue itu dokter bedah, sama kayak Tante sexy momynya Alex sepupu gue. belum niat ganti profesi lo ini gue" Alfa menyorot lempeng Dimas yang begitu mengebu-ngebu setiap kali menyebut nama Tante sexynya itu.
tidak ada respon. Dimas menghela nafas jengah.
"ada apa" tanya nya akhirnya. lelah melihat Alfa yang hanya sibuk dengan dunianya.
"Gue perkosa sudah" Dimas melotot tak percaya..
"Wah gila lo" dia tahu gadis perawan mana yang Alfa Maksud. tidak mungkin gadis lain. karena nyatanya hanya Gadis itu yang selalu bisa membuat Alfa menggila.
" Tapi dia malah marah"
" Jelas Lah" Dimas nyolot.
Alfa menghela nafas jengkel.
" tapi kok belum hamil ya" Dimas memijit kepalanya pelan. dia pening. beneran.
"ketahuan sama orang tua lo. mati lo dikebiri Al" Dimas nyolot
"lebih bagus" kalau lebih bagus. kenapa tidak dinikahi saja kenapa harus diperkosa dulu. Dimas gagal paham
" lo mau tanggung jawab" Alfa itu trundere sekali. tidak mau mengakui perasaannya malah membuat gadis yang dia sukai membencinya.
" JELAS GUE MAU " Alfa menjawab tak sabaran..
"kALAU MAU. NGAPAIN DIPERKOSA DULU. KENAPA GAK LO NIKAHIN"
" Mana DIRESTUI SAMA ORANG TUA GUE. LO KIRA MUDAH"
lah kok sudah kaya Alex dan alexsa saja. tapi lebih beruntung Alexsa. karena gadis itu bisa mengendalikan kegilaan Alex.
"makanya gue perkosa dulu" Gila. Dimas tidak tahu harus menjawab apa lagi.
"minggu lalu. dia dapat bunga dan coklat dari teman sekolahnya" Ah Dimas bisa langsung menebak pasti minggu lalu. pemerkosaan itu terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
RomanceDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...