Alfa tersenyum senang. Hari ini pun dia masih bersama Luna. Tanpa perlu khawatir Raka akan menemukannya. Ini tempat yang jauh dari jangkauan Raka. dia mempersiapkan ini sejak lama. Mana mungkin Raka akan menemukannya secepat itu.
mengambil ponselnya yang lain dari laci meja disampingnya. dengan cepat dia mencari nomer Bent yang sudah dia simpan disana. itu bukan ponsel yang biasa dia gunakan.
dia tidak sebodoh itu membiarkan Raka melacaknya. dia kenal tangan kanan Raka. Samuel bukan orang yang bisa dia remehkan dalam hal melacak keberadaan musuh musuh keluarganya.
dan kali ini mungkin dia sudah menjadi Musuh Raka.
" kenapa hanya diam. " Alfa mengusab lembut sisi wajah Luna yang pagi ini dia paksa duduk manja diatas pangkuannya.
mualnya pagi ini kembali menggila. dia sudah menghabiskan waktu begitu lama dikamar mandi hanya untuk mual-mual saja. Wajahnya sudah kembali pucat. kepalanya sedikit pusing. dan tubuhnya terasa sedikit lemas.
Tapi sepertinya Luna tidak menyadari itu. Luna yang sekarang terlalu fokus dengan dunianya sendiri.
"emm" Alfa menatap dalam netra hitam didepannya. Luna hanya menggeleng sebelum kembali asik menunduk. atau melihat kearah lain. selain wajahnya..
Alfa lelah. dia memangku Luna di atas ranjang mereka. mencoba mencari perhatian wanitanya. tapi Luna enggan menatapnya walau hanya sebentar.
beberapa Lebam ditubuh luna mulai menghilang. dia bersyukur atas itu.
Emosinya benar-benar sebuah bencana untuk Luna. tapi hanya Luna yang bisa membuatnya tenang. Luna bagaikan obat dan Racun untuknya. Lunanya begitu berbahaya.
"hari ini aku akan kembali" Luna langsung mengangkat wajahnya. menatap penuh harap wajah lelaki didepannya. berharap dia juga akan di bawa Alfa kembali
Alfa tersenyum miris, apa sebesar itu keinginan Luna untuk kembali, padahal dia hanya bercanda. mana mungkin dia mrmbawa Lunanya kembali. saat dia sadar Luna pasti akan kembali Lari dari nya.
" tapi sebelum itu kita harus menikah dulu" Luna langsung menggeleng keras.
hatinya belum siap kembali dimainkan Alfa. Alfa menghela nafas lelah. kembali sibuk dengan ponselnya. dan mengirimkan alamatnya pada Bent. mumgkin setengah jam lagi Asistennya itu akan tiba disini.
"Padahal aku sudah menyiapkan semuanya sayang" Luna diam. memilih mengacuhkan Alfa kembali setelah sadar Alfa tidak akan membawanya pulang semudah itu.
"Apa baby ingin sesuatu" Alfa tersenyum miris. tangannya dia usabkan ke perut Luna yang mulai membuncit. kemudian tersenyum hangat saat Luna merespon tindakannya dengan gerakan mata Luna.
"Dia ingin pulang" dan Luna menjawabnya sesuai keinginan hatinya.padahal dia ingin Luna mengidam sesuatu yang menyenangkan. bermanja-manja dengannya atau menikah dengannya, mungkin.
" tidak ingin yang lain" Luna menggeleng. Alfa mengangguk paham. kemudian memeluk Tubuh Luna yang mulai sedikit berisi itu erat. dia benar-benar sudah tenggelam dalam Pesona seorang Luna.
.
Bent Telonjak kaget didalam mobilnya. Jantungnya rasanya ingin copot saat menerima satu pesan dari nomor yang tidak dikenal.
siapa yang mengirim alamat rumah di daerah yang memang tidak terlalu jauh dari posisi nya sekarang.
meneliti lebih cermat pesan singkat tersebut. Bent langsung tersenyum senang saat sadar siapa sang pengirim.
"Sang pangeran sudah memanggil" Bent langsung melajukan mobilnya.
semoga dia cepat sampai tujuan. seharusnya 10 menit lagi dia bisa sampai di tempat Alfa.
Apa yang tuan nya itu pikirkan. membangun rumah di kota tetangga. dengan jarak yang bisa ditemput menggunakan mobil bukan pesawat.
tempat persembunyian Tuannya benar-benar unik sekali. untung saja dia belum memesan Tiket pesawat menuju Bali. Tuannya punya rumah dipinggir pantai yang sangat cantik disana.
tapi ternyata dia tidak perlu jauh-jauh ke bali. toh tuannya masih sangat dekat dengannya.
dan ditempat inilah. Tuannya membuat mereka hampir gila mencari keberadaan Alfa.
dirumah megah dengan taman yang begitu luas. serta satu ayunan bercat putih di sebelah kiri taman. dibawah pohon mangga yang sangat rindang.
apa tuannya ingin bermain ayunan disana?.
tidak cocok sekali dengan Image garang tuannya itu.
setelah berhasil memasuki kediaman Alfa yang bahkan tidak ada penjaga. Gerbangnya langsung terbuka sendiri saat dia sampai. Tuannya pasti mengawasinya dari sana.
Tuannya benar-benar sudah menyiapkan semuanya.
Bent melangkah turun dari mobilnya. Berjalan cepat menaiki undukan tiga anak tangga sebelum mencapai pintu utama. seorang wanita akhir 50-an. langsung mrmbukakan pintu untuknya.
dan lagi lagi tuannya hanya memperkerjakan satu orang pembantu saja.
" Tuan sudah menunggu dikamarnya" Bent mengangguk dan langsung berjalan cepat ke arah yang ditunjukkam wanita itu.
Sebuat Pintu berwarna coklat tua langsung menyambut kedatangannya dilantai dua kediaman Alfa.
rumah ini cantik. tapi terlihat begitu sepi. dilantai dua sendiri hanya ada Satu kamar Utama. dan beberapa Ruang lainnya yang jarak pintu satu dengan yang lainnya begitu jauh.
itu pasti ruang Pribadi Alfa. mungkin ruang kerja Alfa.
"Masuk!!" Ah ternyata benar tuannya memang disini.
dia pikir tadi mungkin tuannya mengerjainya atau mungkin tuannya ingin dia mengambil sesuatu disini.
lega rasanya melihat Alfa didepannya sedang memangku Luna yang bersandar nyama di dada bidang tuannya.
Apa kedua manusia didepannya ini sudah berdamai.
dia heran.
tapi yang penting sekarang dia lebih dulu menemukan Alfa. dan itu berita baiknya sekarang.
"urus pernikahanku dengan Luna" Bent mengernyit heran. saat matanya menangkap gelengan kuat dari kepala Luna. dia sadar Tuannya kembali memaksa disini.
" Semuanya sudah siap tuan" Tubuh Luna menengang seketika. apa dia akan menikah dengan Alfa dengan cara seperti ini.
' Singkirkan Mia. Ck!. Aku bahkan tidak ingin lagi melihat wajahnya" Bent mengangguk.
tapi apa tuannya ini serius.
" Bagaimana dengan Tuan besar" Alfa langsung menatapnya tajam.
Dia sudah salah bertanya.
" berikan saja bukti dari rencana busuk yang Morgan siapkan dengan memanfaatkan putrinya. semuanya akan baik-baik saja"
kalau saja Alfa tahu bagaimana marahnya Raka saat tahu Luna menghilang dan sudah pasti penyebabnya Alfa. Pasti tuannya tidak akan berkata setenang itu.
"baik tuan" Bent langsung keluar. mencari tempat ternyaman untuk mengirim semua bukti kebusukan seorang Morgan.
Setelah ini siapa yang tahu apa yang akan Raka lakukan.
.
Disana. di dalam sebuah mobil hitam mewah. Raka Meneliti beberapa file yang tiba-tiba masuk kedalam email nya.
Sebuah File dengan beberapa dokumen dan foto yang seolah sengaja di kirim secara acak padanya. membuat matanya berkali-kali harus memicing tajam saat sadar file apa yang dia dapatkan.
"Ck!, Dan kembali salah satu manusia menjijikkan itu harus dihancurkan" Samuel mengangguk mengerti mendengar ucapan Tuannya.
Matanya meneliti dengan baik setiap informasi yang dia peroleh. sebelum akhirnya Raka kembali memberikan perintah padanya.
"Lacak. pengirim email itu"
dan dia tahu. kali ini Tuannya akan kembali senang..
Dan tindakan bodoh Bent sangat menguntungkan mereka.
****
Sorry cuma sikit ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
RomanceDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...