Dia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak.
" Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New story' untuk kalian semua.
Jangan lupa mampir yaaa. Ditunggu kehadirannya.
So happy Reading semuanya 🤗🤗
***
Luna menatap heran. Alfa yang tiba-tiba memasuki kamarnya sambil mengendap-ngendap.
setahunya setelah mereka kembali dari belanja tadi. Alfa berada diruang kerja Raka membahas masalah bisnis yang dia tidak tahu apa. Apa sudah selesai. Tapi tidak mungkin secepat itu kan.
"Kakak sedang apa" Luna langsung menutup mulutnya cepat, Bodohnya dia. dia yang sedang tertidur, seharusnya bertindak pura-pura tidur saja. walaupun dia sudah bangun sejak Alfa membuka pintu kamarnya bagaikan seorang pencuri.
Alfa menoleh menatap Luna diatas ranjang yang terlihat begitu besar untuk tubuh mungil Luna. Dengan langkah pelan, Alfa mendekat dan memilih duduk disamping Luna yang langsung mundur secara reflek.
Tahu lunanya menghindarinya. Alfa menghela nafas panjang. Kenapa harus takut padahal dia tidak berniat jahat.
"kita ke dokter ya" Luna mengernyit heran. datang bagaikan hantu. dan sekarang malah mengajaknya kedokter padahal dia tidak sakit. seharusnya Alfa saja yang kedokter. Wajah lelaki ini terlihat pucat.
Melihat Luna yang menatapnya Aneh. Alfa menggenggam cepat tangan Luna dan membawanya kedepan bibirnya. mengecupnya pelan dan dalam. membuat Luna tersentak kaget dengan mata melotot sempurna. dan tangan yang coba dia tarik tapi gagal. Alfa benar-benar menahan tangannya dengan kuat
"Apa yang kakak lakukan" Alfa tersenyum manis. dengan tangan kirinya yang mengusab pipi Luna pelan.
"Kita kedokter ya" Luna menggeleng. Alfa pasti sudah gila.
" jangan ganggu aku kak. Aku sedang tidak ingin berdebat denga mu"
"Tapi aku ingin" Luna menatap Alfa horor.
Apa sekarang Alfa semakin Gila. Hobi lelaki ini selalu merugikannya
"kakak pergi sana. Jangan menggangguku. jangan membuat aku semakin membenci kakak" Alfa menunduk dalam. Padahal dia menginginkan Luna begitu besar. Tapi Tetap saja kebencian yang dia dapatkan.
"Begitu ya" Alfa mendesis bahaya. Luna merutuki mulutnya yang selalu bisa memancing amarah Alfa.
"Kak-" Alfa menggeleng pelan dengan jari telunjuknya berada dibibir Luna.
pelan tapi pasti. Alfa mendaratkan kedua tangannya diatas Bahu Luna. membiarkan Luna menahan Beban tangannya yang sengaja dia beratkan. kemudian tersenyum simpul saat melihat Luna semakin kuwalahan dengan berat tangannya.
"Kalau begini terus. nanti kamu aku bawa lari lo" Luna menggeleng pelan. suara itu. kenapa semakin terdengar menakutkan ditelinganya.
Alfa menyeringai sinis. jangan salahkan dia kalau sampai hal itu terjadi. sejak dia dijodohkan dengan Mia, Dia sudah menolak dengan keras didepan Raka. tapi sayangnya Raka menolak semua alasannya. menolak niat baiknya untuk meminang Luna. Kenapa harus ditolak. kenapa