Disini ada hati yang terluka. disini ada hati yang terkekang belunggu keegoisan yang terus tercipta. kamu Yang aku harapkan menekanku dengan begitu kuat. sampai tersenyumpun aku Kuwalahan.
~¤♡¤~
☆Alfa menatap datar kehadiran Dimas yang sedang memeriksa keadaannya. begitu pula Dimas. yang merutuki Luna yang malah menghubunginya dari pada Dokter yang lain.
" Pulang gih" Usir Alfa jengah. Luna yang dia tahan disamping Alfa hanya menatap tanpa ekpresi setiap kali Dimas melihat kearahnya.
" Kalau gue gak ingat lo yang sakit karena pobia lo sama hujan. Sudah pulang dari tadi gue" Dimas nyolot.
menatap berang Alfa yang masih menampilkam ekpresi angkuh pengen di tampar.
"Gue sudah sembuh" Dimas menatap Malas. tangannya sibuk mengeluarkan Obat yang sudah dia persiapkan untuk Alfa. sebelum kemari tadi. ini sudah biasa dia tangani. beberapa kali Alfa memang mengandalkannya dari pada dokter pribadi keluarga Alfa.
Setelah selesai dengan tugasnya. Dimas segera pamit pada Luna yang dibalas senyum samar oleh gadis itu.
dulu Luna tidak seperti itu.. Gadis ceria yang dia lihat dulu. 10 tahun yang lalu tidak akan pernah menampilkan raut dingin dan datar seperti ini. Alfa memang sudah keterlaluan. Lelaki itu sudah berhasil menghancurkan Luna. Hanya karena obsesi Alfa pada Gadis kecil didepannya ini.
entah apa lagi yang Akan ALfa lakukan. Dimas sebenarnya tidak ingin ikut campur. tapi kalau sudah keterlaluan. mungkin dia akan ikut andil.
Mengabaikan tatapan dingin Alfa . Dimas segera beranjak pergi setelah memberikan obat untuk Alfa. tanpa perlu repot repot berpamitan pada lelaki itu.
toh. dia tahu respon seperti apa yang akan Alfa berikan padanya.
Dia sudah biasa.
****
Setelah Dimas pergi. Luna menyuapkan beberapa sendok bubur yang diterima alfa dengan Enggan. ingin mengabaikan kembali tapi tatapan dan Ucapan Alfa yang terus mengancamnya membuatnya memilih tetap disini. mengabaikan berkali-kali rasa sesak itu yang selalu menghampiri.
"Ini apa kak" Alfa menyodorkan segelas air yang sudah dicampur bubuk putih yang dia yakin adalah obat itu padanya.
tapi dia tidak sakit. dan disini Alfa yang sakit.
"Minum!" Paksa Alfa kembali. Luna menggeleng menolak. dia punya firasat buruk dengan minuman ditangan Alfa berikan padanya.
"kenapa" ALfa menggeram kesal, Luna masih menolak membuatnya semakin ingin saja membuat Luna semakin berada dibawah kuasanya.
"minum!. atau kita akan kembali melakukannya' ALfa mendekatkan wajahnya tepat berada di samping kepala Luna
" kamu tahu aku sanggup melakukannya sayang, bahkan saat aku sakit sekalipun" Luna menelan susah payah salifanya,, rasanya dia benar-bbenar tertekan. tidak ingin kembali menjadi budak nafsu Alfa , Luna meminum habis air yang diberikan Alfa.
padahal jelas dia melihat dengan mata kepalanya sendiri ada sesuatu yang Alfa masukkan dalam minuman ini, tapi Alfa tidak memberikannya kesempatan menolak sedikitpun.
"gadis pintar" Alfa mengusap pelan surai coklat luna,, membuat luna kembali merasakan sakit di hatinya.
gadis ya
padahal jelas lelaki itu tahu, siapa yang membuatnya tidak gadis lagi.
rasa sakit itu masih terngiang di kepalanya,, beberapa kali dia mencoba menerima semua nasib buruk yang menimpanya, berkali-kali pula dia disadarkan oleh kenyataan bahwa dia bahkan tidak lebih dari seorang anak angkat yang beruntung dikeluarga ini. yang keberuntungannya menguap begitu saja , sejak dia semakin dewasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/71919601-288-k56985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
Любовные романыDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...