perlahan!
semuanya akan ku lakukan secara perlahan. ini akan berbeda dengan yang lalu sayang. kali ini berpikir untuk lari pun kujamin kau tidak akan mampu
¤
'¤♡ Alfa Manu Herminton♡¤'
☆
♡
¤Kehadiran Alfa nyatanya memang memberikan perubahan Nyata terhadap kondisi Luna. wajah datar itu mulai menunjukkan emosinya.
namun bukan itu yang menjadi berita mengejutkan untuk mereka. nyatanya perubahan yang ditunjukkan Luna bukanlah sebuah kabar baik. Luna semakin terang-terangan menunjukkan amarahnya setiap kali Alfa tiba-tiba muncul di dikamarnya.
entah bagaimana lelaki itu bisa lolos dari pengawalan Raka. tapi yang pasti setiap kali Alfa bertingkah. Satu tamparan keras siap mendarat kapan saja di pipi lelaki itu.
Luna bisa melihatnya. sudut bibir Alfa yang terluka. dan mulai membiru.
dia merasa kasihan?.
tentu saja tidak. nyatanya apa yang Alfa lakukan padanya jauh lebih menyakitkan.
hanya karena Kebusukan lelaki itu yang sudah terbongkar. bukan berarti niat baik lelaki itu bisa dia terima begitu saja. Alfa itu licik. Alfa itu sangat Licik.
Bahkan sekarang, saat kedua tangannya mendorong kasar pintu kamarnya agar Alfa tidak bisa masuk. Tapi Alfa malah menahan nya, tangannya sakit, Luna melepaskan tangannya, membiarkan pintu tertutup kasar dengan tangan Alfa yang menjadi korbannya.
"KELUAR BRAKKK" Alfa meringis kesakitan. Luna benar-benar memanfaatkan keadaan dengan sangat baik. sebentar lagi kandungan Luna akan memasuki bulan ketiga. apa yang Luna tunggu. seharusnya Luna mengiayakan saja ajakan nikahnya.
tapi apa yang wanita itu lakukan. bukannya memihak pada ayah bayi yang dikandungnya. malah seenaknya mengusirnya dan melemparkan apa saja kearahnya.
"Kamu kenapa jadi tidak patuh begini" Alfa berucap kesal. morning sickness dia yang menanggungnya, terkadang dia juga memginginkan sesuatu yang gila. yang sangat sulit dia dapatkan.
seperti sekarang ini, dia ingin memeluk Luna. Sebentar saja. tapi wanita itu malah tidak membiarkannya melakukannya.
"Hanya karena kamu berada di rumah papa, kamu mengacuhkanku" Alfa menunduk sedih. kakinya melangkah pelan mendekati Luna yang masih menatapnya marah dari atas ranjang wanita itu.
"Pergi . Pergi Pergi" Luna berteriak pelan. tenggorokannya sakit karena terus berteriak-teriak setiap malam
entah bagaimana Alfa selalu bisa lolos dari penjagaan Raka. yang lebih anehnya lagi, kemana kedua orang tuanya yang biasanya langsung muncul saat dia berteriak keras.
"kamar kamu kakak pasang pengedap Suara"
"Apa" Luna melotot kaget.
Alfa tersenyum manis. melihat wajah kaget Luna. Dengan cepat dia mendudukkan dirinya didepan Luna.
Dengan senyum lebar menyambut kemurkaan Wanitanya.
"aku kangen. kenapa kamu tidak paham" kalau memaksa hanya akan membuatnya jauh dari Luna. mungkin cara ini bisa membuat Luna kembali padanya.
"BRENGSEKK.. AKU BENCI KAMU AL. AKU BENCI"
Lihatlah. dia bahkan tersenyum senang Saat Luna memanggil nama kecilnya. dia pasti sudah sangat gila sekarang.
"Yang pentingkan. aku sayang kamu" Alfa memeluk cepat tubuh Luna. tidak peduli dengan Tangan Luna yang memukulnya dan mendorongnya kasar.
"Emm. akhirnya" Alfa menghela nafas Lega. keinginannya terpenuhi, tapi sekarang dia bahkan tidak ingin melepaskan pelukannya. ini rasanya Nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
RomanceDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...