Milikku, selamanya akan menjadi milikku.
~Alfa Manu Herminton~*****
***
**
*Alfa kembali membuat Raka menggeram jengkel. pagi ini dia sudah siap berangkat kekantor sebelum satu undangan dengan tulisan bertintakan emas. mencetak nama Alfa dan Putrinya disana.
"Luna sudah setuju menikah dengan Ku" Trik apa yang Alfa lakukan. Ini bahkan baru tujuh hari selama Alfa kembali kesisi Luna.
"papa tidak perlu terkejut begitu, Luna itu mencintai Alfa. dia tidak mungkin menolak Alfa" Dan Ucapan penuh Percaya diri Alfa. serta rangkulan Tangan lelaki itu di bahu Luna yang masih asik dengan sarapannya. membuatnya harus melihat perubahan emosi di raut wajah Luna.
Tidak ada
Luna masih bersikap tenang. berbeda dengan biasanya. dengan cincin di jari putrinya yang dia tahu itu pemberian Alfa. Luna bisa bersikap setenang itu.
"kamu serius. mau menikah dengan Alfa , sayang"
Alfa langsung mendengus jengkel. pertanyaan Raka yang ditujukan pada Lunanya. benar-benar menunjukkan betapa Raka meragukan cinta Luna pada nya
kalau Luna tidak mencintainya. bagaimana mungkin Luna bersedia mengandung Anaknya.
Raka Aneh.
"Iya pa" Luna menjawab tenang. tidak ada yang dia pikirkan sekarang, hanya perasaan yang ingin melindungi baby dalam kandungannya. hanya itu yang dia pikirkan sekarang
"Kamu yakin sayang"
Raka benar-benar meragukannya. Alfa semakin menatap jengkel kearah Raka. bahkan Ana menatap menuntut kearah Luna. mencoba mengubah pendirian Lunanya.
"Luna sudah yakin mau nikah sama Alfa, papa sama mama jangan menghasut Luna Dong- Auu"
Alfa meringis kesakitan. mendapati buah jeruk yang dilempar ke arah keningnya. Raka benar-benar punya dendam padanya.
"Dady ngajak berantem" Ana mendelik jengkel.
tadi papa, sekarang dady.
Alfa memang sudah seaneh itu dari dulu. untung saja putranya ini tampan.
"Sini maju kamu, !"
dan suaminya masih saJa menyimpan dendam pada putranya, Ana menghela nafas jengkel.
masalahnya hanya satu, Raka tidak ingin Luna berakhir ditangan Alfa. kalau Alfa belum bisa memperlakukan Luna dengan baik.
"Ayo!" Dan Putranya sama Gilanya. melihat Alfa dan Raka yang sudah siap bangun dari kursi masing-masing.
Brakk
Ana memukul Cepat meja didepannya. dan menatap tajam kedua lelaki di depannya itu.
"Berani bangun, jangan salahkan mama Kalau kalian berdua mama Usir" Alfa memberungut jengkel. kemudian kembali duduk dan memeluk Luna manja.
"padahal aku sudah punya rumah sendiri" Ana yang mendengar itu mendengus jengkel.
"berani kembali kesana tanpa Izin mama. siap-siap Rumah kamu Mama bakar" Alfa semakin memberungut kesal.
"itu kan Rumah Alfa dan Luna ma'' Protesnya bagaikan anak kecil.
Ana melotot kesal. masih saja membantah
"Iya iya" Alfa menutup rapat-rapat mulutnya. mamanya kenapa jadi jahat begini.
"Jadi sayang, " Ana kembali menatap Luna serius. Alfa mendelik jengkel, sayangnya dia tidak berani membantah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
RomanceDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...