saat hati berkata yakin. memberikan rasanya pada yang dirasa tepat. saat itulah seharusnya sakit bukan lagi perusak utama?.
~'¤♡¤'~
☆Matahari siang yang seolah menyengat kulitnya. membuatnya tersadar dengan mata membengkak. dan hembusan nafas hangat di depan Wajahnya.
Luna Menatap nanar wajah dengan ekpresi tenang didepannya.
tanpa sadar tangannya bergerak pelan mengelus lembut rahang tegas didepannya, seketika perasaan nyaman itu kembali hinggap di hatinya.
pelan tapi pasti sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman lembut nan manis.
"Tampan" ucapnya masih dengan tangan mengelus lembut rahang tegas didepannya.
tanpa Luna sadari Alfa semakin merapatkan tubuh mereka pelan. hatinya membuncah saat Luna memuji parasnya dan mengusap lembut rahangnyauntuk pertama kalinya dia benar-benar berharap Luna menunjukkan Ketertarikan gadis itu padanya. saat dia membuka matanya.
"tapi pemaksa. kasar juga, suka marah-marah. buat aku kesal" Luna menekan keras telapak tangannya dipipi Alfa. membentuk gerakan seolah menampar lelaki didepannya kuat.
"tapi Entah kenapa aku Malah mulai Merasa aneh. Aku- Aku sepertinya menyukai kakak" Lagi Dan Lagi Alfa menjerit kesenangan dalam hatinya.
Luna Akhirnya menerimanya. kalau seperti ini jalannya mendapatkan gadis ini akan semakin mudah.
Terus mengusab pelan Wajah Alfa dan kemudian beralih mengusab leher lelaki itu dan turun kedada bidang Alfa.
Luna bermain lama disana. Tubuh kakaknya bagaimana bisa sejantan ini. wajah tampan bagaikan malaikat dengan pembawaan tenang dan paras yang memikat. bagaimana bisa lelaki ini menyembunyikan Semua sifat buruknya Selama ini dengan begitu sempurna.
Ah tidak. selama ini Alfa selalu baik dengan semua orang dan hanya akan kasar padanya.
Lelaki ini kan hanya membencinya seorang.
"Menyebalkan" Luna menekan kasar tangannya di dada Alfa. membuat Alfa yang sudah membuka kedua matanya sejak Luna mulai fokus dengan Dadanya terkekeh geli. melihat tingkah Gadisnya.
"Siapa yang menyebalkan sayang? emm"
Tubuh Luna tersentak kaget. dengan pelan wajahnya terangkat memastikan bahwa apa yang didengarnya benar-benar suara Alfa.
"eh- kakak- " gagap Luna. menatap Gugup lelaki didepannya yang menatapnya dengan seringai sexy menghiasi bibir lelaki ini.
bagaimana mungkin Alfa terlihat begitu sexy Siang ini.
Luna menggeleng pelan. sepertinya otaknya sudah terkontaminasi oleh kemesuman Alfa
" Aku eh" Alfa tersenyum jail. dengan mata menatap tajam gadis yang merona malu dalam dekapannya.
bahkan Luna tidak sadar dengan tubuhnya yang masih telanjang karena memang dia tidak ingin bersusah payah memakaikan pakaian Luna setelah mereka melakukannya tadi.
"eh itu- bukan kakak "
"lalu.. siapa hm" Luna semakin terpojok. tangannya terkepal gugup di depan dada Alfa.
Dia harus menjawab apa. kalau dia salah Alfa pasti akan marah.
"Jawab Sayang"
"Ahk" Luna menjerit tertahan. Merasa panas diarea putingnya yang dicubit kasar oleh Alfa.
eh?.
Luna melotot tak percaya dengan mata bergulir pelan melihat tubuhnya yang ternyata masih telanjang sempurna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
RomansaDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...