Tujuh

1.4K 71 0
                                    

Pintu kayu kokoh dengan ukiran-ukiran rumit itu didorong pelan. terlihat setelahnya Luna memasuki kediamannya. setelah tadi Bent menjemputnya disekolah.

dengan keadaan tubuh letih. Luna segera melangkah cepat menuju tangga yang menuju kekamarnya. dia butuh berendam sekarang. tubuhnya terasa sangat lengket.

setelah sampai dikamarnya. Luna segera melempar tasnya dan segera melepas bajunya. setelah selesai. dengan cepat Luna berlari kekamar mandi. rasanya sudah tidak sabar bersentuhan dengan air dingin yang akan kembali membuat tububnya terasa ringan.

"ahh. inilah surga" gumamnya senang. setelah menenggelamkan tubuhnya dalam air dengan busa melimpah .

setelah sekitar 20 menit berendam didalam kamar mandi. Luna memutuskan untuk segera keluar dari sana.

Langkah kaki kecilnya.  melangkah ringan menuju kamarnya dengan tubuh yang masih berbalutkan handuk. Luna segera melangkah menuju lemari pakaiannya.

dilihatnya beberapa baju santai yang tertata rapi disana. setelah akhirnya pilihannya jatuh pada baju kaos kebesaran berlengan panjang. sebatas pinggang berwarna putih dengan perpaduan garis hitam yang hanya terdapat di lengannya saja.

"emm. ini sepertinya bagus" Luna beralih menuju bagian lemarinya yang terdapat berbagai macam celananya disana. dari Jeant pendek sampai panjang. sudah tertata rapi disana. setelah melihat semuanya. akhirnya Luna memutuskan memakai celana Biru Jeant nya saja.

dia akan menggunakan sepatu putihnya nanti.

karena hari ini Alfa akan mengajaknya keluar. mereka akan pergi meninjau proyek yang belakangan mengalami masalah.

"Cantik"

"eh"

Luna tersentak kaget. tubuhnya langsung berputar sempurna menghadap kearah ranjangnya. disana Alfa menatapnya tajam dengan seringai sexy yang tercetak jelas di wajahnya.

"ka- kakak ke-napa ada disini"  Alfa tersenyum jail. mendengar nada gugup dalam suara Luna. dengan iseng. Dia segera bangun dari ranjang Luna. dan melangkah pelan kearah gadis yang masih mematung menatapnya tak percaya.

sejak kapan kak Alfa disini.

"apa kakak tidak boleh ada disini" Luna semakin gelagapan. saat Alfa sudah tepat berada didepannya.

"eh. bukan gitu"  Luna berucap takut. tanpa sadar dia malah melangkah mundur menghindari Alfa yang sudah didepannya. Alfa yang kesal. semakin memajukan langkahnya. sampai punggung Luna menabrak lemari dibelakang gadis itu.

"gak bisa menghindar lagi eh" Seringai iblis  tercetak jelas diwajahnya. membuat Luna langsung menundukkan pandangannya menghindari tatapan tajam Alfa yang seolah siap memakannya hidup-hidup.

kak Alfa kayak moster

Tanpa sadar Luna malah bergidik ngeri memikirkan apa yang terlintas di pikirannya.

"takut eh" Alfa semakin menyeringai bak iblis. seolah senang menekan gadis ini sampai ketitik terdasar.

"emm" tanpa pikir panjang Luna mengangguk cepat. membuat Alfa Tersenyum geli.

merasa  sudah cukup bermain-main.  Alfa kembali memasang wajah tenangnya dengan senyum lembut yang menghiasi wajahnya. dengan pelan diangkatnya wajah Luna didepannya.

"kamu cantik. ".Luna langsung merona hebat. sepertinya jantungnya belum siap menerima sikap manis Alfa untuknya.

sama dengan sikap kasar Alfa yang tiba-tiba muncul saat dengannya.

" Lunanya Alfa cantik" Lanjut Alfa sambil mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajah gadis yang sedang bersemu malu didepannya.

Cup

Alfa & Luna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang