Selamat membaca guys.
Jangan lupa vote dan komennya ya
*****.
*
Luna menatap miris tampilannya pagi ini. semalaman menangis bagaikan orang gila merutuki kebodohannya selama ini, mencintai lelaki itu adalah kesalahan. pernah merasa nyaman dan mengharapkan sebuah kepastian dari Bajingan itu adalah Kesalahan terbesarnya.Pemikiran bodoh dan hati yang pernah berdetak menyenangkan saat bersama lelaki itu. kini hanya ada goresan luka menggangga disana.
membuatnya semakin sadar. apa arti dia untuk Alfa.
karena memang dari dulu seharusnya dia sadar. Alfa tidak pernah mengharapkannya berada di tengah-tengah keluarga ini.
seharusnya dia sadar.
" Sayang. " Luna menoleh. menatap Ana yang sudah berada disampingnya yang sedang berjalan linglung menuju ruang makan.
" kamu terlihat - lelah" Ana berucap khawatir. padahal semalam Luna terlihat begitu bahagia. tapi penampilan Luna pagi ini jelas sekali menunjukkan gadis ini tidak baik- baik saja.
' Aku hanya sedang lapar Ma. rasanya aku ingin makan banyak pagi ini" Dia tidak bohong. sedari tadi dia memang benar-benar merasa lapar dan ingin makan.
"Baiklah. kalau begitu ayo kita sarapan. Bibik sudah masakkan kita nasi goreng pagi ini" Luna mengangguk antusias.
pasti sangat menyenangkan memakan nasi goreng dengan tambahan Cumi Goreng tepung sebagai Lauk nya.
Tapi...
Luna menunduk lesu.
itu kan makanan kesukaan Alfa.
kenapa dia malah menginginkan makanan kesukaan lelaki itu.
Mungkin memang dia masih saja mengharapkan Alfa membuatnya semakin sedih saja. saat sadar ada wanita lain yang lebih pantas untuk Alfa."Sini sayang" Alfa mengangkat pandangannya. menatap Luna yang duduk tepat didepannya.
Alfa mengernyit heran melihat lingkaran hitam dibawah mata Luna yang sedikit membengkak. Apa Luna menangis semalam. Apa Luna tidak tidur semalam.
Menggeleng pelan. Alfa merutuki dirinya yang belakangan ini. begitu ingin memperhatikan Luna. tapi dengan adanya Orang tuanya disini. dia akan kesulitan hanya untuk berduaan dengan wanitanya.
" Al. kamu kok diam gitu" Alfa mengumpat pelan dalam hati.
seharusnya dia tidak lupa Ada Mia Disini. Putri dari Om Morgan Diwankara ini benar-benar harus segera dia singkirkan.
mengganggu nya saja.
"Hm" Alfa kembali fokus memakan sarapannya. tidak puduli dengan obrolan Kedua orang tuanya dan Mia.
tapi sayangnya Gerakan tangan Luna yang seolah tidak minat dengan sarapan pagi ini berhasil mengusiknya.
Ada apa dengan Lunanya.
" Mom dad" Luna angkat bicara. dia sepertinya memang harus pergi kesuatu tempat. jauh dari Alfa adalah pilihan yang tepat sekarang.
terlalu lama berada didekat pria ini hanya akan membuat nya semakin tidak mengerti dengan dirinya sendiri. yang terus ingin diperhatikan Oleh Alfa.
"Iya sayang"
"Aku ingin pergi belanja nanti. Apa boleh aku berkendara sendiri" Raka tampak berpikir keras. Luna memang bisa menyetir dan umur putrinya sudah mencapai 18 tahun. tapi dia tidak bisa berbohong kalau dia khawatir Luna akan kenapa-napa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Luna (END)
Любовные романыDia terlalu memikat. membuat kaum hawa terjerat. bagaikan iblis penggoda, dia bagaikan magnet yang tak bisa di tolak. aura kekuasaan menguar pekat di tubuhnya. siapa yang akan sanggup menolak. " Kakak. kak Alfa" Seorang laki-laki dewasa yang terpau...