Draft 1

271K 3.2K 45
                                    

"Tu-tuan ... aku su-sudah ti—ah! Aah ...!" Bersamaan dengan desahan nikmat tersebut, tubuh Sasha mengelinjang. Karena terjangan orgasme yang disebabkan sebuah vibrator yang disarangkan dalam vaginanya sejak beberapa jam yang lalu.

Tapi Edward yang melihat tubuh Sasha menggelempar hebat oleh siksaan nikmat, malah memutar pengendali vibrator ke level paling tinggi. Membuat Sasha semakin berteriak kencang ketika getaran vibrator seakan ingin menghancurkan dinding kewanitaannya oleh kenikmatan yang dasyat.

"Tepati tengat waktumu, jika tidak ingin seperti ini lagi!" kata Edwatrd sebelum ia mematikan getaran Vibrator. Sasha yang masih terbuai oleh orgasme-orgasme hebat yang ia rasa tidak menjawab. Membuat Edward kembali menyalakan vibrator dalam level getaran tertinggi.

"Aaaagh! Iya! Iya! Aaah! Sete—ah, ah, lah ... Ini aggrh! Aku pasti akan menepati tengat."

..

Semua bermula itu dari sebuah surat penawaran untuk menulis dari suatu penerbitan besar yang datang ke rumah Sasha beberapa minggu lalu. Membuat Sasha yang memang ingin menjadi menulis sangat senang, hingga ketika membacanya ia langsung menandatangani perjanjian tanpa berpikir.

Sasha dikontrak untuk membuat novel berseri dengan tema erotika yang memang dikuasainya. Lima buku untuk satu seri mengenai perjalanan seorang gadis perawan menjadi wanita penggila seks dan beberapa novel berseri lain jika penjualan untuk seri yang sebelumnya dikerjakan mencapai target yang ditetapkan.

Dengan cepat Sasha merancang kerangka utama cerita berseri tersebut. Agar lusa saat ia datang ke kantor Greenfield Publishing, naskah dapat didiskusikan dengan penanggung jawab. Mulai dari bagaimana si gadis diperawani sampai perjalanan ia setelahnya Sasha rangkaikan.

Sasha pun menulis beberapa bab awal di buku pertama. Ketika Sasha membaca ulang naskah yang sudah ditulis, ia merasa ada suatu hal yang kurang dalam caranya menuangkan adegan seks. Dan meski diperbaiki berkali-kali 'lubang' yang Sasha rasa masih saja ada. Membuat Sasha berpikir keadaannya yang masih perawanlah penyebabnya.

Setelah berkali-kali Sasha memperbaiki naskah akhirnya ia mengirimkan pada alamat surat elektronik yang diberikan padanya saat penandatanganan kontrak kemarin. Sasha tidak tahu siapa penanggung  jawab yang akan menangani ia berserta naskah.

Kemarin Sasha lupa menanyakannya karena terlalu terlalu senang. Tapi Sasha berharap siapapun orang itu, ia dalam membimbing dan menutupi kekurangan Sasha dalam pendeksripsian adegan seks.

...

Edward Regulus Marton, si Penguasa jaringan bisnis Marton, merasa memiliki segala. Mulai dari harta, kesuksesan, hingga kekuasaan semua Edward miliki, terlebih semua itu ditunjang oleh rupa fisiknya yang menawan. Tinggi Edward 189 cm cukup tinggi hingga dapat mengintimidasi orang yang berurusan dengannya. Tapi sebenarnya semua pesaing Edward lebih takut dengan tatapan tajam dari mata berwarna hazel itu.

Sebaliknya, bagi para wanita sorot mata tajam Edward tersebut seakan memperlengkap penampilannya yang berambut hitam dan kulit kecoklatan berkat darah mediteranian yang masih mengalir di tubuh Edward. Memberikan kesan bahwa Edward adalah pria tampan liar yang menantang untuk ditaklukkan.

Walau dengan semua yang Edward miliki, sebenarnya ada satu hal yang sangat ia inginkan. Bahkan sudah menjadi obsesinya sejak dulu. Sasha Millova Jeffrish, gadis kecil berambut pirang, anak dari rekan bisnis Ayahnya.

Gadis mungil yang berumur 10 tahun lebih muda Edward itu, seakan memiliki suatu magnet yang membuat Edward tertarik padanya. Namun tentu saja Edward tidak menunjukan ketertarikan yang mengarah obsesi pada Sasha. Ia tidak akan membiarkan Sasha tahu dan memanfaatkan hal itu.

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang