Selingkuhan

17.9K 1.7K 171
                                    

"Shampomu ganti? Wanginya beda. Aku suka."

Aku tersenyum. Wonwoo makin mengeratkan pelukannya, bibir dan hidungnya terus saja mencium rambutku.

"Aku lebih suka parfummu. Bikin kangen," kataku.

Suara tv di ruang tengah apartemen Wonwoo menemani suasana menyenangkan ini. Duduk di sofa dengan tangan Wonwoo yang melingkari pinggangku. Hm, luar biasa memabukkan.

Namaku Miru. Kalian boleh memanggilku jalang, ganjen, gatel, wanita nggak setia, wanita kurang ajar, atau apapun yang bisa mengekspresikan kekesalan kalian. Aku tidak peduli. Yang jelas aku dan Wonwoo memang menjalin kasih. Dibelakang pacarku, Seungcheol.

Bodoh? Anggap saja begitu. Seungcheol salah satu kakak tingkat terkenal di kampus. Dia kapten basket di fakultasnya. Dia tampan dan kaya. Tapi apa bagusnya semua itu kalau dia tidak peka dengan keadaan sekitar?

Aku juga mau pergi kencan. Aku mau berduaan dengannya. Aku mau kita menghabiskan waktu bersama. Tapi yah, lagi-lagi aku harus mengalah dengan sebuah bola oranye. Dia lebih memilih latihan basket daripada nonton bioskop atau sekedar jalan-jalan denganku. Sebel.

"Seungcheol apa kabar ya?" tanyaku tiba-tiba. "Sudah dua hari dia nggak balas line dan teleponku. Aku--"

"Jangan bahas dia. Atau kau berakhir di ranjang."

Aku terkekeh. Sudah berapa kali dia mengancamku dengan kalimat yang sama? Hasilnya? Oh, dia tukang kibul.

"Yaya, aku nggak akan bahas dia," jawabku sambil tertawa.

Jeon Wonwoo, teman sejurusanku ini memang luar biasa. Dia menjadikan aku wanitanya disaat aku masih pacaran dengan Seungcheol. Dia tahu, tapi nekat.

"Persetan. Yang penting aku menyukaimu. Dan aku bisa membahagiakanmu, nggak kayak Seungcheol."

Diam-diam aku tersenyum mengingat caranya menembakku. Eh, atau mengajakku bermain api? Apapun itu, yang jelas kita sudah terlanjur melakukannya. Aku sudah terlanjur mengkhianati Seungcheol.

Line!

Suara ponselku berhasil mengganggu kegiatan Wonwoo. Laki-laki itu berdecak saat aku melepas pelukannya lalu beranjak menuju nakas di samping tv. Hihi, gemes.

Aku kangen. Ayo keluar.

Mataku membulat. Pesan line dari Seungcheol berhasil membuatku sesak napas. Ini serius dari Seungcheol? Ponselnya nggak dibajak kan?

"Woo, aku harus pergi," kataku sambil memasukkan beberapa barangku ke dalam tas.

"Kemana?" tanya Wonwoo. Badannya reflek berdiri, matanya menatapku tajam.

"Seungcheol mengajakku keluar. Dia kangen aku dan--"

Wonwoo menarikku lalu melumat bibiku kasar. Tanganku yang bergerak memukul dadanya malah membuatnya semakin bernafsu. Kedua tangannya bahkan sudah melingkar di pinggang dan tengkukku, memperdalam ciumannya.

Gosh, waktu yang tidak tepat.

"Katakan kau tidak akan pergi. Atau kau berakhir di ranjang."

Napas kami memburu, seakan tengah berebut oksigen yang terasa makin menipis. Mata tajam Wonwoo berhasil menggoyahkan pertahananku, tapi...

"Aku harus per--Ya! Apa yang kau--"

"Kali ini aku tidak bercanda. Kau harus berakhir di ranjang!" potongnya sambil menggendongku menuju kamarnya.

Uh, dasar selingkuhan yang nggak mau dinomorduakan. Kurasa aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini, Cheol. Maaf.

⚫⚫⚫

Haruskah aku buat Mingyu as? Soalnya mingyu lebih sweet dari wonu(?) Apaan dah😂😂

By the way mau promosi lagi. Kuy sapa mingyu di om mingyu. Cerita baru nih, fast update. Kuykuy bacaa.

Jgn lupa pencet bintang dan kirim komen eaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jgn lupa pencet bintang dan kirim komen eaa. Thanks man cemaan🙇🙇

Wonwoo AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang