Panitia Ospek

13.3K 1.9K 139
                                    

Ini bukan req siapa2. Gue cuma pngn curhat aja gegara advisor kelompok ospek gue yang kerennya naudzubillah. Ini based on true story tapi yaah dibumbui imajinasi liar gue yg anyingg wkwk. Yodah hepi reding ajo:*

Pagi ini adalah ospek jurusan hari pertama. Awalnya aku sangat bersemangat datang ke acara ini karena advisor kelompokku yang gantengnya bukan main, namanya Kak Wonwoo.

Gila, dia keren banget sumpah! Semua teman-teman kelompokku pada suka dia. Udah suaranya berat, gayanya hits, orangnya cool, pinter lagi. Parah emang.

Namun semua berubah saat sesuatu yang panitia sebut sebagai "game" harus kami (aku dan teman-teman seangkatanku) lakukan. Apalagi kalau bukan keliling fakultas buat minta tanda tangan panitia.

Anjir kuadrat! Berasa masuk SMA lagi! Malesin banget.

"Kakak kasih waktu 30 menit ya. Yang bisa mengumpulkan tanda tangan terbanyak bakal dapet reward."

Persetan sama reward. Aku paling benci acara beginian.

Begitu si MC memberikan aba-aba, semua temanku langsung berhambur keluar ruangan untuk mencari satu persatu panitia. Aku? Jalan santai aja sih. Hehe.

Akupun berjalan sendirian menyusuri setiap sudut fakultasku. Huft, gimana mau minta tanda tangan kalau panitia yang aku ingat cuma Kak Wonwoo? Hehe.

"Eh bentar."

Aku bergumam sendiri saat melihat sesosok orang asik main laptop di dekat tangga. Kok kayak Kak Mingyu sih? Akupun berjalan mendekatinya.

"Kak, minta tanda tangan dong. Kak Mingyu dari divisi perlengkapan, kan?" tanyaku langsung.

"Aku? Bukan, salah orang kali. Yang mukanya kayak aku ada dua."

Yakali. Dia pikir aku bodoh apa? Orang jelas-jelas dia Kak Mingyu kok.

"Nggak, kamu Kak Mingyu. Minta tanda tangan dong, Kak. Please..." pintaku memelas. Jir terpaksa banget sial.

"Hehe, iyadeh," katanya lalu mengambil kertasku. Asiiik tanda tangan gratis nih.

"Makasih, Kak."

Akupun berjalan lagi menuju mana saja. Percuma, orang nggak inget wajah kakak-kakak panitia. Hehe.

"Woi, nggak minta tanda tangan advisormu?" tanya Eunseo sambil menepuk pundakku.

"Kak Wonwoo? Mana-mana?" tanyaku antusias. Anjir aku kok semangat banget ya wkwk.

"Di deket lorong. Anjir rame banget. Buruan gih."

Akupun segera berlari menuju lorong yang ramenya naudzubillah. Persis kayak kantin pas jam makan siang. Gila.

Ah, sebelum minta tanda tangan, ada baiknya aku menulis nama Kak Wonwoo di kertasku. Hehe.

Jung Wonwoo, tulisku.

"Kak, bagi tanda tangan dong," pintaku setelah berhasil menerobos lautan manusia yang haus akan kasih sayang cogan.

Dia menatap kertasku sambil mengernyit. "Salah. Nama saya bukan itu."

Lah? Bukannya dia Jung Wonwoo yak? Dengan malas akupun keluar barisan lalu kembali menulis namanya.

Joo Wonwoo.

Hhh, kenapa rame banget sih? Mau minta tanda tangan aja belibet.

"Kak, ini tanda tangan lagi."

"Masih salah."

Salah lagi? Anjir. Namanya siapa sih? Ada yang tahu nggak?

Aku menulis ulang namanya dan lagi-lagi salah. Gila, sudah berapa lama aku disini? Lautan manusia yang haus akan kasih sayang cogan sampai sudah bubar loh. Sumpah, malesin.

"Ini, Kak," kataku sambil menyodorkan kertasku. Kalau ini salah lagi, aku mundur.

"Salah."

Bangsat! Percuma ganteng kalau nyebelin kayak gini. Kertasku sampai kucel gara-gara mengganti namanya berkali-kali.

Dengan langkah kesal aku berjalan meninggalkan dia. Bodo amat. Nggak dapet tanda tangannya juga nggak bakal mati.

"Nyesel deh pernah nge-fans dia. Mending nge-fans Kak Mingyu kemana-mana," gerutuku setengah kesal.

"Kamu," panggil seseorang di belakangku. Eh? Kayak suaranya Kak Wonwoo. "Lima menit lagi harus balik kelas ya. Jangan telat."

Eh bener Kak Wonwoo. Aku menatap dia datar. Malesin. "Hm, udah tahu."

"Okay, saya duluan. Ini buat kamu."

Kak Wonwoo menyerahkan secarik kertas padaku lalu pergi begitu saja. Aku mengernyitkan dahi.

"Apaan sih tuh cowok? Aneh banget sump--Ha?"

Aku hanya bisa melongo membaca sebuah kalimat di kertas yang Kak Wonwoo berikan.

Namaku Jeon Wonwoo, Nyonya Jeon.

Nyonya Jeon? Salah kirim kali.

***

Curhat dikit :

Ini emang aneh bgsyt. 80% isi cerita adalah nyata kecuali part wonwoo ngasih secarik kertas wkwkwk. Bahkan part yg mingyu pun juga nyata, cuma orangnya bukan mingyu lah:v njirrr wkwk

Oya. Udah siap buat besok?:)

Wonwoo AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang