Haaai kukembali lagi dengan cerita yg gak kalah absurd:")
Btw kovernya baru looooooh. Gmngmnnnn pasti geje:"333
Yodah pie reding sajooo
"Apa?"
"Maaf, Mi. Serius aku nggak bisa nemenin kamu main. Aku harus--"
"Tapi kan kamu udah janji, Jaem! Masa mau dibatalin lagi sih? Aku udah beli dua tiket tau!" kesalku. Jaemin hanya mampu menatapku dengan penuh rasa bersalah. Huh, aku sampai hafal betul ekspresi itu!
"Minggu depan deh. Jan--"
"Bodo! Urusin aja tuh basket kamu!" potongku lalu pergi meninggalkan Jaemin di tengah-tengah lapangan basket.
Hih, kata siapa punya pacar kapten basket itu menyenangkan? Seneng engga, apes iya. Mau kencan aja ribetnya bukan main. Huft.
Kutatap tiket masuk taman bermain di tanganku. Jadi aku harus ke sana sendiri nih? Hah, berasa jomblo deh.
***
Ternyata main sendiri di taman bermain benar-benar pengalaman terburuk dalam hidupku. Ck, tau begini mending ajak Mark deh. Lumayan daripada kayak anak hilang.
Bugh! Aku tersentak saat seseorang menabrakku. Jus jeruk di tangan kakak itu membasahi seragamku. Aish, sialan!
"Duh, kalau jalan pakai mata dong! Liat nih, sepatu saya jadi kotor!"
Aku menatap kakak--ralat, tapi tante--di depanku dengan wajah melongo. Yang nggak liat siapa, yang marah siapa. Dasar tante!
"Tante yang liat-liat dong! Liat nih, seragamku jadi basah! Besok masih dipake lagi," gerutuku.
Dia tertohok lalu maju selangkah mendekatiku. "Ya! Mana sopan santunmu, hah?!"
"Tan--"
"Maaf, nona. Apa anak ini membuat masalah?"
Tante galak di depanku melongo, sedetik kemudian aku merasakan seseorang merangkul bahuku. Hm, kurasa aku tau siapa pemilik tangan ini.
"Pangeran?" tanya tante itu tanpa berkedip.
"Aku bukan pangeran, nona. Namaku Jeon Wonwoo. Aku ayahnya."
Dan kalian tau? Ayahku berhasil buat tante itu berteriak histeris.
***
Punya pacar kapten basket dan ayah super hot. Kata teman-teman sih, aku perempuan paling beruntung di dunia. Padahal nggak juga.
Pertama, aku nggak bisa tenang jalan berdua dengan Jaemin atau Ayah karena mata lapar para wanita selalu mengintaiku. Aku berani taruhan kalau aku dan Ayah sedang jadi pusat perhatian sekarang. Huft, aku benci suasana ini.
Ayahku baru 38 tahun, hanya selisih 21 tahun denganku. Makin tua, Ayah makin ganteng dan hot. Ini kata orang-orang sih. Dan yeah, ucapan mereka ada benarnya.
Nggak sedikit orang-orang mengira kalau Ayah adalah kakakku. Sekali lagi salahkan Ayah yang masih kelihatan awet muda, bahkan di usianya yang hampir menginjak kepala empat.
"Jaemjaem mana? Tumben nggak keluar sama dia?" tanya Ayah sambil merangkulku. Oya, satu lagi. Ayah hobi melakukan skinship denganku.
"Biasa. Sibuk basket," jawabku pendek. Ayah menghentikan langkahnya di kedai es krim lalu memesan es krim vanilla kesukaanku.
"Anak Ayah lagi ngambek nih? Sampe jalan-jalan sendirian di sini," goda Ayah lalu mencubit hidungku pelan. Uh, Ibu kok kuat sih punya suami kayak Ayah? Hobi banget godain cewek.
"Iyalah, Yah! Dia selalu sibuk sama basketnya. Aku sampe dikacangin terus."
Ayah tertawa pelan. Setelah membayar es krim vanilla pesanannya, Ayah segera menyerahkan es krim itu padaku.
"Kalau Jaemin macem-macem, langsung lapor Ayah. Biar Ayah kasih pelajaran. Oke?"
Aku menatap Ayah dengan bibir mengerucut. Ih, aku benci dibaperin bapak sendiri. Hiks.
***
Udah ah. Bapak goals ini mah. Kalo ada bapak kyk gini mending jgn dijadiin bapak(?)
Jgn lupa jejaknya yaaa. Thankyouuu:***
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonwoo As
FanfictionDari bos sampe selingkuhan, jww bisa jadi apapun yang kalian mau.