Tetangga Kelas

13.5K 1.8K 86
                                    

Aaaaaaaaa thankyou buat 18k reads nyaaa. Kyakyakya🙏🙏🙏

"Wonwoo!"

Aku (yang sedang sibuk menulis) hampir tersentak mendengar teriakan si Mingyu. Mereka pacaran apa gimana sih? Tiap hari Wonwoo nggak pernah absen nyamperin Mingyu. Ckck.

"Gyu, bagi PR sejarah dong," kata Wonwoo lalu duduk di samping Mingyu. Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Dasar couple aneh.

Mingyu dan Wonwoo lumayan terkenal kalau kalian penasaran. Mingyu, flower boy dari kelasku dan Wonwoo, murid paling hits dari kelas sebelah. Setauku mereka sudah bersahabat dari SMP.

Kegiatan Wonwoo yang menyusup pintu pembatas kelasku dan kelasnya memang selalu dia lakukan tiap hari. Alasannya cuma satu. Bertemu Mingyu.

Dasar couple terkenal yang aneh. Mereka nggak sesempurna yang terlihat.

"Nih. Aku mau ke kantin. Ikut?"

Dan sialnya aku sering memperhatikan mereka (seperti sekarang). Heol, kayaknya aku ketularan aneh gara-gara mereka.

"Kau mau mengerjakan PR-ku?" tanya Wonwoo balik. Aku cuma mampu menggelengkan kepala, heran. Mending melanjutkan aktivitasku yang tertunda gara-gara mereka.

"Dalam mimpimu. Na, mau ikut ke kantin?"

Aku menatap Mingyu dengan mata menerjap. "Traktir?"

"Haha. Lebih baik aku pergi sendiri."

Mingyu pun pergi meninggalkan aku dan Wonwoo. Jadi sekarang hanya ada kami berdua? Hmm, super canggung.

"Na, nggak makan siang?" tanya Wonwoo sambil menjelajahi isi tas Mingyu. Aku sudah cerita belum kalau bangku Mingyu ada di depanku?

"Nanti saja," jawabku masih sibuk menulis.

"Kau pacaran dengan Mingyu, ya?"

Aku sontak mengangkat kepala dan mata pekat Wonwoo langsung menyapaku tanpa permisi. Sial, sejak kapan tatapannya terasa aneh seperti ini?

"Maksudmu? Kenapa kau punya pikiran itu?"

Wonwoo mengangkat bahu. "Aku sering melihat kalian berdua. Entah makan siang atau ke perpus. Yah, begitulah."

Aku mengangguk paham. "Wajar kan? Aku dan Mingyu berteman. Sekelas lagi."

"Serius?"

"Apa?"

"Kalian nggak pacaran?"

Aku menghela napas sekali lalu menatap Wonwoo sedikit kesal. "Aku nggak mungkin pacaran sama orang aneh yang pelitnya bukan main kayak Mingyu."

Aku bisa melihat si Wonwoo tertawa kencang. "Kau benar. Kalian nggak mungkin pacaran," katanya lebih kepada dirinya sendiri.

Apa dia nggak sadar kalau dia juga sama anehnya dengan Mingyu? Astaga.

"Aku balik kelas dulu."

Aku menatap punggung Wonwoo yang pergi mendekati pintu penghubung kelasku dan kelasnya yang terletak di samping papan tulis. Sudahlah. Lupakan si aneh itu.

"Ck, sial! Na, pintunya nggak bisa dibuka," seru Wonwoo.

"Lewat pintu kelas kan bisa, Woo. Lebih lebar dan nyaman. Lagian ngapain sih pakai pintu penghubung? Aneh," gerutuku.

"Kau mau menanggung akibatnya kalau aku pergi lewat jalan umum? Wanita-wanita di luar sana bisa menerkamku. Hii, takut."

Aku tertohok. Dia ribuan kali lebih aneh dari Mingyu. Jalan umum apanya sih? Orang cuma lewat lorong sekolah kok. Lagian jarak pintu kelasku dan kelasnya nggak jauh. Manja banget, sumpah.

"Na! Please bantu buka pintu ini."

Aku mendesah kesal lalu pergi menghampirinya. Maksudku menghampiri pintu kesayangannya.

Aku memutar daun pintunya dan terbuka. Apanya yang rusak coba? Dasar Jeon Wonwoo penipu!

"Ini bisa kok! Kau mengerjaiku, kan? Kau--"

Jantungku hampir copot saat bibir si Wonwoo mendarat tepat di atas bibirku. Ya Tuhan. Apa yang dia lakukan? Kenapa tiba-tiba menciumku begini?

"Terima kasih," katanya sambil tersenyum lebar. Aku sontak menutup bibirku dengan tangan.

"A-apa? Kenapa berterima kasih, bodoh?! Harusnya kau minta ma--"

"Karena tidak pacaran dengan Mingyu," potongnya.

Mataku melebar. Maksudnya? Apa-apaan ini?! "K-kau--"

"Jangan pacaran sama cowok lain. Mending sama aku saja. Call?"

Aku menatapnya tak percaya. "Aku benar. Kau jutaan kali lebih aneh dari si Mingyu. Balik kelas sana!" kesalku.

Wonwoo terkekeh lalu mengacak puncak kepalaku gemas. Sial! Hai jantung, kenapa kau masih sempat berdetak kencang seperti ini? Kontrol, kontrol.

"Hm, akulah si aneh yang menyukaimu," katanya masih sambil terkekeh.

Oh my God. Dia bukan Jeon Wonwoo yang aku kenal. Heol.

***

Selamat hari raya idul adha bagi yg merayakaaaaan. Mohon maaf lahir batin yaaa🙇🙇🙇

Btw gak nyangka kalo uda 18k reads. Pdhl dulu iseng bgt bikin wonwoo as. Aaaaaa makasih banyak buat kalian yg setia baca, vote, komen bahkan masukin cerita absurd ini ke reading list kalian:')

Yodah gitu ajaa. Sampai jumpa di chapter selanjutnya dan jgn lupa mampir Jena Nuna yaa kalo ada waktuu wwkk😊😊

Wonwoo AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang