Semua terlihat memuakan dimata Mila, dari dulu sampai sekarang banyak perempuan yang membuatnya sangat kesal, padahal ia sudah memperingatkan mereka semua untuk menjauh dari Kevin, dari kecil ia selalu bersama Kevin dan sekarang ia satu tempat kerja dengan Kevin, ia bahkan sengaja memperlihatkan kedekatannya dengan Kevin dan selalu menempel pada Kevin tapi mereka selalu saja membuat Mila kesal, karena itu Mila tidak akan segan-segan untuk menyakiti siapapun yang mendekati miliknya, Kevinnya.
"Hei gadis sok cantik!" Mila menghadang jalan seseorang yang membuat darahnya mendidih panas lalu membawa gadis itu keatas gedung.
"Ada apa?"
Seakan menantang seorang gadis bermata bulat dengan rambut pirangnya menatap garang Mila.
"Kau berani menantangku!" Hardik Mila, matanya menyalang tajam dan dengan cepat Mila menarik rambut pirang gadis itu hingga gadis itu meringis kesakitan. "Dengar baik-baik, bukankah sudah kuperingatkan sebelumnya untuk menjauhi Kevin!" Mila sangat marah, tentu saja! Ia sudah puluhan kali atau mungkin ribuan kali memberi peringatan.
"Aku tidak mau!"
"BRENGSEK!!" Mila semakin kuat menarik rambut gadis itu dan kali ini gadis itu menangis.
"MILA APA YANG KAU LAKUKAN?!"
Suara itu pada akhirnya membuat Mila menghentikan kebrutalannya, dan Kevin menatap tajam Mila.
"Kau ini tidak punya otak atau apa Hah? Sudah cukup kau membuat kekacauan ditempat kerja" Teriak Kevin marah.
Mila meringis dan menghela nafas berat. "Aku tidak peduli, selama dia masih saja mendekatimu, aku tidak akan pernah berhenti membuatnya menderita dan kesakitan" Mila menatap tajam Kevin, ia sungguh tidak peduli karena sejak awal Kevin memang selalu saja menentang sikap buruknya.
"CUKUP MILA HENTIKAN!!" Kevin kembali berteriak pada Mila dan rasanya itu sangat menyakitkan tapi ia bukan gadis lemah yang akan merengek dan memasang wajah memelas agar Kevin mengasihaninya.
Oh tidak jangan harap seorang Mila Adriana Lois melakukan itu!
"Persetan aku tidak akan pernah berhenti" Seringaian iblis terukir dibibir Mila.
Kevin memutar bola matanya jengah, ia lelah melihat tingkah Mila dan ia sungguh sangat tidak suka, tapi Mila berubah menjadi gadis yang terkesan sadis, brutal dan bersikap seperti preman sejak SMA. Kevin sudah sering menegur Mila tapi Mila tidak pernah mau mendengarnya.
"Lalu apa kau pikir dengan kau bersikap seperti ini aku mau menjadi milikmu, menjadi pacarmu, tunanganmu atau mungkin suamimu? Astaga yang benar saja, kau salah Mila, aku sama sekali tidak menganggapmu dan aku tidak peduli dengan perasaanmu" Ucap Kevin.
Mila merasa hatinya sedang dilempari batu, diremas lalu dicincang dan dimakan lebah. sakit sekaligus perih! Tapi semenyakitkan apapun rasanya, Mila sudah kebal dan ia menganggap ucapan tajam Kevin hanya angin lalu yang menyapa telinganya lalu pergi.
"Dan apa kau pikir, aku peduli? Ck! Aku juga tidak peduli dengan perasaanmu, kau mau bilang tidak mencintaiku? Tidak menginginkanku? Membenciku? I don't care!! Karena yang kutahu aku mencintaimu, aku menginginkanmu dan kalau aku tidak bisa mendapatkanmu maka aku juga tidak akan membiarkan orang lain memilikimu dan aku akan terus membuat mereka para gadis, wanita atau perempuan! Sama sajalah ya!!" Mila geli sendiri dengan ucapannya tapi ia tidak perduli. "Menyesal karena telah berani mendekatimu, jadi nikmati saja sikap burukku" Mila tersenyum sinis lalu mendekat ke Kevin dan mengecup sekilas bibir Kevin sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Kevin dengan gadis berambut pirang yang kini menatap kesal pada punggung Mila.
"Vin, kau sudah sangat tahu Mila seperti apa, tapi kenapa kau masih membiarkan dia ada disekitarmu" Rengeknya pada Kevin.
"Jangan ikut campur urusanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...