Pagi ini, disambut Mila dengan senyuman, karena begitu ia membuka mata, wajah tampan Kevin sangat sukses membuat senyumnya merekah begitu indah, namun walau begitu tetap saja ada sesuatu yang mengganjal dihatinya, hm... Apalagi kalau bukan tentang Marco, ya, bagaimana tidak, lelaki itu dengan kurang ajarnya meminta untuk didekatkan dengan Lysta. Dan tentu saja Mila tidak mau kalau sampai sahabatnya itu harus kembali dikorbankan hanya untuk kepentingannya, kebahagiaannya dan kelangsungan hubungannya dengan Kevin.
"Ada apa sayang?" Kevin tiba-tiba membuka kelopak matanya dan Mila mengecup bibir Kevin sekilas.
"Tidak ada, aku hanya teringat kejadian semalam, bagaimana marahnya kau dan sungguh itu sangat mengerikan, jadi jangan seperti itu lagi!"
"Aku tidak bisa janji, karena kaulah yang membuatku semarah itu semalam, lagipula aku yakin ada yang kau sembunyikan dariku, atau jangan-jangan sebenarnya kau menemui Marco?"
"Tidak sayang, aku tidak menemuinya, tapi jujur aku meneleponnya, kami bicara dan..."
"Dan apa?" Kevin langsung terduduk dengan tatapan tajam yang membuat Mila menahan nafas.
Oh ayolah ini masih pagi, dan ingat sebenarnya Kevin masih menyimpan kekesalannya karena semalam. Walaupun hanya sedikit, tapi sekarang Mila malah mencoba mengungkitnya lagi!
"Dan apa sayang, katakan padaku?" Desak Kevin mulai tak sabaran, karena Mila hanya diam dengan bola mata bergerak gelisah. "Sayang aku tidak akan marah kalau kau jujur" Tangan Kevin terulur dan membelai lembut pipi Mila. Membuat gadis cantik itu menatap lekat Kevin, lalu mengecup telapak tangan Kevin.
"Aku akan jujur, tapi aku harap kau tidak berpikiran buruk padaku"
"Sayang..."
"Okay, Marco bilang ingin dekat dengan Lysta dan..."
"Tidak! Aku tidak akan pernah mengizinkannya, sudah cukup sayang, aku tidak mau kita memanfaatkan gadis yang tidak berdosa itu lagi, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalau sampai Lysta kembali terseret kedalam masalah kita" Sambar Kevin kesal, luar biasa kesal hingga tanpa sadar Kevin sudah berdiri dan mondar-mandir seperti setrikaan.
Mila menghela nafas, ia mengerti apa yang Kevin rasakan, tapi respon Kevin sungguh membuatnya kesal.
"Aku tahu sayang, kau jangan khawatir, apa kau pikir aku juga akan mengorbankan Lysta, astaga... Aku bahkan tidak rela kalau sampai Lysta jatuh ketangan Marco" Mila beringsut turun dari tempat tidur, gadis cantik itu mendekat ke Kevin dan memeluk erat Kevin. "Tenanglah, jangan seperti ini, aku sungguh tidak suka" Ucap Mila jujur, ia tidak mau bohong, karena itu sungguh membuatnya tidak nyaman.
"Maaf sayang" Kevin menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. "Aku pasti sudah membuatmu kesal, tapi sungguh aku tidak bermaksud begitu, aku menyayangi Lysta sebagai sahabatku, adikku, terlebih dia juga sudah melakukan banyak hal untukku, untuk kita" Kevin mengecup dalam puncak kepala Mila dan kedua tangannya begitu erat melingkar dipinggang Mila.
Kevin berharap Mila bisa mengerti apa yang sedang dirasakannya dan demi apapun, hanya Mila yang ada dihatinya. Kevin bahkan sanggup melakukan apapun untuk Mila.
"Aku hanya sedikit kesal tadi, tapi sudahlah, aku juga paham seperti apa dirimu, aku sangat mengenalmu, jadi tidak ada alasan untuk meragukan perasaanmu, karena aku percaya padamu" Mila mendongak menatap Kevin dan detik itu juga Kevin melumat lembut bibir Mila.
"Terima kasih sayang, tapi sudah cukup dramanya"
"Ya ampun, ini bukan drama!! Kenapa kau tega sekali padaku!" Sungut Mila kesal, luar biasa kesal, bahkan tangannya begitu gatal ingin menggaruk wajah tampan Kevin, yang... Ugh! Sialan menyebalkan, karena terlalu tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...