L&O [9]

74.1K 3.2K 73
                                    

Tiga hari terkurung di dalam apartemen Kevin, membuat Mila seperti tawanan, ia memang senang karena Kevin juga tidak pernah meninggalkannya, bahkan Kevin tidak masuk kantor hanya untuk menjaganya dan Kevin selalu menggendongnya kemanapun, lelaki tampan itu benar-benar tidak membiarkan Mila berjalan sendiri dengan kakinya yang terluka.

"Aku ingin pulang Vin, aku rasa ini sudah terlalu lama kita berdiam diri disini tanpa ada yang tahu" Ucap Mila. Mereka baru saja menghabiskan makan siang mereka. Tidak rela memang, tapi Mila tidak mau Kevin terus mengabaikan urusan kantor.

"Kakimu masih sakit, dan selama kakimu sakit aku yang akan merawatmu" Terdengar santai tapi sangat menyebalkan.

"Apa hanya disaat kakiku sakit saja kau peduli padaku? Oh ayolah ini sangat menggelikan, aku bahkan tahu kau sama sekali tidak peduli padaku, kau juga selalu menganggap cintaku hanya sebuah obsesi semata" Mila kambali mengeluarkan isi hatinya, tapi meskipun berkali-kali ia mengatakan apa yang ia pikirkan dan rasakan hasilnya tetap saja tidak membuatnya lebih baik, yang ada hatinya semakin teriris perih.

"Apa itu yang kau lihat? Apa aku terlihat sama sekali tidak memperdulikanmu?" Kevin menghela nafas lelah, tapi ia tidak boleh menyerah membuat Mila kembali menjadi gadis yang baik, menyenangkan, ramah, tidak arogan dan kejam seperti sekarang. Karena sebenarnya Mila adalah gadis yang luar biasa baik berhati lembut.

"Entahlah... aaakkhh" Mila menghentakkan kakinya dan membuatnya meringis kesakitan.

"Ck! Kau selalu saja ceroboh" Kevin berdecak kesal lalu mengangkat tubuh Mila dan membawanya masuk kedalam kamar.

"Aku bisa jalan sendiri"

"Tapi aku masih kuat menggendongmu" Kevin menurunkan Mila diatas tempat tidur dan dengan lembut lelaki tampan itu menarik pelan tengguk Mila lalu mendaratkan bibirnya didahi Mila. "Jangan membantahku! Ini demi kebaikanmu" Ucap Kevin.

Mila menarik nafas panjang, ia sangat ingin memiliki Kevin, tidak bisakah Kevin melihat itu? "Kau bilang demi kebaikanku, tapi nyatanya itu bukan yang terbaik untukku, apa kau tidak sadar juga? Sampai kapan kau akan menyadarinya Vin? Sampai kapan kau bersikap egois menyiksaku?!" Mata Mila memerah, dadanya bergemuruh, nafasnya berat dan ia marah. Kenapa begitu sulit untuk Kevin menyadari rasa sakitnya, menyadari kalau ia sangat terluka, menyadari kalau semuanya akan lebih mudah kalau Kevin mengakui perasaannya. Kenapa harus membohongi diri kalau nyatanya perasaan Kevin sama besarnya dengannya. Kenapa?

"Aku tidak mau berdebat denganmu Mila, jadi lebih baik kau istirahat" Tanpa memperdulikan ekspresi terluka Mila, Kevin beranjak keluar kamar dan lelaki tampan itu bersandar di depan pintu begitu ia menutup pintunya.

Kevin memejamkan kedua kelopak matanya dan detik itu juga ia kembali mengingat sesuatu yang membuatnya shock.

Mila berlarian tanpa alas kaki hingga krikil tajam menyakiti kakinya, tapi gadis cantik itu tidak peduli, kakinya bahkan tidak merasakan apapun, karena yang ada dipikiran Mila, ia harus mendapatkannya, mendapatkan apa yang diincarnya.

Sebenarnya Mila baru saja pulang sekolah tapi saat ia sedang melepas sepatunya, ia justru melihat tetangganya pindah rumah dan Mila jatuh hati pada anjing kecil milik tetangganya. Hingga akhirnya Mila mengabaikan kakinya dan mengejar mobil tetangganya yang sudah menjauh.

"Aku mohon berhenti" Teriak Mila, air matanya luruh, gadis itu menangisi kepergian anjing incarannya, ia juga mengabaikan terik mentari yang membuatnya mengeluarkan banyak peluh, rambutnya acak-acakan dan orang-orang menatap aneh padanya.

"GADIS BODOH APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriakan Kevin seketika membuat Mila menoleh dan detik itu juga Kevin turun dari motor besarnya kemudian menghampiri Mila yang terlihat sangat mengenaskan.

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang