L&O [33]

63.8K 2.5K 66
                                    

Mila merasa perasaannya semakin tidak tenang, luar biasa membuatnya gelisah. Astaga, ada apa sebenarnya? Kepalanya bahkan terasa hampir pecah. Ia tidak menemukan jawaban dari pertanyaannya. Yang jelas saat ini pikiran Mila tidak bisa lepas dari Kevin.

Apa Kevin baik-baik saja?
Atau jangan-jangan Kevin terluka?
Atau lebih buruknya lagi, Kevin dihabisi oleh Marco?

Oh tidak, itu tidak mungkin terjadi, ya Tuhan semoga Kevin baik-baik saja. Do'a Mila dalam hati.

"Berhentilah mondar-mandir cantik. Lantainya sudah sangat licin!" Tegur Michelle, gadis itu sudah tidak tahan lagi, melihat Mila yang luar biasa membuatnya pusing karena sejak ia keluar dari kamar dan Excel mengatakan Kevin sudah pergi dengan Gio, Michelle malah disuguhi pemandangan yang keterlaluan indah, dimana Mila mondar-mandir tidak jelas dan membuatnya pusing.

"Ya ampun, Chelle. Mengertilah aku sedang sangat cemas, bahkan aku merasakan hatiku rontok" Omel Mila, bibirnya mengerucut lucu dan Michelle yang gemas akhirnya menjitak kepala Mila. "Aaww... Sakit, Chelle!" Mila mendelik sinis pada Michelle, membuat gadis itu memutar bola matanya malas.

"Salahmu sendiri, mana ada hati rontok, makanya aku menyadarkanmu, biar otakmu itu kembali waras"

"Ohoo... Jadi kau pikir aku ini tidak waras? Iya begitu, hah?"

"Iya lalu kenapa? Kau mau membalasku? Silahkan" Michelle menyodorkan kepalanya dan bukannya mendapat jitakan Michelle malah mendapat toyoran dari tangan lain, dan tentu saja itu bukan tangan Mila.

"Ck! Ternyata kau juga tidak waras, Chelle" Ucap Jack tanpa dosa, lalu mengusap puncak kepala Michelle.

"Sudahlah hentikan kalian membuatku merasa mual" Suara Excel terdengar dan lelaki itu mendengus kesal.

"Jack! Cepat hubungi Kevin, dan cari tahu tentang keadaannya" Mila mengabaikan mereka semua dan memerintah Jack dengan seenak jidatnya, tapi peduli setan, saat ini perasaan Mila sangat tidak tenang. Bahkan rasanya ia seperti tidak bisa bernafas dengan baik.

"Apa yang dikatakan Mila benar Jack, Kevin pergi sudah cukup lama, tapi sampai detik ini belum juga ada tanda-tanda dia menghubungi kita" Timpal Lysta, gadis itu mendekat ke Mila dan mengusap lengan Mila.

"Baiklah, sebenarnya aku juga sangat cemas, Den Kevin bilang dia akan memberi kabar secepatnya, tapi ini sudah cukup lama dan aku khawatir mereka berdua justru terjebak disana" Ucap Jack, setelahnya lelaki itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mulai menghubungi Kevin.

Satu detik....

Satu menit...

Sepuluh menit...

"Aaaarrrggghh, ya Tuhan ada apa ini?" Puluhan telepon Jack terus-terusan berakhir dengan suara operator, begitupun dengan Gio. "Mereka tidak bisa dihubungi, aku rasa firasat..."

"Oh tidak! Jangan katakan itu Jack" Mila menatap horor Jack dan kedua tangannya mengepal erat, menahan getaran yang menghantam tubuhnya. Astaga, tubuh Mila benar-benar gemetar dan ia sangat ketakutan. Mila takut terjadi sesuatu pada Kevin, karena sebelum Kevin pergi, perasaannya memang sudah sangat tidak enak.

"Sayangku tenanglah, aku yakin Kevin akan baik-baik saja" Michelle membawa Mila kedalam pelukannya dan gadis itu merasakan tubuh Mila bergetar.

"Aku takut, Chelle. Aku sangat takut" Bisik Mila.

"Tidak akan terjadi apapun pada Kevin, tenanglah" Michelle berusaha menenangkan Mila, namun itu sama sekali tidak berhasil, karena Mila melepaskan pelukan Michelle.

"Lebih baik sekarang kita susul Kevin" Ucap Mila pada Jack.

"Tapi Den Kevin minta Non Mila tidak meninggalkan rumah"

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang