Mereka saling menatap dan detik berikutnya kelopak mata gadis cantik itu terpejam saat Marco mendekatkan wajahnya kearahnya. Sapuan lembut mendarat sempurna dipermukan bibir Mila, menyesapnya hati-hati.
Sadar atau tidak, Mila pun membalas lumatan bibir lelaki yang kini menikmati bibirnya, mengikuti permainan bibir Marco. Bergerak teratur saat bibir mereka terpisah dan kembali menyatu.
Oh shit!! Ini gila... Tangan Mila bahkan sudah melingkar manja di leher Marco. Tangan kanannya lalu mengelus rahang Marco, dan tangan kirinya menekan tengkuk Marco. Sama halnya seperti yang lelaki itu lakukan padanya.
Mereka berdua benar-benar hanyut dalam ciuman panas mereka dan mereka terlalu sibuk menikmati percumbuan manis itu.
"Aku menginginkanmu, Mila" Suara berat lelaki itu terdengar bagai bisikan angin.
"MILAAAAAA" Namun setelahnya Mila tersentak kaget.
Suara teriakan Michelle menggema dan sangat sukses mengagetkannya.
Detik itu juga Mila tersadar dari lamunannya, dimana ia membayangkan sesuatu yang tidak seharusnya dibayangkan.Astaga... Apa yang tadi ia bayangkan?
Dasar mesum!!
Mila memaki dirinya sendiri, memukul kepalanya dan ia merutuki bayangan liarnya tadi.
"Maafkan aku, Vin" Ucap Mila dalam hati.
Michelle mendekat ke Mila dan menatap tajam Marco yang sejak tadi hanya diam memperhatikan Mila yang justru melamun begitu melihatnya.
"Apa kalian tidak akan membiarkanku masuk?" Tanya Marco.
Mila menelan salivanya susah payah, ya Tuhan... Bisa-bisanya tadi ia membayangkan hal itu dengan Marco?
"Aku pikir siapa yang datang, tidak tahunya kau, tapi maaf bukannya ingin mengusirmu, tapi ini sudah malam, Marco. Jadi lebih baik kau pulang" Ucap Michelle, tatapannya menunjukkan ketidaksukaan pada Marco dan Marco pun menyadari hal itu, tapi yang membuat Marco bingung, kenapa Mila hanya diam?
"Aku rasa hanya Mila yang berhak mengusirku" Marco meraih tangan Mila dan mengecup punggung tangan Mila sebelum akhirnya lelaki itu menarik Mila dan memeluk Mila. "Apa kau akan mengusirku?" Bisik Marco pada Mila.
Michelle membulatkan matanya, otak gadis itu seketika kosong karena Mila pun sama sekali tidak menolak pelukan Marco. Dan itu membuat Michelle tidak tahu harus berbuat apa.
"Mila" Tapi Michelle tidak akan tinggal diam dan akhirnya ia mencoba menyadarkan Mila dengan memanggil gadis cantik yang kini masih terlihat nyaman dalam pelukan Marco. "MILA!!!" Suara Michelle semakin meninggi.
Mila pun tersentak kaget. "Oh Tuhan..." Lirihnya lalu melepas pelukan Marco.
"Kau kenapa?" Tanya Marco tanpa dosa dengan memasang wajah polosnya, dan Mila menggeleng dengan ekspresi wajah bingung.
"Aku tidak apa-apa sebaiknya kau pulang, ini sudah malam" Mila menghela nafas panjang dan detik itu juga ekor matanya tidak sengaja melihat mobil Kevin yang melaju pergi melewati jalan depan rumahnya.
Mila langsung menegang kaku dan matanya memerah, hingga akhirnya Michelle mengguncang kedua lengan Mila.
"Ada apa?" Tanya Michelle bingung.
Mila hanya diam dan Marco yang semakin bingung karena ekspresi wajah Mila sama sekali tidak terbaca olehnya hanya bisa menatap dalam Mila, lalu menghela nafas panjang.
"Baiklah, aku rasa ini bukan waktu yang tepat" Ucap Marco, dan dengan kurang ajarnya Marco menarik dagu Mila lalu mendaratkan bibirnya dibibir Mila, tapi detik itu juga Michelle langsung mendorong tubuh Marco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...