Mila terdiam di depan unit apartemen Kevin, ada keraguan dalam dirinya untuk masuk, tapi ia harus masuk dan ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam apartemen yang ia pernah tempati selama satu minggu bersama Kevin.
"Okay, aku harus masuk" Ucap Mila pada dirinya sendiri, gadis cantik itu menarik nafas panjang sebelum akhirnya pintu unit apartemen Kevin pun terbuka setelah sebelumnya ia memasukkan password.
Mata Mila membelalak tajam begitu ia melihat seluruh ruangan apartemen Kevin berantakan.
"Kevin kau dimana?"
Mila panik dan bergegas mencari Kevin, tapi ia tidak menemukan keberadaan Kevin dimanapun.
"Aku mohon jangan buat aku takut" Lirihnya.
Tubuh Mila luruh kelantai dan perasaannya seketika kalut, firasatnya buruk, bayangan kelam masa lalu mulai terkuak, tercium kepermukaan, tidak ada lagi yang bisa mengelak, semuanya bermula dari masa lalu, dimana kepribadian Mila yang sekarang terbentuk semakin mengerikan... Sejak mengenal rasa cinta yang dibalut obsesi berlebihan bahkan kegilaannya pada barang-barang branded atau hal lainnya tidak lebih besar dari rasa ingin memiliki cintanya... Hanya saja Mila yakin kalau cintanya bukanlah obsesi semata, ya... Gadis cantik itu meyakininya. Ia hanya perlu kesempatan untuk membuktikannya.
"Aku sudah tahu... Aku tahu Vin" Air mata Mila luruh, dadanya sesak dan terbakar, seakan timah panas kini menembus dadanya. "Tapi sekarang kau dimana?" Tanyanya entah pada siapa, ia terlalu sibuk dengan rasa sakitnya sendiri, tanpa mau tahu ada apa di belakang hidupnya, tanpa mau berpikir tentang masa depannya, karena Mila tak pernah melangkah kedepan.
Hanya saja ucapan Lysta membangunkan kenangan pahitnya, bukan hanya soal anjing kecil yang dibuangnya tapi banyak kisah yang dilaluinya bersama Kevin. Sebagian hidupnya ia habiskan lebih banyak dengan Kevin, dan kini Mila merasa Kevin berada dititik terdalam lelahnya, hingga akhirnya Kevin menyerah. Dan memilih Lysta. Itu kenapa Mila membenci dirinya sendiri bukan membenci Kevin karena semua bermula darinya.
"Apa kau sedang memberiku shock terapi yang ekstrim Vin? Kalau ya, kau berhasil, dua bulan ini hidupku jauh lebih baik walaupun aku merasa hancur dan hatiku sakit, tapi aku tidak menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting, aku juga tidak menyakiti diriku, aku hanya sibuk bekerja, walaupun hatiku sakit melihatmu dan Lysta, tapi kau memilih gadis yang tepat, karena kau tahu aku tidak akan mungkin menyakiti Lysta walaupun iblis dalam diriku sangat ingin menyakitinya seperti halnya aku yang menyakiti gadis-gadis yang mendekatimu, menganiaya mereka dan tertawa senang disaat mereka tersiksa di depan mataku, bahkan aku hampir membunuh salah satunya dan kau..." Mila mengusap wajahnya frustasi.
Menghela nafas panjang Mila pun melanjutkan ucapannya. "Kau yang melindungiku, menjadi tameng untukku hingga keluarga mereka tidak menuntutku" Mila menangis meraung di dalam kamar Kevin, kamar yang membuatnya nyaman karena di kamar inilah selama satu minggu setiap malam Kevin memeluknya.
Lysta benar, ia terlalu sibuk dengan dirinya, ia tidak peduli sekitar, ia tidak peduli apa yang Kevin rasakan, dan sialnya ia juga tidak sadar kalau ia sudah kehilangan jati dirinya, ini bukan Mila, Mila tidak seperti ini!
"AAAAARRRRGGGHHHH AKU HARUS BAGAIMANA VIN! MAMA DAN PAPAKU SAJA SUDAH MENYERAH MENGHADAPIKU, APA AKU JUGA HARUS KEHILANGANMU? ASTAGA AKU BAHKAN SUDAH KEHILANGANMU" Mila meremas surai panjangnya, tidak ada yang tahu sisi tergelap dirinya selain Kevin dan kedua orang tuanya.
Excel dan yang lainnya hanya tahu sekedarnya tidak sampai dalam karena Mila sangat pintar menyimpan semuanya, tapi ia akan meledak disaat ada gadis yang mendekati Kevin. Ia merasa terancam, ia tidak bisa tenang sebelum membuat gadis yang mendekati Kevin jera dan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...