Kevin masuk kedalam ruang rawat Lysta dan gadis itu tersenyum menyambut kedatangan Kevin.
"Excel mana?" Tangan Lysta terulur, Kevin tersenyum menyambutnya.
"Dia sudah pergi"
"Apa kalian bertengkar?"
"Tidak, sudahlah jangan dipikirkan, lebih baik kau istirahat" Kevin mengecup punggung tangan Lysta.
Lelaki tampan itu menunjukkan perhatiannya pada Lysta dan tentu saja itu membuat Lysta senang sekaligus nyaman, karena Kevin memang sangat perhatian padanya dan selalu menjaganya.
"Kau membuatku khawatir, apa kau tahu itu?" Mata teduh Kevin menatap Lysta, gadis itu menarik Kevin agar Kevin duduk diranjangnya.
"Aku tahu, tapi kau juga sudah sangat membuatku khawatir karena satu minggu ini kau menghilang" Dipeluknya tubuh Kevin dengan erat, dan Kevin mengusap punggung Lysta.
"Maafkan aku"
"Jangan minta maaf, aku tidak suka mendengarnya"
"Baiklah" Putus Kevin, lelaki tampan itu membiarkan Lysta memeluknya.
"Kau akan tidur disini kan?" Tanya Lysta.
Kevin membelai pipi Lysta lalu mengangguk. "Tentu saja, aku tidak akan membiarkanmu sendirian"
"Terima kasih" Lysta mengecup dan melumat sekilas bibir Kevin kemudian menatap lekat Kevin. Kebiasaannya memang tidak akan pernah berubah.
"Hm... Istirahatlah"
"Tapi aku masih mau menatapmu"
"Jangan menggodaku"
"Aku tidak menggodamu, aku mengatakan yang sebenarnya" Walaupun aku tahu sekarang hatimu sedang resah memikirkan Mila. Lysta tersenyum manis pada Kevin, paling tidak ia masih punya harapan untuk menggapai hati Kevin, dan ia sudah memberikan waktu yang cukup lama untuk membiarkan hatinya mengendap, ia ingin mengalah, tapi ia juga ingin egois, karena cinta sendiri memang sangat egois.
"Aku percaya, karena aku memang tampan" Ucap Kevin membanggakan diri.
"Dasar!!" Lysta mencibir, tapi detik berikutnya gadis itu menarik tengkuk Kevin. "Kiss me" Pintanya.
Kevin hanya diam.
"Please... Kau boleh menganggapku Mila aku tidak akan keberatan, tapi untuk kedepannya tentu saja aku akan sangat marah kalau kau masih menganggapku Mila. So Kiss Me" Lysta kembali meminta, karena selama ini Lysta-lah yang selalu mencium Kevin duluan.
Melihat tatapan memohon Lysta. Kevin akhirnya menempelkan bibirnya dibibir Lysta, melumatnya dan menyesapnya, ciuman mereka semakin dalam dan panas, Lysta menghisap kuat lidah Kevin, begitupun dengan Kevin.
"Bibirmu" Lysta menyentuh bibir Kevin begitu tautan bibir mereka terlepas. "Membuatku gila, dan aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak menikmati bibirmu" Ucap Lysta kemudian mengecup sekilas bibir Kevin. "Andai kau memberiku kesempatan, aku pasti akan menjadi gadis yang sangat bahagia" Meskipun aku harus menyakiti Mila, aku akan tetap mengambil jalan itu, tapi aku akan benar-benar mengalah kalau Mila memang tulus mencintaimu, hanya saja melihat caranya mencintaimu membuatku berpikir seribu kali. Lanjutnya dalam hati. Gadis itu menatap lekat Kevin, mengagumi wajah tampan Kevin dengan mata berbinar.
"Kau sangat tahu kalau aku menyayangimu Lysta dan aku juga peduli padamu" Ucap Kevin.
"Aku tahu, tapi kau juga tahu kalau aku sangat mencintaimu" Jemari Lysta membelai wajah Kevin. "Dan aku akan meraih hatimu, sekali ini biarkan aku menunjukkan keseriusanku. Dulu aku menyerah setelah aku menyatakan cintaku. Tapi sekarang aku ingin mencoba berjuang meraih hatimu" Ucap Lysta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...