L&O [17]

61.3K 3K 82
                                    

"AAAAARRRRRGGGGHHHHH"

Teriakan kesakitan menggema, Mila tidak pulang ke rumahnya, ia pergi ke tempat rahasianya, sebuah rumah kecil didekat danau. Ia butuh sendiri, walaupun ia sangat ingin tahu keadaan Lysta, tapi ia lebih memilih menepi untuk sementara waktu dan untuk sementara ia akan tinggal di rumah peristirahatan keluarga Lysta yang sudah lama tidak di tempati, dimana rumah itu selain keluarga Lysta, hanya ia dan Lysta yang tahu, walau bagaimanapun Mila dan Lysta sangat dekat seperti saudara, tapi karena perasaan cinta mereka pada Kevin, hubungan mereka renggang dan Mila-lah yang menjauhi Lysta.

"Aku tidak peduli apa yang Kevin katakan padaku, karena aku tahu dia akan menyesalinya disaat dia tahu kalau bukan aku yang mencelakaimu, jadi aku mohon kau harus baik-baik saja, Lysta. Aku tahu kau gadis yang jujur dan aku yakin kau akan mengatakan semua kebenaran itu pada Kevin" Lirih Mila.

Ia menghapus kasar air matanya, ia sudah terlalu lelah menangis, terlebih menyesalpun percuma, karena nyatanya semua sudah terjadi dan ia tidak bisa menahan emosinya pada Chloe. Astaga gadis itu sudah sangat sukses membuatnya semakin terlihat buruk.

"Chloe... Gadis itu benar-benar licik!!" Desis Mila marah, matanya terpejam erat, darahnya mendidih panas dan Mila semakin membenci Chloe.

Nafasnya terasa berat, ia ingin melampiaskan kemarahannya, tapi tidak, ia sudah cukup dijadikan kambing hitam oleh Chloe dan ia tidak boleh masuk lagi dalam permainan Chloe.

"Kau boleh merasa menang sekarang, tapi tidak untuk lain kali!!" Mila mengepalkan kedua tangannya, ia harus bisa mengontrol emosinya yang sangat mudah meledak-ledak, karena emosi dan perangai buruknya, Chloe menjatuhkannya di depan Kevin hingga Kevin yang sering menyaksikan penyiksaannya pada gadis-gadis yang mendekati Kevin, berpikir kalau dirinyalah yang mendorong Lysta, di tambah lagi, Kevin melihat kejadian itu, kejadian dimana tubuhnya menghantam tubuh Lysta, dan siapapun yang melihat itu sudah jelas akan menuduhnya, apalagi ia dulu sangat sering mencelakai orang.

☆☆☆

Rumah Sakit

Lysta belum sadarkan diri dan itu membuat nafas Kevin terasa tercekat, seakan ada batu besar yang menahan jalan nafasnya.

Gadis itu terbaring dengan wajah pucat pasi di ruang ICU. Setelah mendapat penanganan Lysta kritis dan Kevin tidak tahu lagi harus berbuat apa.

"Apa benar kau yang melakukan ini Mila?" Tangan Kevin menyandar pada kaca besar ruang ICU, hatinya yakin Mila tidak mungkin menyakiti Lysta.

Sebenci apapun dan semarah apapun Mila pada Lysta, rasa sayangnya pada Lysta tetap lebih besar dari kebenciannya, namun apa yang dilihatnya membuat hatinya ragu, terlebih Mila sudah sangat sering melakukan itu.

"Ya Tuhan... Kenapa ini semua menjadi semakin rumit?" Kevin menghela nafas panjang, selama Lysta belum siuman, ia yakin ia tidak akan bisa tenang dan sialnya CCTV yang ada ditangga darurat mati, jadi ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disana dan hanya Lysta-lah yang bisa menjelaskan semuanya, karena ia ragu kalau harus bertanya pada Chloe.

"Vin, bagaimana Lysta?" Suara Michelle dan derap langkah kaki yang menghampiri Kevin membuat Kevin menoleh, kemudian memutar tubuhnya.

Ternyata Michelle dan Excel terlihat panik menghampirinya.

"Dia kritis" Jawab Kevin datar, lelaki tampan itu mengedarkan pandangannya dan mencari keberadaan Mila, tapi nihil, ia tidak menemukan Mila dimanapun.

"Ya Tuhan..." Michelle shock dan mengusap kasar wajahnya. "Lalu Mila dimana?" Tanya Michelle.

Kevin tersentak kaget. "Jadi dia benar-benar tidak bersamamu?"

"Apa maksudmu? Aku memang melihatnya setelah keributan ditangga darurat, karena Mila mengambil tasnya kemudian pergi dan kau keluar sambil menggendong Lysta yang penuh dengan darah" Michelle sudah cukup shock dengan keadaan Lysta dan sekarang apa lagi ini? Astaga...

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang