L&O [5]

86.4K 3.7K 105
                                    

Mila terbangun dari tidurnya karena sinar mentari menyapa mata indahnya, gadis itu tersenyum samar melihat Kevin yang ternyata masih terlelap di sampingnya dan tentunya sambil memeluknya. Walaupun tidur Mila dikatakan hanya sebentar karena ia dan Kevin terus berdebat, tapi itu tidak membuatnya merasa kurang tidur. Yah... Tentu saja itu semua efek dari pelukan Kevin yang begitu erat, hingga tidur berapa jam pun, rasanya tetaplah nyenyak dan nyaman.

"Pagi sayangku"

Kalau saja Kevin tahu, Mila menyapanya dengan sangat manis, mungkin lelaki tampan itu akan kembali mengajaknya berdebat.

"Aku sangat berharap setiap pagi orang yang pertama aku lihat adalah dirimu" Mila menghela nafas, jemari tangannya menyentuh bibir Kevin dan ia sangat menyukai bibir itu. "Aku ingin memilikimu Vin, apa itu salah?" Matanya menatap penuh cinta Kevin, ia bahkan tidak pernah bosan memandangi wajah tampan Kevin yang terlihat sangat mempesona dalam keadaan apapun. "Aku ingin kau percaya pada cintaku Vin, bukan malah meragukannya" Dikecupnya sekilas bibir Kevin lalu kecupan itu beralih kehidung Kevin. "Aku sangat mencintaimu" Kemudian naik kedahi Kevin dan Mila mengecup dalam dahi Kevin. "Bukan hanya terobsesi semata, tapi aku sungguh-sungguh mencintaimu" lanjutnya.

Cukup lama Mila memandangi wajah Kevin, sebelum akhirnya ia beringsut turun dari tempat tidur lalu masuk kedalam kamar mandi. Dan saat itulah Kevin membuka kedua kelopak matanya, lelaki tampan itu bukannya tidak mendengar apa yang Mila katakan tadi, ia mendengarnya dengan jelas, tapi ia justru memilih untuk menulikan indra pendengarannya.

"Maafkan aku, Mila" Ucapnya pelan, Kevin menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, tidak munafik, ada perasaan tidak suka saat ia melihat Mila bicara dengan Ali, tapi walau begitu Kevin masih menyangkal perasaannya pada Mila.

☆☆☆

Sarapan pagi kali ini terlihat sangat berbeda dari biasanya, pasalnya kini ada Michelle dan Ali yang menemani sarapan Kevin dan Mila. Bahkan Michelle dan Ali-lah yang membuatkan nasi goreng untuk sarapan mereka.

"Kalau tidak ingat kerja, jujur aku lebih memilih tidur lagi setelah sarapan" Ucap Michelle.

Mila mengangguk setuju, dan kalau seperti ini ia sangat menyesal semalam menghabiskan waktunya di club. "Aku juga, aku bahkan..."

"Apa heum? Kalian mau bolos?" Dengan sinisnya Kevin memotong ucapan Mila, astaga apa-apaan itu, ck! Apa tidak bisa menjadi pendengar yang baik dulu?

"Tidak, kau sangat berlebihan Vin" Sungut Mila kesal.

"Lalu bagaimana denganku, Kak? Apa yang harus aku lakukan selama kalian pergi kerja?" Sela Ali, pemuda tampan itu terlihat bingung dan menatap Mila juga Michelle bergantian.

"Tentu saja kau tetap di rumah, dan lebih baik kau jangan keluar rumah dulu, aku khawatir pamanmu kini sedang mencarimu" Jawab Mila, gadis cantik itu tersenyum manis pada Ali dan sungguh Kevin sangat tidak rela senyum manis itu Mila berikan untuk Ali.

"Astaga apa specialnya dia? Dia bahkan masih bocah!!" Cibir Kevin dalam hati dan entah kenapa tiba-tiba nafsu makannya langsung menghilang.

"Tapi apa aku tidak merepotkan? Bagaimana kalau orang tua Kak Mila tahu aku disini?" Ali menatap sendu Mila, ada perasaan tidak enak sebenarnya kalau harus merepotkan Mila dan Ali berpikir untuk mencari kerja sekaligus tempat tinggal.

"Merepotkan apanya? Aku disini tinggal sendiri dan kedua orang tuaku sedang ada di Paris, jadi kau bisa tinggal disini, menemaniku" Mila meraih tangan Ali dan menggenggamnya. "Jangan sungkan" Ucap Mila tulus.

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang