Cukup lama Mila menangis dalam pelukan Excel dan lelaki tampan itu dengan sabar mengusap punggung Mila, hatinya sakit mendengar isak tangis Mila yang begitu memilukan, rasanya ia ingin melakukan apapun agar Mila kembali tersenyum, tapi ia sadar hanya Kevin yang bisa membuat Mila benar-benar tenang. Namun satu hal yang ia syukuri, ia memiliki persahabatan yang kuat tanpa menjatuhkan satu sama lain.
"Excel, bawa aku pulang, aku ingin pulang, aku tidak mau Kevin tahu kita disini, aku akan memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu apapun, aku akan tunjukkan padanya kalau aku bisa berubah menjadi lebih baik dan aku tidak mau usahanya sia-sia" Ucap Mila.
Excel yang tidak mengerti hanya bisa menghela nafas kemudian mengukir senyum dibibirnya. "Baiklah kalau itu yang kau mau" Excel membantu Mila berdiri dan sebelum pergi, Mila mengambil tasnya yang ada di dalam kamar Kevin.
"Maaf, aku tidak pernah memperdulikan rasa sakit yang juga kau rasakan, aku sadar aku terlalu memaksamu, tapi kalau kesempatan itu ada dan datang padaku, aku ingin bersamamu Vin" Ucap Mila lirih.
Dengan air mata yang masih mengalir dipipinya, Mila mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar yang pernah ia dan Kevin tempati, bagaimana cara Kevin selalu menjaga dan membuatnya nyaman, tidak akan pernah ia lupakan.
Langkah Mila begitu berat meninggalkan apartemen Kevin dan Excel bukannya tidak tahu itu, Mila bahkan lama berada di dalam kamar Kevin.
Kini mereka berdua sudah berada diluar unit apartemen Kevin. Ada rasa tidak rela dalam diri Mila, sudah dibilang bukan, kalau ia mempunyai sebuah keinginan, maka keinginan itu akan kuat ia rasakan dan begitu besar menguasai pikirannya, namun Mila berusaha melawannya, karena kini ia sadar ia tidak sendiri merasakan kesakitan yang menyiksa hatinya.
"Apa kau yakin, tidak mau menunggu Kevin dan bertemu Kevin dulu?" Tanya Excel memastikan.
Mila tersenyum samar. "Kalau boleh jujur aku tidak yakin, sebenarnya aku ingin menunggu Kevin, melihat keadaannya, dan memastikan dia baik-baik saja, tapi kalau aku melakukan itu, aku tahu, aku tidak akan bisa mengontrol diriku saat nanti melihatnya, jadi lebih baik kita pergi sebelum Kevin kembali kesini" Mila melingkarkan tangannya dilengan Excel dan lelaki tampan itu pun mengangguk mengerti lalu membawa Mila pergi meninggalkan apartemen Kevin.
Tanpa Mila dan Excel ketahahui, Kevin melihat mereka berdua dari jauh, lelaki tampan itu tersenyum, ia ingin menghampiri mereka tapi tidak bisa dan akhirnya Kevin pun memutuskan untuk tetap diam di tempatnya.
"Aku rasa kau sudah baik-baik saja" Gumamnya, ada kelegaan dalam hatinya, tapi juga ada kesedihan, hanya saja keinginan Kevin agar Mila berubah menjadi lebih baik, lebih besar dari kesedihannya.
Kevin memasuki unit apartemennya dan ia tersenyum miris, bayangan kebersamaannya dengan Mila kini terus menari-nari dibenaknya dan itu membuat hati Kevin lemah. Ia ingin menyudahi semuanya atau mungkin pergi sejauh mungkin, tapi tidak, ia tidak mungkin melakukan itu karena Mila saja bisa bertahan dengan rasa sakitnya, kenapa ia tidak bisa bertahan?
"Kalau cintamu padaku hanya membuatmu menjadi gadis jahat, lebih baik kau berhenti mencintaiku Mila, karena itu membuatku sedih, walaupun tidak bisa di bohongi aku senang kau mencintaiku tapi aku ingin cinta yang sewajarnya, cinta yang besar tapi penuh ketulusan bukan ketakutan. Cemburu yang besar tapi masih dalam taraf normal bukan berlebihan apalagi mengancam nyawa" Gumam Kevin frustasi lalu masuk kedalam kamarnya dan ia menghirup kuat aroma tubuh Mila, aroma yang sangat di rindukannya.
☆☆☆
Mila sampai di rumahnya dan langsung disambut pelukan hangat oleh Michelle, setelah mendengar apa yang dikatakan Jack, Michelle pun berjanji pada dirinya sendiri kalau ia tidak akan pernah meninggalkan Mila dan ia juga tidak bisa menyalahkan Kevin sepenuhnya, terlebih ia juga tahu kalau selama ini Kevin-lah yang selalu ada di samping Mila, sebelum ia memutuskan tinggal bersama Mila dan sebelum Ali juga tinggal bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...