Mila akhirnya melepas rindu dengan kedua orang tuanya, setelah sebelumnya terjadi kekacauan karena Marco, dan demi apapun, Mila terlihat sangat manja pada Jane dan Bams, tapi entah kenapa Kevin justru senang melihat gadisnya bermanja-manja seperti itu.
"Mama, tidak akan pergi lagi kan?" Mila memeluk erat Jane, menyandarkan kepalanya dibahu jane dan Jane pun mengusap puncak kepala putrinya.
"Maafkan Mama sayang, tapi sekarang Mama dan Papa harus kesuatu tempat"
"Tidak! Kenapa kalian tega padaku? Mama dan Papa bahkan baru saja pulang" Mila menatap tajam Jane dan Bams bergantian, gadis cantik itu terlihat sangat kecewa.
"Sayang mengertilah, kami juga tidak mau seperti ini, tapi masih ada sesuatu yang harus kami urus" Ucap Bams, tangannya terulur membelai pipi Mila dan tatapan Mila kini berubah sendu, ia begitu merindukan kedua orang tuanya, tapi kenapa kedua orang tuanya malah bersikap seperti ini?
"Sayang" Kevin yang melihat raut kesedihan diwajah Mila, akhirnya memeluk Mila, dan Mila pun membenamkan wajahnya didada bidang Kevin.
Hanya Kevin-lah yang sekarang bisa menenangkannya.
"Aku tahu kau sedih, tapi Mama dan Papamu melakukan semua ini untukmu sayang" Kevin mencoba memberi pengertian dan berharap Mila akan mengerti kalau kedua orang tuanya memang harus kembali merebut apa yang sudah seharusnya menjadi milik mereka.
"Maafkan Mama sayang" Jane mengusap lengan Mila, namun Mila hanya diam dan tetap membenamkan wajahnya didada bidang Kevin. "Mila sayang" Panggil Jane, sungguh Jane tidak tahan Mila mengabaikannya. "Mama mohon, cobalah untuk mengerti kami" Jane masih berusaha membuat Mila memahami kondisinya dan Bams menghela nafas berat. Sebenarnya Bams sangat merindukan Mila dan tidak tega kalau harus meninggalkan Mila lagi.
"Papa tahu, kami bukan orangtua yang baik untukmu, karena kami sering mengabaikanmu, tapi percayalah Papa dan Mama sangat menyayangimu sayang" Ucap Bams.
"Mila tahu, Pah. Kalau kalian mau pergi, pergi saja, tapi kalian harus janji setelah ini kalian tidak boleh meninggalkanku lagi" Mila tersenyum, pelukan Kevin ternyata membawa pengaruh yang besar dan tentu saja Mila juga tidak mau egois, karena Mila tahu apa yang sedang dikerjakan kedua orangtuanya.
"Sayang" Jane dan Bams memeluk Mila dan Kevin, mereka berempat berpelukan erat, membuat Michelle berbisik pada Lysta kalau sekarang mereka sedang melihat Teletubbies sedang saling berpelukan. Sungguh sangat menggemaskan dan membuat iri.
☆☆☆
Kevin membawa Mila masuk kedalam kamar, begitu kedua orang tua Mila pergi dan kini Mila berada dalam dekapan hangat Kevin, dekapan yang begitu nyaman dan membuat Mila betah berlama-lama dalam pelukan seorang Kevin Alexander Kenzie.
"Apa kau juga akan pergi?" Mila mendongak menatap Kevin, jemarinya bermain indah diwajah tampan Kevin yang terpahat dengan sempurna.
"Hm... Aku harus membereskan Marco dan orang yang membawa Marco, tapi selagi aku pergi, aku mau kau tetap di rumah, Excel dan Jack akan menjagamu disini, dengan Lysta dan Michelle juga tentunya" Kevin mengecup ujung hidung Mila, lalu tersenyum begitu lembut. Astaga, itu adalah senyum terindah yang pernah Mila lihat.
"Tapi kenapa Jack tidak ikut denganmu? Bukankah tadi kau memanggilnya?"
"Itu karena Gio sudah cukup untuk menemaniku, dan aku jauh lebih tenang, kalau Jack tetap disini menjagamu dengan Excel" Jawab Kevin.
Mila semakin masuk kedalam pelukan Kevin, dan gadis cantik itu terlihat sangat tidak rela kalau Kevin pergi.
"Sayang" Panggil Mila manja, suaranya membuat Kevin tersenyum dan mengecup dalam puncak kepala Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...