L&O [4]

85K 3.9K 74
                                    

Kevin masuk kedalam kamar tamu yang ditempati Ali dan tatapan lelaki tampan itu pada Ali begitu tajam, menusuk dan mengintimidasi, astaga sangat berlebihan, jika saja tatapan bisa membunuh maka Ali sudah terbunuh karena tatapan Kevin.

"Ini pakaianmu" Dengan wajah datar dan dinginnya Kevin menyodorkan beberapa stel pakaian santai pada Ali dan Ali pun menerimanya dengan kikuk.

"Astaga kekasih kak Mila benar-benar terlihat menakutkan" Batin Ali. Kalau boleh jujur ia sangat tidak nyaman ditatap sedemikian rupa oleh Kevin. "Terima kasih Kak" Ucap Ali.

Kevin hanya diam dan bergegas keluar dari kamar tamu dimana Ali berada, kemudian kembali masuk ke dalam kamar Mila.

"Apa tidak bisa sehari saja tidak membuat orang cemas?" Grutunya kesal, Kevin duduk diatas tempat tidur Mila dan lelaki tampan itu mengeluarkan ponselnya dari saku celana lalu menghubungi seseorang.

"Cari tahu siapa Ali dan aku tidak mau tahu, besok datanya sudah harus kuterima"

"Siap Den..."

"Bagus, urus mereka dan jangan biarkan mereka kembali muncul di depan Mila"

"Mereka sudah takluk, tapi lelaki tua itu sepertinya merencanakan sesuatu"

"Kalau begitu jangan biarkan itu terjadi, seujung kuku saja dia menyentuh Mila, maka aku sendiri yang akan membunuhnya" Kevin menarik nafas panjang, rasanya kepalanya akan meledak.

"Tentu Den, Den Kevin jangan khawatir"

"Okay"

Sambungan teleponpun terputus dan seketika bibir Kevin mengukir sebuah senyuman, senyum misterius lebih tepatnya. Entah apa yang kini direncanakan lelaki tampan itu, tapi sepertinya itu adalah sesuatu yang mengerikan.

"Vin"

Tiba-tiba Mila keluar dari kamar mandi.

Kevin mendadak salah tingkah melihat gadis cantik yang kini sedang menghampirinya, Mila sudah memakai piyama tidurnya, Oh God... Bahkan kini jantung Kevin berdetak cepat, astaga sepertinya ada yang tidak beres dengan jantungnya. Okay cukup Kevin!!

"Ekhmmm... Kau sudah selesai mandi?" Pertanyaan basa-basi yang memang sangat basi menggelitik telinga Mila, gadis cantik itu mengerutkan dahinya, apa yang terjadi pada Kevin? Kenapa lelaki tampan itu terlihat aneh? Astaga benar-benar sangat menggelikan.

"Menurutmu?" Mila duduk disamping Kevin, senyum polosnya terlihat indah, dan gadis cantik itu sungguh sangat pintar membuat Kevin terlihat aneh bahkan terkesan idiot.

"Sudahlah tidak perlu dijawab!" Ucap Kevin sinis lalu berbaring begitu saja dan mengabaikan Mila.

Mila tersenyum, orang lain mungkin akan merasa aneh dengan sikap Kevin yang memang tidak bisa ditebak, tapi walau begitu yang Mila tahu, seperti apapun sikap Kevin padanya, Kevin tetaplah Kevinnya dan itu tidak akan pernah berubah.

"Sensitif sekali seperti perempuan saja" Cibir Mila, gadis cantik itu ikut berbaring disamping Kevin dan memeluk Kevin yang memunggunginya. "Jangan marah" Bisik Mila.

"Tidak"

"Bohong!"

"Terserah aku ngantuk dan mau tidur jadi singkirkan tanganmu" Terdengar sangat sinis, tapi apa peduli Mila, bodo amat!!

"Aku tidak mau"

"Jangan membuatku kesal"

"Aku memang sudah membuatmu kesal"

"MILA"

"Ya sayangku kenapa heum?" Goda Mila, dan membuat Kevin yang tadinya memunggunginya kini malah berbalik menghadapnya. "Kenapa? Apa kau marah?"

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang