Mila menghampiri Lysta dan memeluk Lysta, rasa rindu yang membuncah dalam dirinya membuat Mila tak kuasa untuk tidak memeluk Lysta, sahabatnya. Ya... Sahabatnya, dan selamanya Lysta akan selalu mempunyai tempat khusus dihatinya.
"Jangan pergi" Bisik Mila, suaranya terdengar begitu lirih, bahkan Lysta sudah menangis sejak Mila memeluknya tadi.
Kedua gadis cantik itu membuat Kevin dan Ricu yang berada di samping mereka tersenyum.
Kevin mengusap puncak kepala Mila, ia senang Mila sudah bisa berdamai dengan hatinya, oh Tuhan... Pemandangan yang begitu indah dan menyejukkan mata.
"Apa kau memintaku untuk tetap tinggal disini?" Tanya Lysta, gadis itu melonggarkan pelukannya dan menatap lekat Mila.
Cantik...
Mila tersenyum begitu tulus, dan kata 'Cantik' rasanya tidaklah cukup untuk menggambarkan Mila saat ini. Begitulah pikir Lysta.
"Hm... Tidak adil kalau kau pergi hanya karena masalah ini"
"Oh ya ampun ya ampun, ibu peri maha sexy begitu terharu membahana biru seperti langit yang wow, melihat kedua gadis cantikku berbaikan... Hiiikkksss... Mommy terharu sayang, kemarilah peluk Mommy" Ricu mengintrupsi dengan sangat menyebalkan, bahkan Ricu juga merentangkan kedua tangannya dengan sangat lebar, membuat Mila dan Lysta saling lempar pandang dengan dahi berkerut.
Namun detik berikutnya Mila dan Lysta tersenyum, lalu mengangguk, kemudian mendekat ke Ricu.
"Eh tunggu sayang, Mommy berkeringat" Namun sialnya Ricu justru menahan mereka, sontak saja Mila dan Lysta memutar bola matanya malas.
"Tidak ada pelukan!!" Ucap Mila ketus, ia sungguh kesal hingga ke ubun-ubun menghadapi tingkah ajaib Ricu yang sungguh menggelikan.
"Ck! Putri kesayangan Mommy, begitu saja marah" Ricu memasang wajah memelasnya.
Tapi sungguh malang nasib Ricu karena Mila mengabaikannya begitu saja dan Mila menarik Lysta juga Kevin keluar dari butik Ricu.
"Hei... Anak durhaka kembali kalian, Mommy masukkan lagi kalian kedalam perut baru tahu rasa!! Eh?" Ricu menggaruk kepalanya dan tersenyum seperti bocah. Memang ia mau memasukkan mereka kedalam perut siapa? Astaga!! Sepertinya ada yang salah dengan otaknya.
☆☆☆
Mila, Kevin dan Lysta terdiam, mereka kini ada di samping mobil Kevin dan suasana seperti ini sungguh membuat Mila sangat tidak nyaman, rasa canggung kembali datang.
"Kalian pergilah, bukankah kalian masih akan berkencan?" Mila tersenyum, kali ini senyum yang dipaksakan lebih tepatnya.
Jujur saja hati kecil Mila sangat tidak rela begitu ia mengatakan sesuatu yang membuat hatinya berdenyut nyeri, terasa disayat.
Kevin dan Lysta dengan kompak menatap Mila, mereka sangat tahu kalau bukan itu yang ingin dikatakan Mila. Terlihat jelas dimatanya. Ada sesuatu, tapi apa, Kevin dan Lysta sendiri tidak tahu.
"Apa kau yakin? Em... Maksudku, apa tidak lebih baik kau ikut saja?" Itu suara Lysta, gadis itu merasa sangat tidak enak, mereka terjebak dalam hubungan yang rumit, terlebih sampai hari ini Lysta masihlah pacar Kevin. Walaupun hari terakhir menjadi pacar Kevin, tapi tetap saja pacar ya pacar dan teman ya teman. Begitulah sekiranya.
"Tidak, aku tidak mau mengganggu kalian" Jawab Mila.
Hati Kevin mencelos mendengarnya, ia serba salah, tapi ini hari terakhirnya mengukir kenangan manis dengan Lysta, dan Kevin tidak tega kalau harus mengecewakan Lysta lagi. Akan tetapi Kevin juga tidak bodoh untuk menyadari rasa sakit yang sekarang Mila rasakan, berdamai dengan hatinya bukan berarti menghilangkan rasa sakitnya dan Kevin sangat tahu itu. Terlebih tatapan itu... Astaga ada apa dengan gadisnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Obsession
RomanceTidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat mengerikan membuatku tidak mengerti akan dirinya, karena aku merasa itu bukan sepenuhnya Cinta, hamp...