L&O [12]

63.4K 3.3K 213
                                    

Mila berjalan dengan anggun sambil menggandeng Excel memasuki sebuah club dimana Prilly sahabatnya berulang tahun, suasananya begitu ramai tapi tetap terasa nyaman, karena Prilly sudah mendekorasi club yang dijadikan tempat untuk merayakan pertambahan usianya dengan begitu indah bahkan terkesan bukan seperti club malam, dan inilah yang Mila katakan ada janji dengan seseorang pada Kevin, karena tentu saja ia tidak akan melewatkan acara ultah Prilly walaupun ia tahu kemungkinan besar Kevin akan datang dengan Lysta.

"Prilly..." Dengan ceria Mila menghambur memeluk Prilly dan Prilly pun membalas erat pelukan Mila.

"Akhirnya kau datang juga" Ucapnya.

Mila tersenyum polos seakan tidak ada kesedihan dalam hidupnya. "Apa kau berharap aku tidak datang?" Goda Mila.

Prilly melepaskan pelukannya dan mendengus kesal. "Astaga yang benar saja, pestaku tidak akan lengkap tanpamu, tapi ngomong-ngomong kadoku mana?" Prilly terlihat seperti anak kecil menggemaskan.

Mila mencubit kedua pipi Prilly dan memberikan kado yang dibawanya pada Prilly.

"Ah... Thanks Mila, kau memang sahabat baikku" Ucap Prilly, entah kenapa ia begitu senang menerima kado dari Mila. Prilly kembali memeluk Mila, membuat Excel tersenyum geli lalu mengacak rambut Prilly. "Excel" Prilly menatap tajam Excel.

"Okay, maafkan aku, tapi kau terlihat kekanakan" Ucap Excel.

Pelukan Prilly pindah ke Excel dan kini Mila-lah yang tersenyum geli, paling tidak sekarang Mila bisa sedikit melupakan perasaan terlukanya, walaupun pada kenyataannya bayangan wajah Kevin selalu memenuhi otaknya.

"Ck! Kau tetap saja menyebalkan, tapi bagaimana hubunganmu dengan Mila? Apa Mila sudah tahu kalau kau..." Kata-kata Prilly terhenti karena Excel langsung membekap mulut Prilly dan sontak saja Prilly melotot tak suka.

"Anak kecil dilarang banyak bertanya" Bisik Excel lalu menurunkan telapak tangannya yang membekap mulut Prilly.

"Kau..." Tunjuk Prilly kesal.

Mila menghela nafas dan akhirnya meninggalkan Excel dan Prilly yang kini sedang berdebat.

"Coba kalau Ali ikut, dia pasti akan cocok dengan Prilly" Gumam Mila.

Gadis cantik itu mencari keberadaan Michelle yang sudah lebih dulu sampai di club karena harus membantu Prilly.

"Chelle" Mila tersenyum begitu ia menemukan keberadaan Michelle dan Michelle pun memeluk Mila.

"Aku pikir kau akan datang dengan Kevin" Ucap Michelle tanpa dosa, lihatlah siapa yang menasehati siapa juga yang menjerumuskan.

"Kau ingin aku kembali mengejar Kevin?" Tatapan Mila menajam dan sontak saja Michelle tersenyum seperti bocah yang baru saja menyadari kesalahannya.

"Sorry, aku sama sekali tidak bermaksud menyemangatimu untuk kembali mengejar Kevin. Aku bertanya begitu karena Kevin yang bilang padaku kalau dia akan pulang denganmu, jadi aku pikir kalian datang bersama" Jelas Michelle.

Mila menghela nafas, rasanya sangat sulit untuk mengeraskan hatinya agar tidak mudah luluh pada Kevin. "Dia memang mengajakku pulang bersama, tapi aku menolaknya dan dia merasa kesal karena aku seperti memusuhinya"

"Bagaimana Kevin tidak kesal, kau benar-benar terlihat jutek dan tidak biasanya kau mengabaikannya, tentu saja dia kaget, lagipula selama dalam pengamatanku, kau memang sangat menunjukkan kemarahanmu padanya, padahal seharusnya kau bersikap biasa saja, jangan tunjukkan kemarahanmu" Ucap Michelle.

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang