L&O [19]

69.1K 3.2K 128
                                    

Tubuh Jack gemetar, kini ia dan Kevin sudah memasuki jet pribadi Kevin, ia tidak yakin dengan penerbangan ini, itu kenapa Jack sibuk membaca buku panduan untuk berjaga-jaga, paling tidak kalau Kevin melakukan kesalahan ia bisa bertindak dengan cepat, bukannya menjatuhkan dirinya dan keluar dari pesawat dengan menggunakan parasut.

"Den, saya belum menikah, jadi saya harap kita akan baik-baik saja" Ucap Jack. Jujur lelaki itu mulai ketakutan, apalagi ekspresi wajah Kevin membuatnya menahan nafas, auranya gelap dan terasa dingin.

Kevin sama sekali tidak menyahuti Jack, karena kini yang ada dipikirannya hanya Mila, gadis itu sudah sangat sukses membuatnya tidak tenang dan nyawanya seakan tercabut dari tubuhnya.

Aku harap kau baik-baik saja Mila dan aku pun akan berusaha untuk baik-baik saja, agar aku bisa menyelamatkanmu dan kembali melindungimu.

Kevin memejamkan kedua kelopak matanya sejenak, ia harus tenang karena kalau tidak sebelum pesawat lepas landas, bisa saja ia menambrakkannya terlebih dulu. Astaga itu pasti sangat memalukan dan bisa menjadi berita utama diberbagai media cetak dan elektronik.

"Okay, kau siap Jack?" Kevin menatap Jack.

Tubuh Jack mendadak kaku. Ini gila, hanya ada dirinya dan Kevin tanpa pramugari ataupun awak pesawat, astaga bersiaplah Jack. Oh tunggu tidak! Tidak hanya ada mereka, ada empat awak pesawat yang ternyata ikut.

Ah leganya...

"Saya rasa saya tidak punya pilihan" Ucap Jack.

Kevin ingin tertawa melihat ketakutan diwajah Jack, tapi ini bukan waktunya untuk menertawakan Jack dan Kevin juga sedang tidak ingin tertawa.

Kevin yang sudah meminta izin lepas landas, walaupun sebenarnya memaksa, tapi ia sudah terhubung dengan menara pengontrol dan ia juga sudah mengetahui titik keberadaan Mila.

Tak lama, Kevin menarik tuas sirip satu notch untuk menurunkan sirip pesawat. Kemudian mendorong throttle kedepan dengan perlahan, pesawatpun mulai bergerak dan tangan Kevin kini sudah aktif pada setir pengendali.

Keringat dingin membasahi wajah Jack, tidak bisa dibohongi Jack benar-benar ketakutan sekarang, ia seperti berada didalam pesawat tempur dan ia akan berangkat perang dengan Kevin. Sial! Membayangkannya saja membuat Jack sama sekali tidak bisa bernafas lega.

Kevin menoleh ke Jack sekilas lalu ia menaikan kecepatan untuk membuat daya angkat yang cukup, lelaki tampan itu menaikkan mesin hingga 2200 rpm untuk lepas landas, dan Kevin sudah bisa melihat hidung pesawat jetnya terangkat dari darat, saat itulah Kevin menarik setir pengendali dengan perlahan untuk menerbangkan pesawat jetnya.

Jack memejamkan kedua kelopak matanya bertepatan dengan Kevin yang menarik yoke atau kolom control untuk mengendalikan pesawat, hingga seluruh badan pesawat terangkat keudara. Kemudian Kevin pun mengembalikan sirip sayap pesawat keposisi netral untuk menghilangkan tarikan begitu pesawat berada di ketinggian 300 kaki (90 meter) di udara. Lelaki tampan itu berhasil lepas landas tanpa masalah dan Kevin terlihat sangat tenang, walaupun sebenarnya hatinya jauh dari kata tenang, apalagi baik-baik saja.

☆☆☆

Mila masih dalam keadaan pingsan, dan Bram yang tidak lain adalah Paman Ali, kini memandangi Mila, tawa setan menggema, lelaki tua itu tidak menyangka kalau ia bisa mendapatkan Mila dengan mudah, pasalnya selama ini ia begitu kesulitan mendekati Mila karena orang-orang Kevin selalu ada disekitar Mila. Apalagi Jack sudah memberikannya peringatan tajam untuk menjauh dari Mila.

"Kau sangat cantik Mila, tapi sayang, aku akan menjualmu setibanya kita di Paris nanti" Ucap Bram, lelaki tua itu merasa menang dan diatas angin, awalnya ia tidak yakin bisa masuk kedalam pesawat jet Mila, tapi karena pilot yang menerbangkan pesawat jet Mila adalah anak temannya yang dekat dengannya, akhirnya dengan beberapa tipu muslihat Bram berhasil masuk kedalam pesawat sebelum Mila masuk, dan Bram sangat bersyukur karena ia bergerak cepat bertepatan dengan lengahnya orang-orang Kevin.

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang