L&O [8]

75.3K 3.3K 84
                                    

Kevin merasa sesak, hatinya sungguh sakit, bahkan tamparan Mila ia abaikan, tamparan itu seperti hembusan angin yang menyapa pipinya dan rasanya sama sekali tidak sakit walaupun pipinya memerah karena tamparan Mila.

Diraihnya kedua tangan Mila, tapi Mila masih menolak sentuhan Kevin, namun itu tak membuat Kevin menyerah, lelaki tampan itu menghela nafas, ia sadar sepenuhnya kalau sekarang Mila dalam keadaan terluka, bukan kakinya, tapi hati gadis itu remuk redam karenanya.

Hanya saja, disini ia juga terluka, lebih tepatnya ia melukai hatinya sendiri, karena pada dasarnya luka yang dirasakan Mila adalah lukanya juga, rasa sakit yang menghancurkan Mila adalah rasa sakitnya juga, tapi Kevin lebih memilih menunjukkan sisi dinginnya pada Mila dan memilih untuk tetap diam mengunci rapat mulutnya tentang perasaannya.

"Kau boleh menamparku, atau mungkin memukulku, ribuan kali pun aku rela, asalkan kau jangan melukai dirimu sendiri, dan jangan melukai orang lain" Ucap Kevin, ia tidak suka dan sebenarnya sangat marah saat melihat Mila menginjak pecahan gelas sewaktu di club. Terlebih saat melihat kaki Mila berdarah, dan Mila mengabaikan rasa sakit dikakinya, hati Kevin seakan diremas kasar.

"Apa pedulimu? Bahkan disaat seperti ini pun kau mengkhawatirkan Lysta, kau takut aku melukainya, kau sama sekali tidak memperdulikanku Vin" Mila meringis, bukan karena kakinya tapi karena hatinya yang lagi-lagi seperti disayat dan dirajam. Rasanya sangat menyakitkan!

"Aku peduli padamu Mila, sangat! Tidakkah kau melihatnya?"

"Bullshit!! Kau tidak peduli padaku Vin, kau melukaiku sangat dalam, kau jahat padaku, kau benar-benar membuatku hancur, aku merendahkan diriku di depanmu, aku membuang rasa maluku, tapi kau terus mengabaikanku, kau juga memberikan luka yang selalu ku abaikan, tapi sekarang aku tidak bisa mengabaikan rasa sakit itu lagi, karena rasanya tubuhku ikut hancur bersama dengan hatiku, kau membakarnya Vin, membakar dan meremukan hatiku tanpa ampun, tanpa perduli betapa sakitnya hatiku karenamu, kau semakin melukaiku sejak Lysta kembali datang" Mila menumpahkan isi hatinya, rasa sakit dan kecewanya pada Kevin, tapi bukannya lega, gadis cantik itu justru semakin tersakiti karena ia mulai merasa frustasi pada dirinya sendiri.

Kevin menggenggam kedua tangan Mila walaupun ia memaksa dan Mila terus mencoba melepas genggaman tangan Kevin.

"Mungkin terdengar egois, tapi ribuan kata Maaf yang ku ucapkan, tidak akan mengubah segalanya, jadi aku tidak akan mengatakan kata Maaf tanpa makna, aku memang lelaki brengsek yang selalu saja melukai hatimu, dan tidak seharusnya kau mencintai lelaki brengsek sepertiku, tapi nyatanya kau begitu menggilai lelaki brengsek ini" Kevin menghela nafas panjang lalu menarik Mila dan membawa Mila kedalam pelukannya, meski Mila menolak dan mendorong tubuh Kevin, tapi Kevin tidak peduli, bahkan Kevin sama sekali tidak berniat melepaskan pelukannya. "Entah aku harus senang ataukah sedih akan perasaanmu padaku, yang jelas hanya akulah yang tahu" Bisiknya tepat ditelinga Mila kemudian mengecup dalam pelipis Mila.

"Kau jahat Vin, jahat!!" Mila terisak pilu, dan isak tangisnya terdengar begitu menyedihkan, menyayat hati siapapun yang mendengarnya, begitupun dengan Kevin.

Cukup lama Mila menangis dalam pelukan Kevin hingga akhirnya gadis itu terlelap dalam dekapan hangat Kevin. Mila lelah dengan beban derita dihatinya, ia ingin melepaskan tapi tidak bisa, ia ingin bertahan tapi tidak sanggup terus menerima rasa sakitnya. Karena untuk benar-benar bertahan dengan semua rasa sakit, Mila butuh kepastian. Namun kepastian itu tak kunjung ia dapatkan.

☆☆☆

▪Club

Excel dan Lysta kini duduk dalam diam, pesta masih berlanjut meskipun sebelumnya sempat terjadi insiden yang membuat mereka semua shock, tapi Excel dan Lysta lebih memilih berdiam diri di Private Room, sesekali Lysta mengecek ponselnya dan berharap ada kabar dari Kevin, tapi nyatanya sampai detik ini, tidak ada pesan ataupun telepon dari Kevin.

Love and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang