Let's Fight Ghost - 8

808 48 0
                                    

Maka dari itu, dia meminta Alex menyuapinya sepotong
dadar gulung dan nasi.

****

Alex setuju lalu mengarahkan sepotong dadar gulung ke mulut Sandra. Tapi isengnya,
dia malah memasukkan dadar gulung untuk ia
sendiri. Sandra jelas saja cemberut dibuatnya.

Adrean dan Saga menyapa Alex yang makan sendirian di bangku taman.

Keduanya mencoba bersikap bersahabat namun Alex bersikap dingin hingga keduanya pun menjadi canggung. Adrean mencoba
memperkenalkan diri dengan formal,

"Aku mahasiswa pendidikan fisika. Dellon Adrean Kusuma. Dan ini...."

"Aku mahasiswa jurusan B.inggris. Aku Daffa Sagawa."

"Lalu?" singkat Alex.

Keduanya tertawa dengan garing, Adrean mengatakan kalau dia melihat bagaimana
beraninya Alex melawan hantu kemarin.

Dia berniat untuk melakukan hal itu lagi bersama - sama.
Adrean menumpuk ketiga tangan mereka.

"Ayo kita berantas kegelapan bersama!"

Alex menarik tangannya,

"Aku tak mau."

Alex pergi meninggalkan mereka dan juga sisa makan siangnya. Sandra mendesis dan berniat mengambil sepotong dadar gulung yang
tersisa tapi tangan Adrean berhasil meraihnya lebih dulu.

Sandra mendelik dengan kesal hingga membuat Adrean merinding tanpa sadar kalau ada hantu didekatnya.

****

Alex masuk dalam kelas dan mendapati kelasnya sangat penuh.

Tak lama kemudian, Prof Galih masuk ke dalam kelas dan mahasiswi menatapnya dengan tatapan
antusias.

"Di daftar hadirku terdapat 22 mahasiswi, tapi rupanya yang menantikan cukup banyak. Kelasku tak akan menyenangkan. Aku pikir
harapan kalian terlalu tinggi." Buka Galih.

Dia lalu memperkenalkan diri sebagai Profesor yang akan menggantikan Profesor Stefan.

Galih sendiri juga sudah lama
menjadi pengajar di universitar ini. Sebelum memulai pelajaran, ia meminta murid lain yang tak ada dalam jadwal kehadiran
untuk meninggalkan kelas.

Ia khawatir kalaunkondisi kelas menjadi tidak kondusif.

Galih mulai mengabsen satu demi satu muridnya. Dan Alex tersenyum kasmaran
saat Chandra Putri disebut.

Dia menatap Chandra yang terlihat sangat cantik dengan mata berbinar.

"Apa kau sangat bahagia?" tanya Sandra mengagetkan Alex.

"Kau suka gadis macam Artis, kan? Dia langsing dan ramping." Alex dengan lirih mengusir Sandra,

memang kau tak ada tempat lain untuk didatangi. Sandra menggeleng santai.

"Kau benar - benar membuatku gila." Rutuk
Alex keras hingga seisi kelas
mendengarnya.

Prof Galih bertanya pada Alex, "Apa kau punya masalah?"

Alex kebingungan dan dengan malu menjawab "Tak apa apa prof"

Alex menoleh kekanan dan mendapati Chandra tersenyum kearahnya, Alex menatap surganya dengan malu.

Saat ia menoleh ke kiri, ia menatap nerakanya dengan kesal. Hahaha.

****

Adrean menggeram kesal karena video sadako yang mereka upload kini peringkatnya sudah menurun di situs online.

Mereka berdua pusing karena mungkin mereka tak mampu
membayar biaya untuk proses pem-film-an mereka.

Suara ketukan pintu membuat keduanya bergegas mematikan TV dan alat elektronik lainnya.

"Ada orang didalam? Ini dari rumah agensi. Aku tahu kalian didalam. Tolong kosongkan ruangan minggu depan. Jika tidak, kamu akan
masuk meskipun tanpa izin. Mengerti?" ucap pria di luar ruangan.

Saga "apa rencana
berikutnya". Adrean memutuskan untuk melakukan hal yang dibutuhkan untuk bisa
merekrut Alex. Meskipun dia pria penyendiri dan mencoba menghindar dari temannya.

Kalau mereka bisa menempel dan terus mengatakan kalau dia adalah penyelamat mereka, ia yakin kalau nantinya Alex akan berhasil.

Keduanya berkhayal kalau mereka nanti berhasil dan bisa terkenal. Uang berjatuhan dari langit dan wanita pun akan datang pada
mereka.

Tawa pun pecah namun mulut keduanya segera
bungkam saat listrik di kamar mereka mati.

Sepertinya pemilik tempat sudah memutuskan saluran listrik.

****

Prof Galih mengakhiri kelas pertama mereka.

"Siapa yang akan menjadi asisten dosen Profesor Stefan?"

Chandra mengangkat tangannya. Ale pun tersenyum melihat sifat baik Chandra.

Galih rasa kalau hanya satu mahasiswa maka akan terlalu berat. Jadi dia meminta murid lain untuk membantu.

Tanpa Alex sadari, tangannya telah terangkat karena ulah Sandra.

Alex bingung tapi Prof Galih sudah terlanjur setuju agar Alex membantu Chandra.

Kelas berakhir, Chandra menyapa Alex dan ia memperkenalkan diri karena ia tak begitu mengenal Alex.

Alex tersenyum canggung, dia memang jarang datang ke
event-event jadi wajar saja kalau keduanya tak kenal.

Sandra mendecit karena kebohongan Alex, ia tahu kalau Alex sangat tahu tentang Chandra.

"Baiklah, aku harap kita bisa bekerjasama." Ucap Chandra ramah.

Sandra menyuruh Alex untuk mengingat bantuannya, ini semua karena dia. Alex tak menjawab, ia hanya menatap Sandra sinis lalu meninggalkannya.

"Aku tahu kalau kau menyukainya."tutur Sandra.

****

Akhirnya Profesor Stefan masuk dan tengah sibuk memberi makan anjing yang telah menggingitnya.

Saat itu pula Candra datang sambil membawa file yang
Profesor Galih berikan padanya.

Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan pada file tersebut.
Stefan menerima file itu, dia yang akan memberikannya pada Prof Galih.

Chandra pun mengucapkan terimakasih. Dia melihat
anjing yang diberi makan oleh Stefan,

"Bukankah itu anjing yang kemarin menggigit anda? Apa anda memeliharanya?"

Stefan menggeleng,

"Aku hanya merawatnya untuk sementara".

Stefan mendapat sebuah panggilan yang menanyakan keberadaannya. Seminar akan segera diselenggarakan, orang diseberang telefon meminta Stefan untuk segera
datang. Stefan pun menyanggupi.

Stefan terpaksa meminta Chandra untuk menemani anjing tersebut makan karena dalam makanan itu ada obatnya jadi harus
dihabiskan. Chandra pun mengiyakan tanpa ragu."

^^Gomawo^^

Jangan lupa vote ceritaku yaa...

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang