Let's Fight Ghost - 32

355 21 0
                                    

Acara makan pun dibuka dengan meminum alkohol mereka.

Sandra melihat Alex tak
meminumnya, seharusnya dia memberikan saja padanya kalau tak mau. Alex melirik Sandra tak suka.

Saga menyajikan daging panggang. Dandra bersorak minta diambilkan daging dan Alex diam – diam memisahkan beberapa potong kedalam piringnya lalu meletakannya dihadapan Sandra. Sandra bahagia, gomawo~

“Alex, sosisnya terlihat enak.” Ucap Chandra.

Dia lalu mengambilkan Alex
sepotong. Alex cepat – cepat menarik piring yang ia letakkan di hadapan Sandra.

Sandra dongkol, dia meminta agar sosis itu diberikan padanya. Alex tak menjawab
dan menjejalkan sosis itu kedalam mulutnya.

Saga dan Adrean melihat keduanya yang tampak sangat indah, saling merawat satu sama lain. Kenapa mereka tak kencan saja?

“Aku sudah mendengar hal semacam itu sejak tadi. Mungkin karena baju kita sama?” ucap Chandra.

“Kencan! Kencan! Kencan! Kencan!” sorak mereka berdua.

Sandra mendelik tak suka melihat mereka berdua.

Chandra terbatuk – batuk terkena asap pemanggang. Adrean heran kenapa asapnya hanya mengarah pada Chandra.

Mereka pikir mungkin karena Chandra cantik jadi begitu.

Keduanya tertawa.

Alex menatap ke arah pemanggang dengan kesal, rupanya ada Sandra yang sedang meniup asapnya agar sengaja terarah pada Chandra.

Aled menawarkan pindah tempat duduk sambil terus menatap Sandra marah.

Sandra menghentikan aksi jahilnya dengan kesal.

Sedangkan Saga dan Adrean
makin meledek keduanya.

****

Petugas yang menangani kasus Sora datang ke universitas, mereka menemui Stefan yang sedang berbicara dengan beberapa murid.

Keduanya meminta maaf karena datang tanpa pemberitahuan. Stefan tak
mempermasalahkannya.

Mereka bertanya apakah Stefan mengenal Sora?

Stefan mengaku mengenalinya sebagai
mahasiswa jurusan dance.

Apa yang terjadi?

“Dia ditemukan meninggal.” Jawab detektif itu membuat Stefan membulatkan mata.

“Apa ada murid yang dekat dengannya? Atau adakah mencoba menarik perhatiannya?”

“Aku tak terlalu tahu mengenai hal itu. Aku
mengambil kelas ditengah semester. Aku tak punya informasi pribadi dari mahasiswaku.” Jawab Stefan dengan cepat.  Sedikit gugup.

Detektif itu permisi pergi lalu memberikan kontak person mereka. dia memintanya untuk menghubungi mereka kalau ada sesuatu.

Stefan mengiyakan. Satu dari dua detektif itu masih saja
memperhatikan Stefan dengan curiga.

Sepertinya naluri detektif itu cukup kuat, dia masih menunjukkan wajah curiga saat dimobil.

Rekannya bertanya, kenapa?

“Tak apa – apa.”

****

Mereka pergi ke sungai tempat tadi melamun. Saga dan Adrean tak pikir lama langsung menceburkan diri dalam air.

Mereka mengajak Chandra dan Alex tapi mereka menolak.

Sandra memperhatikan mereka, dia ikut bahagia.

Adrean kemudian dengan jahil menendang bokong Alex hingga tercebur ke sungai.

Lalu mendorong Chandra juga. Mereka akhirnya bisa asyik bermain air bersama.

Senyum Sandra perlahan menghilang karena melihat Alex menikmati liburannya apalagi dengan Chandra.

Mereka berfoto bersama kemudian Adrean menyuruh yang lain untuk berfoto.

Saga berdiri diantara Alex dan Chandra, Adrean segera menariknya. Dan memberikan kode.

Dia pun bersiap memfoto Chandra dan Alex lalu meminta mereka berdiri lebih dekat.

Sandra muncul diantara keduanya agar Chandra menjauh dari Alex.

Adrean tertawa dan kembali meminta mereka berdekatan.

Alex mengikuti arahannya
tapi saat foto berhasil diambil, Sandra mengacak rambut Chansra hingga berantakan menutupi wajah.

Keduanya heran. Alex mendelik ke arah Sandra hingga Sandra pergi dan mereka pun mengambil gambar Alex dan Sandra.

Tanpa mereka sadari, ternyata disana ada papan usang yang telah roboh.

Tertulis bahwa area itu adalah area terlarang.

****

Detektif yang mencurigai Stefan tak enak makan. Anak buahnya bertanya kenapa dia
tak makan, apa dia kehilangan selera makan?

Detektif itu tak menjawab kemudian meminta anak buahnya membawakan informasi tentang Stefan.

Detektif itu masih berfikir, rupanya dia melihat ekspresi senyum licik Stefan saat
mereka memberikan kartu nama.

“Stefan berumur 30 tahun. Dia profesor termuda di Departemen Medis Veterinary. Dia pemilik klinik hewan terkenal di gangnam dan sekarang memulai klinik kecil di dekat universitas. Sempat menerima sebuah tawaran bagus sebelum akhirnya menjadi prof di
universitas Myungsung.”

“Apa itu?”

“Tawaran mengajar di universitas kenamaan diluar negeri. Dia siap untuk pergi tapi ketika tinggal berangkat, dia berubah pikiran. Dia
akhirnya mengajar di universitas Myungsung.”

Detektif itu makin penasaran, kenapa Stefan menolak tawaran yang sangat menarik.

Dan juga menutup usahanya yang begitu berkembang. Untuk nalar orang biasa, rekan satunya mengatakan kalau dia pindah mungkin karena dekat dengan universitas.

Dan menolak tawarannya karena malas hidup diluar negeri.

****

Dalam gelapnya malam, Stefan memasuki ruangan dengan menggunakan senter sebagai penerangan.

Rupanya itu rumah Alex dan
dia melihat foto Alex kecil bersama keluarganya.

Suasana sungguh mencekam, dia berjalan menuju ke arah gudang. Kamar yang Alex
larang untuk dimasuki siapapun. Dia menemukan sebuah buku bertulis.

“Hong Myung Hee 1993.04.07”

^^Gomawo^^

Apa Stefan berkaitan dengan kematian ibunya Alex??
Atau dia ada hubungannya dengan keluarga Alex??

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang