Let's Fight Ghost - 44

367 19 0
                                    

Adrean tentu saja cemburu, untuknya saja Saga tak pernah memberikan hadiah tapi untuk hantu yang tak
bisa ia lihat malah mau membelikan hadiah.

Sandra meminta Alex untuk mengatakan kalau dia menyukainya. Alex berdecak
kemudian mengatakan pada Saga bahwa Sandra membenci hadiah itu.

Mental breakdown untuk Saga, dia melongo tak
percaya. Sandra protes karena dia sangat menyukai
heels.

Alex tak menerima ucapan apapun, mereka harus pergi sekarang.

"Kenapa kau bohong?" tuntut Sandra.

Adrean menunjukkan dadanya pada Saga, dia pun memeluknya. Ia menenangkan, tak perduli apapun yang ia lakukan. ada hal yang tak bisa dia dapat.

"Kau tahu bagaimana sulitnya aku mendapatkan ini?" tangis Saga.

Adrean menepuknya dengan penuh kasih sayang, mereka bisa menggantinya nanti.

****

Duo detektif kini mendatangi klinik milik Stefan untuk memberikan beberapa pertanyaan pada perawat disana.

Mereka menanyakan kegiatan yang dilakukan Stefan pada hari itu. Perawat tak melihat ada aktivitas yang spesifik hari itu. Dan Stefan menerima pasien
sampai sore.

"Sore jam berapa?"

"Sekitar pukul tujuh sore padahal biasanya Dokter siaga di klinik sampai jam sembilan. Mungkin ada janji sehingga ia tak kembali sampai esok hari padahal biasanya dia menginap di klinik. Bukan hanya itu, dia juga kembali dengan sepatu yang berlumpur".

Detektif masih ingin mengorek lebih dalam tapi
Stefan kembali ke klinik.

Keduanya bergegas untuk menyapa dan mengaku sedang melakukan investigasi rutin.

"Anda dari mana?"

"Aku dari seminar."

Keduanya pun mengucapkan terimakasih dan pergi.

Stefan menatapnya dengan ramah tapi keramahan itu segera hilang saat mereka
tak lagi bertatap muka.

****

Sandra masih terus menuntut jawaban mengenai Alex yang tak mau menerima hadiah pemberian Saga.

Alex bergumam sendiri, dia juga merasa aneh kenapa
sikapnya kekanakkan.

Mereka kembali berbincang tapi lagi - lagi merasa tak nyaman satu sama lain.

Sandra mengajak Alex untuk melakukan game saja. Mereka akan suit kemudian siapa yang menang berhak menaiki tangga beberapa
langkah. Dan siapa yang berhasil ke puncak tangga lebih dulu berhak mendapatkan keinginan mereka.

Alex menolak untuk melakukan permainan
seperti itu.

"Bisakah kita melakukannya? Aku bahkan tak mendapatkan heels atau apapun."

Alex pun mengubah pemikirannya dan menyetujui ajakan Sandra.

Sandra terlihat sangat menikmati permainan ini. dia berjalan riang menaiki setiap anak tangga setelah memenangkan batu gunting
kertas.

Sedangkan Alex seperti kakak yang menurut permintaan adiknya, dia tersenyum
melihat tawa riang Sandra.

"Kau memang kekanakkan. Apa pemohonanmu?" tanya Alex saat Sandra berhasil sampai ke puncak tangga.

"Baiklah, permohonanku adalah...tarik kembali kata - kata yang aku ucapkan kemarin. Aku tak suka saat kita tak nyaman satu sama lain. Lupakan saja apa yang aku katakan. Itulah
permintaanku."

Alex bergumam tak terima setelah menerima penyataan suka Sandra dalam satu menit sekarang dia harus melupakannya. Sandra membuatnya bingung.

"Itu permintaanku. Jadi kau harus menjalankannya. Kalau kau bisa mengabulkan
permintaanku, aku bisa berada disisimu lebih
lama." Ucap Sandra dengan mata berkaca - kaca.

Suara dengungan membuat kepala Sandra pusing. Entah apa yang terjadi, dia merasa
tubuhnya tak enak. Bahkan tubuhnya bersinar lalu pelahan memudar.

"Alex."

Alex terkejut dan berlari menghampiri Sandra namun tubuh Sandra menghilang lebih dulu.

Alex hanya mampu meraih angin dihadapannya. Alex panik memanggil - manggil Sandra.

Syukurlah Sandra kembali muncul disana, dia menatap tubuhnya dengan bingung.

Alex bergegas mendekap tubuh Sandra dalam pelukannya,

"Kemana kau pergi? Jangan
menghilang lagi.."

Alex memeluk Sandra dengan khawatir.

Begitu pula Sandra, ia juga merasa takut akan apa yang menimpanya.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang